KABARBURSA.COM - PT Pertamina International Shipping (PIS) terus menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan transisi energi dunia dengan fokus pada modernisasi armada.
CEO PIS, Yoki Firnandi, mengungkapkan bahwa perusahaan berencana untuk meremajakan lebih dari 130 kapal dalam tujuh tahun mendatang, termasuk kapal milik dan kapal sewa. Langkah ini bertujuan untuk menjamin kebutuhan energi nasional serta merespons pertumbuhan permintaan internasional. Seperti
Sebagai bagian dari strategi tersebut, PIS juga menggarap infrastruktur Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation and Storage (CCUS), dengan kerja sama bersama Nippon Yushen Kabushiki Kaisha Group (NYK) dari Jepang. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan transportasi CCS di Indonesia, sejalan dengan upaya perusahaan dalam transisi energi.
Pada paruh pertama tahun 2024, PIS telah menambah enam armada tanker baru, termasuk tanker gas berukuran besar, sebagai bagian dari upaya mempercepat transisi energi. Selain modernisasi armada, PIS juga mempersiapkan infrastruktur pendukung yang berkelanjutan, seperti green terminal dan teknologi CCS/CCUS. Partisipasi PIS di Gastech 2024 menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung masa depan energi yang aman dan berkelanjutan, berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di industri energi internasional.
Target Melantai Di Pasar Saham
PT Pertamina International Shipping (PIS) ditargetkan akan melantai di lantai bursa secara perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun 2025 atau awal 2026.
Corporate Secretary PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) Muh Aryomekka Firdaus mengatakan, keputusan melakukan IPO dengan alasan sebagai salah satu cara memperbesar revenue (pemasukan) perusahaan.
“Salah satu cara memperbesar revenue, kami akan IPO antara akhir 2025 dan awal 2026,” kata Aryomekka di Jakarta, Kamis, 5 September 2025.
Agar dapat melakukan IPO, Aryomekka mengungkapkan, PT PIS kini sedang melakukan berbagai pembenahan di internal perusahaan.
Diakuinya, untuk merealisasikan IPO bukan suatu hal mudah. Katanya, banyak hal yang perlu dibenahi di internal PT pertamina International Shiping.
“Tapi kita sudah melihat IPO ini jadi salah satu dari upaya kita mencapai aspirasi revenue,” ujarnya.
Akuisisi dan Merger
Selain menargetkan IPO, PT PIS juga berencana melakukan akuisisi sejumlah perusahaan dan melakukan merger sejumlah anak perusahaan.
Aryomekka mengungkapkan, PT PIS menargetkan pemasukan bisa mencapai tiga kali lipat dalam 10 tahun yang akan datang atau tepatnya pada 2034.
Dia menyebutkan, target pemasukan yang ingin dicapai yakni sebesar USD9 miliar.
“Kita akan bergerak lebih cepat, menetapkan target lebih tinggi. Akan kita gerakan SDM-SDM kita untuk mencapai yang sudah kita ,” kata Aryomekka. “Mudah-mudahan bisa mendorong kita untuk bisa mencapai revenue tiga kali lipat di 2034 itu,” sambungnya.
Kinerja PT PIS semester I-2024
Sebagai informasi, PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat kenaikan laba signifikan pada semester I-2024, yaitu sebesar 103 persen.
“Alhamdulillah laba kita di semeter I-2024 mengalami kenaikan sampai 103 persen dibandingkan pertengahan tahun lalu,” jelas Aryomekka.
Menurut dia, laba PT PIS pada semester I-2023 sebesar USD138,5 juta. Sementara laba semester I-2024 mencapai USD280,9 juta.
Kenaikan laba PT PIS ditopang pendapatan yang naik dari USD1,62 miliar pada semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada semester I-2024. Atau naik 6 persen year on year (yoy).
Masuk ke Bisnis Kargo LNG
Pertamina Internasional Shipping (PIS) berencana mengembangkan bisnis angkutan muatan selain migas.
Direktur Pengembangan Bisnis PIS Eka Suhendra menyebut, salah satunya adalah kargo bisnis gas alam cair (LNG).
“Mungkin dalam waktu dekat, sekitar satu dua tahun ke depan kami akan masuk bisnis LNG yang saat ini belum ada,” kata Eka di Jakarta pada Kamis, 5 September 2024.