KABARBURSA.COM - Sebanyak 233 karyawan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat, akan menerima pesangon karena penutupan pabrik. Manajemen Bata dan karyawan telah mencapai kesepakatan mengenai besaran pesangon, yang akan dibayarkan segera.
Adapun besaran pesangon yang diberikan PT Bata sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja, dan Waktu Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja, pesangon dihitung.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri, menyatakan pembayaran pesangon dijadwalkan pada Senin, 13 Mei 2024. Dia mengapresiasi dialog bipartit antara manajemen dan karyawan.
Indah menjelaskan bahwa pesangon yang diberikan oleh manajemen Bata setara dengan satu kali uang pesangon, serta hak-hak lain sesuai ketentuan.
“Besaran pesangon bervariasi tergantung pada masa kerja masing-masing karyawan, namun pastinya melebihi ketentuan minimal 0,5 kali lipat,” kata Indah, Jumat, 10 Mei 2024.
Dalam kasus PHK akibat kerugian perusahaan berturut-turut selama 4 tahun, pesangon yang dibayarkan setengah dari jumlah yang diatur.
Aturan pesangon untuk karyawan yang terkena PHK diatur dalam PP Nomor 35 Tahun 2021. Pengusaha wajib membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Besaran pesangon bergantung pada masa kerja karyawan, dengan perincian yang telah ditetapkan dalam pasal 40 ayat 2 PP tersebut.
“Diharapkan langkah-langkah yang diambil oleh manajemen Bata dalam menyelesaikan masalah ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menghadapi tantangan serupa,” ucap Indah.
Pabrik sepatu Bata tutup
PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) telah menghentikan operasi produksi di Pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berlokasi di Purwakarta.
Hatta Tutuko, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BATA menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan kegiatan produksi di Pabrik PT Sepatu Bata Tbk di Purwakarta didasarkan pada Keputusan Direksi yang diambil pada tanggal 30 April 2024, yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 29 April 2024. Seperti dalam pernyataannya tertulis pada Jumat 3 Mei 2024.
Lebih lanjut, Hatta menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir, menghadapi tantangan industri dan kerugian yang disebabkan oleh pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang cepat.
BATA telah menghentikan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang diproduksi di sana terus menurun, sementara kapasitas produksi pabrik tersebut jauh melampaui kebutuhan yang dapat dipenuhi secara konsisten oleh pemasok lokal di Indonesia.
Dengan diambilnya keputusan ini, Perseroan tidak akan melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, demikian katanya.
Keputusan ini dianggap sebagai langkah terbaik yang dapat diambil setelah melakukan evaluasi menyeluruh dan mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional Perseroan.
Hatta menambahkan bahwa Perseroan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi semua karyawan dan mitra yang terkena dampak dari perubahan ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.