KABARBURSA.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa sekitar dua juta hektare lahan di Merauke, Papua Selatan, telah dialokasikan untuk kebun tebu guna mempercepat swasembada gula.
“Berdasarkan identifikasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kami telah mengidentifikasi sekitar dua juta hektare lahan di Merauke, Papua,” ujar Bahlil di Jakarta, Senin, 29 April 2024.
Menurutnya, lahan tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, satu dikelola oleh swasta murni dan satu lagi oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Terdapat dua bagian, satu dikelola oleh swasta murni karena percepatannya lebih tinggi, sementara yang lain akan dikelola oleh KEK dengan keterlibatan BUMN dan swasta murni,” tuturnya.
Bahlil menyebutkan bahwa tahap pertama telah dimulai dengan pengiriman sekitar dua juta bibit tebu dari Australia. Kondisi tanah di Merauke diketahui cocok untuk kebun tebu.
“Ini adalah investasi dalam negeri. Kami memberikan kesempatan kepada pengusaha yang berminat untuk berinvestasi di bidang perkebunan tebu serta industri gula,” jelas Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga menyatakan bahwa dirinya akan memimpin rapat perdana Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol pada hari Selasa, 30 April 2024.
Satgas tersebut telah dibentuk sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2024 untuk memfasilitasi, mengkoordinasikan, dan memberikan izin kepada pelaku usaha yang ingin berinvestasi di perkebunan tebu yang terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berupaya keras untuk mempercepat pencapaian swasembada gula di Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.