KABARBURSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tak henti berinovasi dan beradaptasi menghadapi perubahan sejalan dengan transformasi BUMN yang digalakkan Kementerian BUMN dalam lima tahun terakhir. Langkah ini diambil agar PTBA dapat terus menyediakan energi yang berkelanjutan bagi negeri.
Transformasi menyeluruh dijalankan PTBA untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Salah satunya melalui diversifikasi bisnis, seiring dengan transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan secara berkelanjutan.
"Sejalan dengan transformasi BUMN yang telah dijalankan selama lima tahun, kami mengupayakan inovasi dan terobosan baru untuk mencapai visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan," ujar Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra, dalam siaran persnya pada Rabu 3 Juli 2024.
Perusahaan telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS ini beroperasi penuh sejak Oktober 2020 dengan kapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
Selain dengan PT Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah beroperasi sejak 21 September 2022.
PTBA juga berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi batu bara. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi, dijalin untuk mendorong peningkatan nilai tambah batu bara. Melalui berbagai kolaborasi serta penelitian dan pengembangan, diharapkan tercipta inovasi serta peluang diversifikasi yang mempertimbangkan skala keekonomian, sehingga hilirisasi batu bara dapat terwujud.
Sebagai anggota Grup MIND ID, PTBA terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini terlihat dari peningkatan pasokan batu bara PTBA untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya ketenagalistrikan.
Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara PTBA pada 2023 tercatat mencapai 21,4 juta ton. Sebelumnya, pada 2020 realisasi DMO dari PTBA sebesar 14,1 juta ton, pada 2021 sebesar 16,1 juta ton, dan pada 2022 sebesar 19,2 juta ton.
"Kementerian BUMN mendorong seluruh BUMN meningkatkan perannya sebagai agen pembangunan. Untuk itu, PTBA mengambil peran untuk secara konsisten turut memperkuat ketahanan energi nasional," kata Niko.
Berkat transformasi yang berkesinambungan, PTBA mampu meraih kinerja positif. Pada 2023, perusahaan sukses membukukan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun dan laba bersih Rp 6,1 triliun.
"Transformasi yang telah dilakukan Kementerian BUMN akan membuat kami semakin tangguh di masa mendatang. Ini menjadi pijakan kami di BUMN untuk semakin unggul, meningkatkan daya saing, sehingga lebih kompetitif dalam menghadapi tantangan. Dengan demikian, kami dapat terus konsisten dalam mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Niko.
Catatan Laba Perusahaan
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding Grup MIND ID, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu 8 Mei 2024.
Dalam RUPST ini, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp4,6 triliun sebagai dividen.
Sepanjang tahun buku 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp6,1 triliun. Pencapaian positif ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional sepanjang 2023.
Total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton.
Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen year-on-year.
Di samping itu, total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp38,8 triliun. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyampaikan pencapaian kinerja operasional bisnis pada 2023 dapat dijaga pada tren positif. Tantangan ekonomi global dan nasional dapat dihadapi dengan implementasi strategi bisnis yang tepat sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan.
“Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” katanya, Rabu, 8 Mei 2024.
Dalam RUPST ini, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp4,6 triliun sebagai dividen. Adapun, 25 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.
Tidak ada perubahan susunan pengurus Perseroan untuk periode ini. Berikut susunan pengurus Perseroan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.