Logo
>

Ada Aset Kripto Rebound, Bitcoin Melesat Naik 3,04 Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Ada Aset Kripto Rebound, Bitcoin Melesat Naik 3,04 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Koreksi yang terjadi pada sejumlah aset kripto dalam sepekan perdagangan nampaknya telah mereda, bahkan beberapa seperti Bitcoin dan Ethereum sudah mulai mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

    Data dari CoinMarketCap pada Senin, 15 April 2024, menunjukkan bahwa top 10 market caps aset kripto mengalami kenaikan secara kompak. Salah satu penguatan tertinggi terjadi pada Toncoin TON, yang mengalami kenaikan hingga 19,68 persen dalam 24 jam, dan melonjak sebesar 28,15 persen dalam satu minggu dengan harga mencapai USD6,93.

    Sementara itu, Stablecoin USDC stagnan dalam 24 jam, dan mengalami pelemahan sebesar 0,01 persen dalam satu minggu dengan harga USD0,9998.

    Bitcoin juga berhasil mengalami kenaikan menuju harga USD65.043, dengan pertumbuhan sebesar 3,04 persen dalam 24 jam, meskipun masih mengalami penurunan dalam satu minggu sebesar 6,14 persen.

    Adapun Ethereum ETH juga dalam tren rebound, dengan kenaikan mencapai 5,65 persen, serta dalam sepekan melemahnya kian terbatas di kisaran 8,77 persen, dan tengah parkir pada harga USD3.132,47.

    Selanjutnya, Dogecoin DOGE milik Elon Musk menguat 5,74 persen dalam 24 jam, dan dalam sepekan DOGE masih terdepresiasi menyentuh 21,04 persen dengan harga USD0,1566.

    Solana SOL juga dalam tren rebound. Dengan mencatatkan penguatan 8,31 persen dalam 24 jam menjadi USD147, dan bergerak melemah dalam sepekan dengan kehilangan 17,18 persen.

    Di sisi yang sama, XRP Koin juga mulai bergerak di zona hijau, dengan kenaikan 4,94 persen, dan secara seminggu perdagangan minus 16,08 persen pada harga USD0,4966.

    BNB Koin juga tengah dalam tren yang senada. Dengan mencatatkan di teritori positif 2,67 persen dalam 24 jam menjadi US$562,39, dan drop 3,1 persen dalam sepekan.

    Avalanche AVAX dan Cardano ADA juga berhasil bangkit dengan sudah bergerak di zona hijau dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan penguatan 7,57 persen dan 3,49 persen.

    Bitcoin berhasil bangkit usai mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun, imbas meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

    Iran melancarkan serangan drone terhadap Israel sebagai aksi pembalasan atas serangan di Suriah yang menewaskan para perwira tinggi militer Iran, menjemput konflik di wilayah tersebut ke fase baru yang berbahaya.

    Kelanjutan dari aksi jual kripto tersebut imbas sentimen negatif, “Mungkin bergantung pada eskalasi lebih lanjut,” kata Zaheer Ebtikar, dari Fund Kripto Split Capital.

    Teheran menegaskan operasi militer itu sah dilangsungkan, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa Pasal 51. Sebab, sebelumnya Israel menyerang kantor Kedutaan Besar Iran di Damaskus (Suriah).

    Saat situasi sedang bergejolak, biasanya investor akan menghindari aset-aset berisiko, seperti Bitcoin, dan beralih ke safe haven.

    Ketika Israel bersiap menghadapi serangan, ketegangan tersebut meningkatkan aset-aset safe haven seperti obligasi, dolar juga emas. Data Coinglass menunjukkan sekitar USD1,5 miliar spekulan aset kripto Bullish melalui derivatif terlikuidasi pada Jumat dan Sabtu, salah satu likuidasi dua hari terberat dalam setidaknya enam bulan belakangan.

    Bitcoin rebound seiring dengan kabar terbaru dari Gedung Putih, Amerika Serikat yang telah memperingatkan Israel bahwa Negeri Paman Sam tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan apapun terhadap Iran.

    Melansir dari BBC, para pejabat Pemerintah mengatakan Presiden Joe Biden telah mendesak Israel untuk mempertimbangkan tanggapannya terhadap serangan Iran dengan ‘hati-hati’.

    Berbicara pada wartawan pada Minggu, seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan, Biden berpesan kepada Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "berpikir dengan sangat hati-hati dan strategis," tentang bagaimana pasukannya akan membalas tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap Israel.

    Dalam serangkaian tayangan televisi dan media sebelumnya, juru bicara keamanan John Kirby berulang kali mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menjelaskan kepada Israel bahwa pihaknya berupaya menghindari konflik yang lebih luas. Pesan yang sama juga disebut telah dikirim ke Iran melalui saluran diplomatik.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi