KABARBURSA.COM - PT PP (Persero) Tbk atau PTPP akan ikut andil dalam program pembangunan 1 juta rumah hasil kerja sama Indonesia dan Qatar.
Keikutsertaan PTPP dalam program tersebut tentu menjadi sentimen positif bagi perusahaan. Lalu, apakah proyeksi kinerja saham PTPP juga akan ikut gemilang?
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan program 1 juta rumah yang diambil menjadi katalis positif bagi harga saham PTPP. Namun, dia melihat secara teknikal saham PTPP ini belum terlalu kuat.
"Hanya saja secara sinyal teknikal belum terlalu kuat dan cenderung wait and see," ujar dia saat dihubungi Kabarbursa.com di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Sukarno menilai kondisi tersebut hampir serupa dengan isu PTPP merger dengan Wijaya Karya (WIKA) beberapa waktu lalu. Dia bilang, hal semacam ini belum cukup memberikan dampak dan pengaruh terhadap fundamental secara keseluruhan.
Sukarno pun belum bisa merekomendasikan saham PTPP saat ini. Namun, dia menegaskan para investor yang tertarik membeli saham, saat ini bisa melakukan akumulasi bertahap pada saham PTPP.
"Untuk saat ini sepertinya belum tepat 100 persen (mengoleksi saham PTPP) mengingat belum ada sinyal yang kuat untuk dilakukan pembelian. Tapi kita bisa melakukan akumulasi bertahap pada saham PTPP," pungkasnya.
Kinerja PTPP
Merujuk data perdagangan Stockbit, Kamis, 23 Januari 2025, PTPP mencatatkan performa positif dalam satu bulan terakhir dengan nilai 2,96 persen.
Berdasarkan data kuartalan, rasio solvabilitas emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 2010 ini menunjukkan kondisi keuangan yang cukup solid.
Current Ratio PTPP tercatat sebesar 1,25, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Quick ratio berada pada angka 0,84, mengindikasikan aset lancar likuid cukup untuk melunasi kewajiban lancar.
Sementara itu, debt to equity ratio sebesar 1,67, mencerminkan proporsi utang terhadap ekuitas yang masih terkendali.
Dari segi profitabilitas, kinerja PTPP menunjukkan tingkat pengembalian dan margin yang positif. Return on Assets (ROA) selama 12 bulan terakhir tercatat di angka 0,88 persen, menggambarkan efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan keuntungan.
Return on Equity (ROE) mencapai 4,25 persen, mencerminkan pengembalian laba kepada pemegang saham atas modal yang diinvestasikan.
Gross Profit Margin sebesar 11,79 persen, sedangkan Operating Profit Margin berada di 7,75 persen, menunjukkan efisiensi operasional perusahaan.
Net Profit Margin sebesar 2,31 persen, yang mencerminkan keuntungan bersih terhadap total pendapatan.
Dengan rasio-rasio ini, PTPP dinilai masih berada dalam posisi keuangan yang cukup stabil meskipun tantangan ekonomi mungkin memengaruhi profitabilitas ke depan.
Pembangunan Satu Juta Rumah
Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk atau PTPP dipastikan berperan dalam program pembangunan 1 juta rumah hasil kerja sama Indonesia dan Qatar. Seperti diketahui, kedua negara resmi berkolaborasi untuk pembangunan satu juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Kerja sama antara Indonesia dan Qatar merupakan langkah strategis yang positif, terutama dalam konteks pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat tanah air.
Nantinya, PTPP akan berperan aktif dalam melaksanakan konstruksi untuk pembangunan satu juta rumah. Adapun lahan yang siap digunakan berada di beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Pekanbaru, dengan total luasan 26 Hektar.
PTPP pun optimis dapat menjadi salah satu penggerak dalam realisasi program 1 juta rumah. Dengan selalu mengedepankan dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan akan selalu berkomitmen dalam mengimplementasikan aspek Environment, Social, and Governance (ESG).
“PT PP berkomitmen mendukung upaya kerjasama investasi pemerintah Indonesia dengan Qatar dalam mewujudkan pembangunan 1 juta rumah di Indonesia,” kata Joko Raharjo, Corporate Secretary PT PP, dalam keterangannya di Jakarta dikutip, Selasa, 21 Januari 2025.
Masyarakat Kelas Menengah Ke Bawah
Sementara itu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, investasi dari Qatar akan berfokus pada pembangunan satu juta unit rumah di perkotaan.
Dia menyebut hunian itu nantinya ditargetkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Maruarar menegaskan pembangunan akan memakai lahan yang dimiliki lembaga dan kementerian.
Di antaranya adalah lahan dari aset perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
Adapun lokasi yang sejauh ini akan dibangun seperti di wilayah Senayan hingga Kalibata. Selain itu, pembangunan juga akan dilakukan di dekat stasiun seperti yang dilakukan oleh Perumnas.
“Lokasi akan disurvei segera oleh Sheikh. Dan kita sudah siap membawa beberapa lokasi yang sudah dikatakan tadi. Ada di Kemayoran, ada di sekitar Senayan, ada di sekitar Kalibata,” jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.(*)