Logo
>

Ada yang Naik 155{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}, 5 Emiten ini Sahamnya Meroket, Kenapa?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Ada yang Naik 155{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}, 5 Emiten ini Sahamnya Meroket, Kenapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Lima emiten sahamnya melesat tertinggi sejak penutupan 31 Januari 2024 hingga akhir perdagangan 23 Februari 2024 kemarin.

    Kelimanya adalah saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) dengan kenaikan sebesar 155,6 persen, saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dengan kenaikan sebesar 127,9 persen, saham PT Pulau Subur Tbk (PTPS) dengan kenaikan sebesar 107,6 persen, saham PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) dengan kenaikan sebesar 84,6 persen, dan saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) dengan kenaikan sebesar 68 persen.

    Saham ICTSI Jasa Prima sendiri telah dikenakan suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak sesi I tanggal 22 Februari 2024 karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan atas saham ini. Suspensi diterapkan di pasar reguler dan pasar tunai sampai dengan pengumuman lebih lanjut dari BEI.

    PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) bergerak dalam bidang jasa bongkar muat, pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian fasilitas infrastruktur maritim, serta layanan terkait. Perusahaan ini telah mengumumkan terjadinya perubahan pengendalian pada perseroan.

    "Hal tersebut disebabkan telah dialihkannya 80,19 persen saham KARW oleh ICTSI Far East Pte Ltd (penjual) kepada PT Saranakelola Investa (pembeli/Grup Meratus),” ungkap direktur utama KARW, Tejas Nataraj dalam keterbukaan informasi, baru-baru ini. Terhitung sejak tanggal 1 Februari 2024, pembeli telah efektif menjadi pengendali baru pada perseroan.

    Sementara itu, BEI juga telah meminta penjelasan terkait volatilitas transaksi saham CLAY.  Salah satu pertanyaan BEI adalah apakah perseroan mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

    Direktur Utama Citra Putra Realty (CLAY), Nany Adriani mengungkapkan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

    Pemegang saham CLAY per 31 Januari 2024, yakni PT Citra Putra Mandiri sebanyak 77,77 persen saham sebagai pengendali, Putri Selaras 1,99 persen, Raja Sapta Ervian 1,64 persen. Masyarakat nonwarkat menggenggam 18,6 persen. Jumlah pemegang sahamnya 742 pihak. Adapun penerima manfaat akhir dari CLAY adalah Raja Sapta Ervian (anak dari Oesman Sapta).

    PT Citra Putra Realty Tbk adalah perusahaan perseroan terbatas didirikan pada tahun 2009, berdomisili di Jakarta, bergerak di bidang properti dan hospitalityyang merupakan anak perusahaan dari PT Citra Putra Mandiri atau lebih dikenal dengan OSO Group.

    Adapun saham PTPS juga sempat dikenakan suspensi oleh BEI pada perdagangan 12 Februari 2024, untuk cooling down karena terjadi peningkatan harga kumulatif signifikan. Perdagangan saham PTPS kembali dibuka mulai sesi I 13 Februari.

    Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan kepada PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) terkait volatilitas transaksi perdagangan sahamnya. Namun, menurut pernyataan dari perseroan, mereka tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Sebagai informasi tambahan, penerima manfaat akhir dari AHAP adalah Anthoni Salim.

    Di sisi lain, PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) akan diakuisisi oleh IMR Asia Holding Pte Ltd. IMR telah mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses negosiasi untuk mengakuisisi saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), yang merupakan emiten konglomerat Peter Sondakh.

    Sekretaris Perusahaan FORU, Sari Dewi, menjelaskan bahwa FORU telah menerima pemberitahuan tertulis dari IMR Asia Holding Pte Ltd mengenai negosiasi yang sedang berlangsung terkait rencana pengambilalihan saham FORU yang saat ini dimiliki oleh PT Karya Citra Prima, yang saat ini merupakan pemegang saham pengendali perusahaan.

    "Informasi lebih lanjut mengenai rencana ini telah diumumkan oleh IMR Asia Holding Pte Ltd," jelas Sari Dewi dalam keterbukaan informasi, Kamis 22 Februari 2024.

    IMR Asia Holding berencana untuk mengakuisisi saham FORU dari Karya Citra Prima sebanyak-banyaknya 386.136.000 saham atau 83 persen. Jika transaksi ini berhasil, hal tersebut akan mengakibatkan perubahan pengendalian pada FORU. IMR Asia Holding menjelaskan bahwa tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis di Indonesia.

    Berdasarkan data per 31 Januari 2024, Karya Citra Prima menguasai 415.222.000 saham FORU atau 89,25 persen. Sementara itu, masyarakat nonwarkat memiliki 10,75 persen saham. Penerima manfaat akhir dari FORU saat ini adalah Peter Sondakh, pemilik Rajawali Group. Berdasarkan The Real Time Billionaires List dari Forbes per 22 Februari, Peter Sondakh tercatat sebagai orang terkaya ke-14 di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar US$ 2,1 miliar.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi