KABARBURSA.COM – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dinilai masih akan berkutat ke level support. Namun, saham ini terpantau sudah mulai diakumulasi asing.
BRI Danareksa Sekuritas, menyebut pergerakan saham ADRO saat ini sedang menguji kembali level supportnya pada 1.850 – 1.900.
"Jika mampu bertahan diatas level tersebut, maka ada potensi kenaikan jangka pendek menuju level 1.980 – 2.100," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Selasa, 18 November 2025.
Mengutip data perdagangan Stockbit, ADRO mencatat aktivitas akumulasi asing yang menonjol pada Senin, 17 November 2025. Berdasarkan data broker summary dan orderbook, investor asing terlihat masuk dengan nilai pembelian besar
Akumulasi asing dipimpin oleh broker AK yang memborong saham ADRO senilai Rp22,6 miliar, setara 119.100 lot pada harga rata-rata Rp1.890.
Pembelian signifikan juga dilakukan broker BK dengan nilai Rp17,2 miliar (90.900 lot) pada rata-rata Rp1.893. Adapun broker ZP menambah akumulasi sebesar Rp6,9 miliar (36.600 lot) dengan rata-rata Rp1.896.
Konsentrasi aksi beli di kisaran Rp1.890–1.896 menempatkan ADRO pada zona big accumulation dalam pada perdagangan Senin, 17 November 2025.
Sementara itu, struktur orderbook hari ini, Selasa, 18 November 2025, level Rp1.860–Rp1.865, antrean bid mencapai 11.725 lot hingga 30.661 lot, dengan tumpukan terbesar berada di harga Rp1.850 sebanyak 70.854 lot.
Antrean beli berlapis-lapis juga terlihat pada harga Rp1.855 sebesar 37.816 lot dan Rp1.840–Rp1.845 di kisaran 5.412–4.524 lot.
Dari sisi jual, tercatat lebih tebal di rentang atas, menahan kenaikan harga intraday. Antrean jual pada Rp1.900 mencapai 9.200 lot, diikuti 7.811 lot di Rp1.905, serta 8.191 lot di Rp1.910.
Pada level harga yang lebih tinggi, tumpukan ask kembali besar dengan 23.370 lot pada Rp1.930 dan 13.956 lot pada Rp1.945.
Dalam satu pekan, saham ADRO juga terpantau menurun sebesar 4,36 persen. Meskipun demikian, pergerakan bulanan memperlihatkan pemulihan usai membukukan penguatan 13,03 persen dan naik 3,04 persen dalam rentang tiga bulan.
Secara year to date (ytd), ADRO telah terkoreksi 23,25 persen, sementara dalam periode satu tahun, penurunan mencapai 52,42 persen. Tekanan yang cukup dalam juga tercermin pada pergerakan tiga tahunan dengan penurunan sebesar 48,05 persen.
Adapun berdasarkan data analisis Stockbit, sebanyak 17 dari 24 analis memberikan rekomendasi buy untuk ADRO, sementara 5 analis merekomendasikan hold dan 2 analis lainnya memilih sell.
Target harga rata-rata analis berada pada level Rp2.391. Dalam proyeksinya, analis menempatkan estimasi harga tertinggi ADRO di Rp3.800, sedangkan estimasi terendah berada di Rp1.466. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.