Logo
>

Agung Podomoro (APLN) Catatkan Penurunan Penjualan: Rumah Tapak Best Seller

APLN mencatat penjualan turun tipis di Kuartal III 2025, namun segmen rumah tapak dan pendapatan berulang dari mal serta hotel tetap menjaga kinerja di tengah tekanan ekonomi.

Ditulis oleh Yunila Wati
Agung Podomoro (APLN) Catatkan Penurunan Penjualan: Rumah Tapak Best Seller
Hunian mewat PT Agung Podomoro Land Tbk. Foto: Dok APLN.

KABARBURSA.COM – PT Agung Podomoro Land Tbk atau dalam kode saham APLN. melaporkan kinerja Kuartal III 2025 dengan penurunan tipis pada penjualan dan pendapatan usaha. Namun, segmen rumah tapak serta pendapatan berulang dari pusat perbelanjaan dan perhotelan masih menguat. 

Dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2025, APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,64 triliun. Jumlah ini turun tipis 4,7 persen dibandingkan Rp2,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, pengakuan penjualan justru naik menjadi Rp1,65 triliun, tumbuh 1,2 persen dari Rp1,63 triliun pada Kuartal III 2024.

Pendapatan berulang dari bisnis mal dan hotel berada di angka Rp988,8 miliar, juga turun 13,3 persen dari Rp1,14 triliun pada periode sebelumnya. Adapun laba komprehensif APLN tercatat Rp28,21 miliar, yang mencerminkan ketahanan perusahaan dalam menjaga profitabilitas meski menghadapi tekanan operasional di beberapa lini usaha.

APLN sebelumnya melepas aset Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir 2024. Penjualan aset tersebut menurunkan kontribusi pendapatan berulang, tetapi memperkuat struktur keuangan perusahaan karena membantu percepatan pelunasan utang. 

Dampaknya langsung terlihat dengan turunnya beban bunga yang hampir 38 persen, dari Rp502,55 miliar menjadi Rp311,37 miliar pada Kuartal III 2025.

Corporate Secretary APLN Justini Omas, menegaskan bahwa perusahaan menjalankan strategi adaptif dalam menghadapi perlambatan ekonomi.

“Di tengah tekanan yang dialami pasar properti nasional, kinerja APLN tetap berada pada level yang solid dengan minat konsumen yang terus terjaga terhadap produk hunian kami. Bisnis mall dan hotel juga memberikan pendapatan berulang yang tetap positif,” jelas Justini dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 27 November 2025.

Marketing Sales APLN Tercatat Rp1,24 Triliun

Hingga September 2025, marketing sales APLN mencapai Rp1,24 triliun. Kontribusi terbesar tetap datang dari segmen rumah tapak melalui proyek-proyek unggulan seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View. 

Ia mengatakan, permintaan terhadap hunian tapak terus meningkat berkat kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang lebih fungsional, nyaman, serta memiliki nilai investasi jangka panjang.

Justini menjelaskan, untuk menjaga penjualan di tengah melemahnya daya beli, APLN mengadaptasi strategi pemasaran dengan menyediakan unit hunian yang lebih compact dan terjangkau, tanpa mengurangi kualitas kawasan. 

Pendekatan tersebut ia nilai efektif untuk menjaga minat konsumen di segmen menengah yang sedang menahan belanja akibat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Memasuki Kuartal IV 2025, perusahaan menyampaikan sikap optimistis. Musim Natal dan libur akhir tahun diproyeksikan menjadi pendorong utama pendapatan berulang, khususnya dari pusat perbelanjaan dan jaringan hotel yang berada di berbagai kota. 

Aktivitas masyarakat yang meningkat pada periode libur diperkirakan membantu memperbaiki performa sektor rekreasi dan hospitality yang sempat melambat.

APLN juga berharap stimulus pemerintah terhadap sektor riil dan industri properti, termasuk insentif pajak dan lingkungan suku bunga yang lebih rendah, dapat mendorong kenaikan transaksi properti hingga akhir tahun. 

Dukungan ini dianggap penting, karena sektor properti selama ini menjadi salah satu kontributor besar bagi perekonomian nasional.

Melalui portofolio proyek yang kuat, strategi adaptif, serta tren permintaan rumah tapak yang masih terjaga, APLN memandang sisa 2025 sebagai momentum perbaikan yang menjanjikan. 

Perusahaan optimis penjualan dan pendapatan usaha pada kuartal berikutnya akan mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik seiring meningkatnya mobilitas, aktivitas belanja, dan potensi pemulihan konsumsi masyarakat.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79