Logo
>

Airbus Dapat Durian Runtuh dari Krisis Boeing

Ditulis oleh KabarBursa.com
Airbus Dapat Durian Runtuh dari Krisis Boeing

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Produsen pesawat asal Eropa, Airbus, mendapat pesanan 65 jet dari dua maskapai besar Asia pada Kamis, 21 Maret 2024. Hal ini menarik karena sebelumnya, kedua maskapai tersebut merupakan pelanggan utama produsen pesawat Amerika Serikat (AS) Boeing.

    Menurut laporan dari Reuters, Japan Airlines (JAL) mengumumkan rencananya untuk membeli 21 jet berbadan lebar A350-900 dan 11 jet berbadan sempit A321neo dari Airbus, menjadi pembelian pertama mereka dari produsen Eropa tersebut.

    Pesanan ini dari maskapai penerbangan terbesar kedua di Jepang ini akan membantu Airbus memperluas jangkauannya di wilayah yang sebelumnya menjadi “basis utama” pesanan Boeing.

    Selain itu, dilaporkan bahwa pesawat A350-900 tambahan juga akan dibeli oleh JAL untuk menggantikan pesawat yang rusak akibat tabrakan di landasan pacu bandara Haneda di Tokyo pada Januari lalu.

    JAL juga mengungkapkan alasan di balik keputusan mereka untuk memesan pesawat generasi baru dari Airbus, yaitu untuk meningkatkan efisiensi layanan penuh dan operasi maskapai berbiaya rendah mengingat adanya kekurangan pesawat baru secara global yang diperkirakan akan terus berlanjut.

    Meskipun demikian, sebagai pelanggan lama Boeing, JAL juga akan memesan 10 jet Boeing 787 Dreamliner. Pengiriman pesanan dari kedua produsen ini diharapkan berlangsung antara tahun keuangan 2025 dan 2033 dengan total harga katalog sekitar US$12,4 miliar atau setara Rp195,5 triliun.

    Selain JAL, maskapai terbesar Korea Selatan, Korean Air, juga mengumumkan rencananya untuk memesan 33 pesawat A350 dalam kesepakatan senilai US$13,7 miliar atau Rp216,1 triliun. Ini merupakan langkah pertama Korean Air dalam mengakuisisi pesawat dari keluarga A350 saat mereka bersiap untuk merger dengan Asiana Airlines, maskapai penerbangan lainnya di Korea Selatan.

    Korean Air, yang saat ini mengoperasikan armada campuran pesawat berbadan lebar dan sempit dari Boeing dan Airbus, juga menyatakan tujuan pesanannya adalah untuk perencanaan armada jangka panjang seiring dengan pensiunnya pesawat tua dan untuk memenuhi target keberlanjutan.

    Keberhasilan Airbus dalam mendapatkan pesanan besar dari kedua maskapai ini menjadi sorotan, terutama mengingat masalah kualitas yang dihadapi oleh pesaingnya, Boeing, dengan kasus terbaru yakni ledakan panel di jet 737 MAX 9.

    Pesanan ini juga dianggap sebagai tantangan bagi Boeing yang sedang berusaha mengatasi krisis manufaktur yang membatasi produksi jet berbadan sempit mereka, sehingga membuat mereka kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dari Airbus. (*/adi)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi