Logo
>

Airlangga Catat Inflasi Indonesia Terendah Ketiga di Dunia

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Airlangga Catat Inflasi Indonesia Terendah Ketiga di Dunia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa Indonesia berhasil mencatatkan inflasi rendah di angka 3 persen pada April 2024, menempatkannya sebagai negara dengan inflasi terendah ketiga di dunia. Posisi ini hanya kalah dari Korea Selatan yang mencatatkan inflasi 2,9 persen dan Jerman dengan 2,2 persen.

    "Dibandingkan dengan negara seperti Afrika Selatan, India, Meksiko, dan Vietnam, inflasi kita jauh lebih rendah," ujar Airlangga dalam Rapat Kerja Nasional Percepatan dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2024.

    Tidak hanya itu, Indonesia juga menunjukkan ketahanan ekonomi yang luar biasa di tengah ketidakpastian global. Berdasarkan berbagai survei, probabilitas resesi Indonesia hanya 1,5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Jerman (60 persen), Thailand (30 persen), Korea Selatan (15 persen), dan China (12,5 persen).

    "Dari segi probabilitas resesi, kita termasuk yang terendah di dunia. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi kita yang kuat," lanjut Airlangga.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami kenaikan signifikan di wilayah Timur. Tiga kelompok provinsi dengan pertumbuhan tertinggi adalah Maluku & Papua (12,15 persen), Sulawesi (6,35 persen), dan Kalimantan (6,17 persen). Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas pertambangan, industri logam, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

    "Ekonomi di wilayah Timur tumbuh pesat, terutama karena kegiatan pertambangan, industri logam, dan pembangunan IKN," jelasnya.

    Adapun Airlangga menyampaikan kondisi tersebut menunjukan bawah ekonomi Indonesia tetap stabil di tengah tekanan ekonomi global, seperti tingginya suku bunga dan risiko tensi geopolitik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen pada kuartal pertama 2024, salah satu yang tertinggi di ASEAN.

    "Artinya dengan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen salah satu tertinggi di ASEAN dan inflasi kita salah satu terendah," pungkas Airlangga.

    Cermati Perekonomian Global

    Seperti diberitakan sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah tetap menghadapi tantangan dari ketidakpastian perekonomian global yang dapat memengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri. Ia menuturkan beberapa ancaman global masih mengintai.

    “Ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum mereda, serta eskalasi konflik di Timur Tengah, seperti ketegangan antara Israel dan Palestina serta serangan Iran terhadap Israel,” ungkap dia pada Minggu, 12 Mei 2024.

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Eropa masih rendah, dan munculnya gerakan ekstrem kanan di beberapa negara Eropa menjadi perhatian serius.

    Meskipun demikian, Airlangga yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh. Pada kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11 persen, meningkat dari kuartal IV 2023 yang sebesar 5,04 persen.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh momentum Ramadan dan Lebaran 2024, serta gelaran pemilu 2024, yang mendorong konsumsi domestik,” jelasnya.

    Selain itu, Indeks Manufaktur Indonesia (PMI) pada April 2024 menunjukkan angka positif sebesar 52,9 persen, melampaui angka PMI China, Korea Selatan, dan Malaysia.

    Pertumbuhan ekonomi yang kuat tercermin dari peningkatan jumlah tenaga kerja baru, yang berkontribusi pada penurunan angka pengangguran. Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2024 mencapai 142,18 juta jiwa, meningkat 3,5 juta jiwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Sementara itu, jumlah pengangguran turun menjadi 7,2 juta jiwa pada tahun yang sama, menurun sekitar 800 ribu jiwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Tingkat persentase pekerja formal domestik juga meningkat menjadi 40,83 persen, menunjukkan tren positif dalam struktur ketenagakerjaan di Indonesia.

    Penyumbang Inflasi

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti menjelaskan bahwa kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi bulanan pada April 2024 adalah kelompok transportasi, dengan inflasi sebesar 0,9 persen, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,12 persen.

    Amalia menyebut Faktor utama yang menyumbang inflasi dalam kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    “Tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,03 persen, dan tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01 persen,” kata dia.

    “Selain itu, beberapa komoditas lainnya juga memberikan kontribusi terhadap inflasi April 2024, antara lain bawang merah dengan andil inflasi 0,14 persen, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,08 persen, tomat dengan andil inflasi 0,04 persen, dan bawang putih dengan andil inflasi 0,02 persen,” jelas Amalia.

    Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti cabai merah dengan andil deflasi 0,14 persen, beras dengan andil deflasi 0,12 persen, dan telur ayam ras dengan andil deflasi 0,06 persen.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.