Logo
>

Akhir Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Akhir Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 19 Juli 2024, mengalami penurunan, mengikuti tren pelemahan bursa saham di kawasan Asia.

    IHSG ditutup turun sebesar 26,56 poin atau 0,36 persen, berada pada level 7.294,50. Selain itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga turun sebanyak 3,25 poin atau 0,35 persen, sehingga berada pada posisi 919,52.

    Menurut laporan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan bursa saham regional Asia dipengaruhi oleh tren global yang serupa. Sentimen terbaru muncul dari Amerika Serikat (AS), di mana negara tersebut sedang mempertimbangkan penerapan pembatasan yang lebih ketat pada ekspor chip ke China, yang dapat menambah ketidakpastian di pasar global.

    Dari Jepang, data inflasi inti menunjukkan peningkatan dari 2,5 persen menjadi 2,6 persen pada Juni 2024. Kenaikan ini dianggap sebagai sinyal negatif bagi Bank of Japan (BoJ), yang tengah mempersiapkan pertemuan kebijakan suku bunga pada tanggal 30 hingga 31 Juli 2024, di mana kemungkinan besar BoJ akan menghadapi tantangan dalam keputusan menaikkan suku bunga.

    Pasar juga menantikan informasi lebih lanjut dari Konferensi Pers Pleno Ketiga China, khususnya mengenai kebijakan yang akan diterapkan dalam lima tahun ke depan.

    Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, Presiden Xi Jinping menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pasar dengan mencabut pembatasan dan menerapkan peraturan yang efektif untuk menjaga stabilitas pasar.

    Di tingkat domestik, pasar cenderung menunggu dan melihat pasca pelantikan beberapa Wakil Menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasar tampaknya menginterpretasikan pelantikan tersebut sebagai indikasi adanya ketidakpastian mengenai masa depan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di periode mendatang.

    Pelantikan ini dipandang sebagai langkah untuk menyelaraskan dan mempersiapkan transisi kepemimpinan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Setelah dibuka dengan penurunan, IHSG tetap berada di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan sesi kedua perdagangan.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu-satunya sektor yang menunjukkan penguatan adalah sektor kesehatan, yang naik sebesar 0,31 persen. Di sisi lain, sepuluh sektor mengalami penurunan, dengan sektor barang baku turun paling signifikan sebesar 1,52 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor transportasi dan logistik, masing-masing turun sebesar 1,07 persen dan 0,80 persen.

    Beberapa saham yang mengalami penguatan terbesar termasuk BDKR, GUNA, GTBO, EMDE, dan NASI. Sebaliknya, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar adalah PTMP, ISEA, PSAB, VKTR, dan PART.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.011.199 kali transaksi, dengan total volume saham yang diperdagangkan mencapai 14,62 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun. Dari total perdagangan, sebanyak 225 saham mengalami kenaikan, 320 saham mengalami penurunan, dan 247 saham tidak mengalami perubahan nilai.

    Pada sore hari ini, bursa saham regional Asia menunjukkan berbagai pergerakan. Indeks Nikkei turun sebesar 62,59 poin atau 0,16 persen, mencapai level 40.063,80. Indeks Hang Seng melemah 360,73 poin atau 2,03 persen, berada pada posisi 17.417,67. Di sisi lain, indeks Shanghai mengalami sedikit kenaikan sebesar 5,18 poin atau 0,17 persen, menuju level 2.982,31, sementara indeks Strait Times turun 23,59 poin atau 0,68 persen, menjadi 3.447,56.

    Rupiah Melemah Dua Hari Berturut-turut

    Begitu juga dengan perdagangan rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan perdagangan Jumat, 19 Juli 2024, rupiah melemah sebesar 0,22 persen menjadi Rp16.185 per dolar AS. Ini berarti rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS selama dua hari terakhir. Dalam sepekan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS tercatat melemah sebesar 0,31 persen.

    Sementara itu, indeks dolar AS hingga Jumat sore, 19 Juli 2024, pukul 15.10 WIB menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 0,11 persen ke level 104,28. Penguatan dolar ini didorong oleh optimisme pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga The Fed untuk sisa tahun 2024.

    Menurut data dari perangkat Fedwatch, pasar memperkirakan ada kemungkinan The Federal Reserve (The Fed) akan mulai mengurangi suku bunga pada bulan September mendatang. Probabilitas untuk penurunan pertama sebesar 25 basis poin menjadi 5,00-5,25 persen mencapai 91,7 persen. Pemangkasan suku bunga ini diperkirakan akan berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember.

    Data ekonomi terbaru, seperti laporan klaim pengangguran AS yang dirilis pada Kamis malam, menunjukkan peningkatan klaim awal tunjangan pengangguran sebesar 20.000 menjadi 243.000 untuk pekan yang berakhir 13 Juli. Angka ini melebihi ekspektasi yang memprediksi klaim sebanyak 230.000.

    Kenaikan klaim ini membawa angka kembali ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir, tepat di atas rentang 194.000-243.000 untuk tahun ini. Kenaikan ini menghapus penurunan klaim pada minggu sebelumnya yang disebabkan oleh kesulitan penyesuaian data menjelang hari libur seperti Hari Kemerdekaan AS.

    Kelonggaran pasar tenaga kerja dan penurunan inflasi mendorong spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga pada bulan September, dengan pasar keuangan juga mengantisipasi kemungkinan penurunan tambahan pada bulan November dan Desember.

    Di dalam negeri, perhatian internasional tertuju pada Indonesia setelah pelantikan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II. Thomas, yang merupakan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, mendapat sorotan dari berbagai media asing.

    Media Reuters melaporkan bahwa pelantikan tersebut bertujuan untuk mempermudah proses transisi pemerintah. Nikkei Asia juga memberitakan bahwa meskipun Djiwandono bukan anggota parlemen, ia telah aktif dalam diskusi mengenai anggaran tahun depan dan kebijakan penting lainnya seperti pemindahan ibu kota dan program makan siang gratis.

    Sedangkan, Times of India turut memberi sorotan pada pelantikan Djiwandono, menekankan bagaimana kebijakan fiskal Prabowo menjadi perhatian pasar keuangan setelah lembaga rating mengingatkan risiko fiskal terkait janji-janji kampanye. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi