Logo
>

Akhir Relaksasi Retrukturisasi Covid-19, Kredit Berisiko?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Akhir Relaksasi Retrukturisasi Covid-19, Kredit Berisiko?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jumlah kredit berisiko, yang disebut juga sebagai loan at risk (LAR), di sektor perbankan terus menurun seiring dengan berkurangnya jumlah restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19. Para bank juga optimistis akan mengalami soft landing saat periode relaksasi restrukturisasi kredit tersebut berakhir pada Maret 2024, terutama karena pencadangan yang telah dipersiapkan sudah kuat.

    Bank-bank besar melaporkan penurunan signifikan dalam LAR mereka. Sebagai contoh, Bank Mandiri mencatat LAR sebesar Rp 45,3 triliun pada akhir 2023, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 46,4 triliun. Hal ini membuat biaya kredit Bank Mandiri tahun lalu turun menjadi 0,85 persen dari 1,44 persen pada tahun sebelumnya.

    Bank-bank lainnya juga melaporkan penurunan LAR. BCA mencatat penurunan LAR dari Rp 69,4 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 52,2 triliun pada tahun 2023, sementara BNI mencatat penurunan LAR dari Rp 102,8 triliun menjadi Rp 89 triliun dalam periode yang sama. Begitu pula dengan BRI yang melaporkan penurunan LAR dari Rp 188,4 triliun menjadi Rp 157,9 triliun.

    Semua penurunan ini memungkinkan bank-bank tersebut untuk menurunkan biaya kredit mereka. Selain itu, bank-bank juga telah melakukan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio LAR.

    Bank-bank seperti BRI dan BCA telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga kualitas aset mereka, dengan melakukan upaya pembersihan aset sebagai bagian dari strategi soft landing saat relaksasi restrukturisasi Covid-19 berakhir. Meskipun demikian, mereka terus memantau kondisi ekonomi dan akan terus memperbaharui pencadangan mereka sesuai dengan perkembangan kualitas aset dan kondisi ekonomi.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi