KABARBURSA.COM – Saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatatkan perhatian dari sejumlah pelaku pasar pada pekan ini.
Pergerakan harga saham perusahaan yang bergerak di bidang minyak, gas, dan batu bara ini, yang mencapai area Rp1.270 dinilai sebagai titik teknikal penting dan dijadikan acuan strategi perdagangan oleh sebagian investor yang mengandalkan analisis grafik.
Dalam strategi tersebut, Technical Analyst RHB Sekuritas Indonesia Ilham Fitriadi Budiarto menjelaskan, level Rp1.270 digunakan sebagai area beli dengan dua target kenaikan yang sudah ditentukan.
Target pertama berada di Rp1.340. Jika harga bergerak ke titik ini, kenaikannya tercatat sebesar 5,51 persen dari harga masuk. Sementara target kedua berada di Rp1.440, dengan potensi kenaikan mencapai 13,39 persen dari titik beli awal.
“Sebagai bagian dari manajemen risiko, batas penurunan atau stop loss ditetapkan di bawah Rp1.200. Angka ini mencerminkan kemungkinan kerugian sebesar 5,51 persen apabila harga bergerak melawan posisi yang diambil,” tulis Ilham dalam risetnya, Rabu, 28 Mei 2025.
Struktur Rasio Proporsional
Perbandingan antara potensi imbal hasil dan batas risiko pada strategi ini menunjukkan struktur rasio yang proporsional. Pada target pertama, perbandingan antara potensi keuntungan dan potensi kerugian adalah 1 banding 1. Sedangkan pada target kedua, perbandingan tersebut mendekati 2,5 banding 1.
Penggunaan struktur seperti ini umum dijumpai dalam praktik perdagangan saham berbasis teknikal. Strategi ini menetapkan titik masuk, sasaran keuntungan, dan batas kerugian secara terukur untuk membantu pelaku pasar menjalankan keputusan transaksi berdasarkan peta harga yang ada, tanpa bergantung pada sentimen spekulatif.
Rangkaian angka tersebut disusun sebagai referensi teknikal dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan membeli atau menjual saham.
Keputusan akhir sepenuhnya berada pada kebijakan masing-masing investor sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan investasinya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.