Logo
>

Aksi Borong Saham oleh RR Capital, Semenarik Apa Saham PEGE?

Ditulis oleh Yunila Wati
Aksi Borong Saham oleh RR Capital, Semenarik Apa Saham PEGE?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - RR Capital Group Pte Ltd baru saja melakukan aksi diam dengan memborong saham Panca Global Kapital (PEGE). Diketahui, RR Capital memborong 283 juta saham perseroan dan telah dilakukan pada 12 September kemarin. Dengan begitu, timbunan saham Panca Global dalam 'gudang' perusahaan berbasis di 160 Robinson Road #05-12 Singapura, ini semakin menumpuk.

    Diketahui, saat ini jumlah saham PEGE yang dimiliki RR Capital berjumlah 1,04 miliar atau setara dengan 37,01 persen. Angka tersebut naik drastis, 9,98 persen dari periode sebelumnya, yaitu 765,78 juta lembar.

    Memang, seberapa menarikkah saham PEGE hingga aksi diam-diam ini terjadi?

    KabarBursa, Minggu, 15 September 2024, mencoba menganalisisnya menggunakan metodologi Warren Buffet. Untuk menganalisis Earnings Per Share (EPS) dan valuasi saham PEGE menggunakan pendekatan ala Warren Buffett, maka bisa difokuskan pada beberapa kriteria utama yang biasa digunakan:

    Pertama terkait dengan profitabilitas melalui EPS. Ada dua indikator yang dipakai, yaitu Current EPS (TTM): -30.02 dan Current EPS (Annualised): -31.76.

    EPS yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang merugi. Dalam pendekatan Buffett, EPS yang sehat dan bertumbuh secara konsisten adalah penting karena menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang stabil dan memiliki potensi pertumbuhan. Perusahaan dengan EPS negatif seperti PEGE mungkin akan dinilai lebih berisiko, terutama jika tidak ada tanda-tanda pemulihan dalam jangka pendek.

    Langkah selanjutnya adalah melihat Price-to-Earnings (P/E) Ratio. Indikator yang digunakan adalah:

    • Current P/E Ratio (Annualised): -4.57
    • P/E Ratio TTM: -4.83
    • IHSG P/E Ratio TTM (Median): 7.89

    P/E negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak menghasilkan laba positif, karena Earnings (laba) adalah negatif. Dalam situasi seperti ini, Buffett kemungkinan besar akan menghindari investasi, karena dia lebih suka perusahaan dengan P/E rendah tetapi masih menghasilkan laba positif, yang menunjukkan bahwa harga saham relatif murah dibandingkan labanya.

    Begitu pula dengan Earnings Yield (TTM): -20.70 persen. Earnings Yield adalah kebalikan dari P/E Ratio. Biasanya, Buffett akan mempertimbangkan perusahaan dengan Earnings Yield yang tinggi, yang artinya perusahaan menghasilkan pengembalian yang baik dibandingkan dengan harga sahamnya. Namun, dengan Earnings Yield negatif, PEGE menunjukkan pengembalian yang buruk.

    Price to Book Value (P/B) memiliki dua indikator, yaitu:

    • Current Price to Book Value: 2.45
    • Current Book Value Per Share: 59.08

    Buffett sering mempertimbangkan Price-to-Book Value, terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak aset berwujud. Dengan P/B di angka 2.45, saham PEGE dihargai lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya, yang bisa dianggap sebagai indikasi bahwa saham sudah overvalued jika dilihat dari asetnya. Namun, P/B masih dalam batas yang relatif wajar dibandingkan pasar secara keseluruhan.

    Solvabilitas dan Keuangan Perusahaan

    Ada tiga indikator yang digunakan untuk melihat solvabilitas dan keuangan PEGE, yaitu:

    • Current Ratio: 5.80
    • Quick Ratio: 5.80
    • Debt to Equity Ratio: 0.21

    Rasio solvabilitas PEGE menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cadangan kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ini adalah sinyal positif, tetapi tanpa adanya laba yang stabil, kesehatan keuangan jangka panjang tetap menjadi perhatian.

    Manajemen Efektivitas PEGE juga menunjukkan hal yang negatif, yaitu:

    • Return on Equity (ROE): -50.81 persen
    • Return on Assets (ROA): -41.90 persen
    • Return on Capital Employed (ROCE): -58.06 persen

    Buffett sangat menghargai manajemen yang efektif dalam mengelola modal dan aset perusahaan. ROE, ROA, dan ROCE yang negatif menunjukkan bahwa manajemen PEGE tidak berhasil menghasilkan laba dari ekuitas dan aset yang dimiliki. Hal ini akan menjadi tanda bahaya bagi Buffett, karena ia mengutamakan perusahaan dengan pengembalian ekuitas yang tinggi.

    Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dengan EPS yang negatif, P/E yang negatif, serta pengembalian modal dan ekuitas yang buruk, PEGE tidak sesuai dengan kriteria yang biasa digunakan oleh Warren Buffett untuk memilih saham. Buffett cenderung memilih perusahaan yang memiliki laba bersih yang stabil dan terus bertumbuh, P/E yang wajar, Earnings Yield positif, dan manajemen yang efektif dalam menghasilkan pengembalian atas modal yang digunakan.

    Jika menggunakan metodologi Warren Buffett, PEGE kemungkinan besar tidak akan menjadi pilihan investasi karena risiko tinggi yang terkait dengan laba negatif dan manajemen yang kurang efektif dalam memaksimalkan aset.

    Namun, sepertinya aksi diam-diam yang dilakukan RR Capital adalah untuk menyelamatkan kondisi keuangan PEGE. Apalagi, pada saat bersamaan, Anugerah Inti Karisma mendivestasi 285,96 juta lembar saham. Aksi senyap ini dibantu oleh Panca Global Sekuritas. Akibatnya, tabungan saham perusahaan beralamat di Gedung Mangkuluhur City Tower Lt 7 Suite 11, Jalan Gatot Subroto itu semakin menciut.

    Saat ini, saham yang masih dikendalikan oleh Anugerah Inti Karisma ini sebanyak 162,96 juta lembar atau setara dengan 5,75 persen. Artinya, mengalami reduksi sebanyak 10,09 persen dari edisi sebelum transaksi dengan donasi sekitar 448,92 juta lembar.(*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79