Logo
>

Aksi Profit Taking Bikin Harga Emas Dunia Anjlok

Ditulis oleh KabarBursa.com
Aksi Profit Taking Bikin Harga Emas Dunia Anjlok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas dunia terkoreksi tipis dalam perdagangan kemarin. Harga logam mulia ini sudah melonjak cukup tinggi belakangan, wajar jika mengalami sedikit penurunan.

    Pada Kamis 1 Agustus 2024 malam, harga emas di pasar spot ditutup di angka USD 2.445,2 per troy ons. Turun tipis hampir flat 0,02 persen dari hari sebelumnya.

    Penurunan ini terjadi setelah harga emas naik tajam selama dua hari berturut-turut. Dalam periode tersebut, harga terdongkrak hampir 3 persen.

    Selama sepekan terakhir, harga emas meningkat 3,47 persen secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga naik hampir 5 persen.

    Maka, langkah investor untuk mengambil posisi profit taking sangat wajar. Keuntungan yang didapat memang cukup menggiurkan.

    Ke depan, prospek harga emas terlihat cerah. Ekspektasi penurunan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS), semakin besar.

    Kemarin, bank sentral Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5 persen. Namun, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell memberikan sinyal kuat bahwa Federal Funds Rate bisa turun bulan depan.

    “Jika inflasi bergerak turun sesuai ekspektasi, pertumbuhan ekonomi masih cukup kuat, dan pasar tenaga kerja konsisten dengan situasi saat ini, maka saya rasa penurunan suku bunga bisa dipertimbangkan dalam rapat September,” ungkap Powell dalam konferensi pers, dikutip KabarBursa.

    Mengutip CME FedWatch, pelaku pasar melihat sudah tidak ada peluang suku bunga bertahan di 5,25-5,5 persen pada September. Ada probabilitas penurunan 25 basis poin (bps) ke 5-5,25 persen dengan kemungkinan 78 persen.

    Bahkan ada kemungkinan pemangkasan sebesar 5 bps ke 4,75-5 persen. Probabilitasnya adalah 22 persen.

    “Pasar sepenuhnya berpandangan bahwa akan ada penurunan suku bunga pada September. Bahkan ada pembicaraan penurunannya bisa 50 bps,” tegas Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities.

    Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

    Pada awal 2024, harga emas dunia menunjukkan tren naik yang cukup kuat. Beberapa bulan pertama, logam mulia ini bergerak di kisaran USD 2.300-2.400 per troy ons. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran inflasi yang terus membayangi ekonomi global dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral utama dunia.

    Namun, memasuki pertengahan tahun, harga emas mengalami koreksi. Tekanan datang dari data ekonomi yang menunjukkan pemulihan ekonomi lebih kuat dari yang diperkirakan, terutama di Amerika Serikat. Pada bulan Juni, harga emas sempat turun ke USD 2.250 per troy ons, sebelum kembali pulih ke level USD 2.350 per troy ons pada bulan Agustus.

    Beberapa faktor utama yang memengaruhi kinerja harga emas di 2024. Keputusan The Fed untuk mempertahankan atau menurunkan suku bunga acuan sangat memengaruhi harga emas. Ekspektasi penurunan suku bunga acuan pada paruh kedua tahun ini memberikan dorongan positif bagi harga emas.

    Ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah dan antara negara-negara besar, terus memberikan dukungan bagi permintaan emas sebagai aset safe haven. Lonjakan harga energi dan pangan mendorong inflasi di banyak negara, membuat emas semakin diminati sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

    Ke depan, prospek harga emas tetap cerah dengan beberapa faktor pendukung, jika The Fed dan bank sentral lainnya menurunkan suku bunga seperti yang diharapkan, harga emas kemungkinan akan terus meningkat. Negara-negara Asia, terutama China dan India, terus menjadi konsumen utama emas dunia. Permintaan dari dua raksasa ekonomi ini diperkirakan akan tetap kuat, mendukung harga emas.

    Inovasi dalam teknologi penambangan dan peningkatan efisiensi produksi dapat mempengaruhi pasokan emas. Sementara itu, peningkatan investasi dalam produk emas seperti ETF juga akan memainkan peran penting dalam menentukan harga.

    Analisis

    Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Hal ini terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,81. RSI di atas 50 menunjukkan aset sedang dalam posisi bullish.

    Tahun 2024 menjadi periode dinamis bagi harga emas dunia, dengan berbagai faktor global yang memengaruhi fluktuasinya. Dari kebijakan moneter hingga gejolak geopolitik, harga emas mengalami pergerakan yang signifikan sepanjang tahun.

    Emas masih berada di tren bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic RSI menunjukkan posisi beli yang kuat. Namun, investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek dan memperhatikan level pivot penting seperti USD 2.300 dan USD 2.400 per troy ons.

    Secara keseluruhan, meski menghadapi beberapa tantangan, kinerja harga emas di 2024 mencerminkan kekuatan fundamental yang kuat dan prospek yang positif. Dengan dinamika ekonomi dan politik global yang terus berubah, emas tetap menjadi aset penting dalam portofolio investasi global.

    a emas bisa masuk fase konsolidasi. Perhatikan pivot point di USD 2.433 per troy ons. Jika tertembus, target support USD 2.424-2.416 per troy ons akan terkonfirmasi.

    Adapun target resisten terdekat adalah USD 2.450 per troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik ke arah USD 2.463 per troy ons. Sementara indikator Stochastic RSI berada di 60,62. Menempati area beli (long). (*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi