Logo
>

Akuisisi TOWR ke IBST Beres: Nilai Capai Rp3,42 Triliun

Ditulis oleh Syahrianto
Akuisisi TOWR ke IBST Beres: Nilai Capai Rp3,42 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah menyelesaikan akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Transaksi pembelian sebesar 90,11 persen saham IBST tersebut bernilai Rp3,42 triliun, lebih rendah dari harga pasar.

    Kesepakatan ini ditandatangani pada 1 Juli melalui anak perusahaan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia Tbk (PRTL), PT iForte Solusi Infotek. PRTL merupakan anak perusahaan TOWR, bagian dari Grup Djarum yang bergerak di bidang telekomunikasi.

    Nilai akuisisi ini setara dengan Rp2.813 per lembar saham, 49 persen lebih rendah dari harga pasar saham IBST saat ini yang mencapai Rp5.525 atau Rp7,5 triliun. Setelah transaksi ini selesai, iForte akan melaksanakan penawaran tender wajib (mandatory tender offer atau MTO).

    CEO PRTL, Ferdinandus Aming Santoso, menyatakan bahwa transaksi ini adalah langkah strategis bagi Grup Protelindo untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

    "Dengan mempertimbangkan bisnis menara, FTTT, FTTH, dan konektivitas IBST yang saling melengkapi, kami berharap dapat menciptakan sinergi yang signifikan," ujarnya dalam pernyataan resmi.

    Ferdinandus menambahkan bahwa PRTL memiliki pengalaman dalam melakukan akuisisi. Oleh karena itu, akuisisi atas IBST diharapkan dapat berhasil seperti saat mengintegrasikan iForte, PT Komet Infra Nusantara (KIN), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

    "Kami juga bersemangat untuk memperkuat kemitraan kami dengan Smartfren melalui perjanjian sewa baru selama 10 tahun atas menara dan FTTT milik IBST serta komitmen dari Smartfren untuk penambahan kolokasi dan bisnis FTTT di masa mendatang," katanya.

    Prospek Kinerja TOWR

    Prospek kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berpotensi bertumbuh seiring dengan pertumbuhan aset ke depannya, terutama aset non-menara. Menurut analis Indo Premier Sekuritas Giovanni Dustin, capaian kinerja TOWR sepanjang tahun buku 2023 telah memenuhi ekspektasinya.

    Dari laporan keuangan tahun buku 2023, TOWR mencatat pendapatan sebesar Rp11,74 triliun, naik 6,39 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp11,03 triliun. Laba usaha TOWR juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 1,66 persen yoy menjadi Rp6,94 triliun selama 2023, dibandingkan dengan Rp6,82 triliun di tahun sebelumnya.

    Namun, laba usaha tersebut harus terkikis oleh biaya keuangan yang meningkat 19,49 persen menjadi Rp2,85 triliun, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp2,39 triliun. Sebagai akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TOWR turun menjadi Rp3,25 triliun pada 2023, menurun 5,49 persen yoy dari Rp3,44 triliun pada 2022.

    Giovanni menegaskan bahwa peningkatan peluncuran site organik secara berurutan, serta pertumbuhan pendapatan non-menara yang solid, mendukung rating beli terhadap TOWR. Namun, ia juga menyoroti beberapa risiko negatif yang mungkin menghadang TOWR ke depannya, terutama rendahnya pertumbuhan sewa dan tekanan pada tarif sewa.

    Kinerja Keuangan IBST

    PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) mencatat laba periode berjalan sebesar Rp49,126 miliar dalam sembilan bulan 2023, mengalami penyusutan 3,3 persen dari periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp50,857 miliar. Data laporan keuangan IBST untuk sembilan bulan 2023 yang telah diaudit tersedia di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 28 Desember 2024 lalu.

    Dampaknya, laba per saham dasar menurun menjadi Rp36 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan pada akhir September 2022 mencapai Rp38 per lembar. Meskipun begitu, pendapatan usaha berhasil tumbuh 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp829,77 miliar pada akhir kuartal III 2023. Rinciannya, pendapatan dari sewa menara telekomunikasi naik 4,5 persen menjadi Rp436,9 miliar.

    Sewa peralatan jaringan dan bandwith juga mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen menjadi Rp249,72 miliar, sementara sewa peralatan dan mesin meningkat 2,8 persen menjadi Rp143,13 miliar. Meskipun berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 2,03 persen menjadi Rp385,09 miliar, laba kotor IBST tetap naik 7,7 persen menjadi Rp444,68 miliar.

    Namun, beban keuangan meningkat 10,6 persen menjadi Rp208,12 miliar, sedangkan beban administrasi naik 2,4 persen menjadi Rp125,59 miliar. Begitu juga dengan beban pajak penghasilan yang melonjak 17,2 persen menjadi Rp34,4 miliar.

    Selain itu, perseroan juga mengalami kerugian penurunan nilai aset tetap sebesar Rp16,202 miliar dalam sembilan bulan 2023, berbeda dengan periode yang sama tahun 2022 yang nihil. Pendapatan keuangan juga turun 41,6 persen secara tahunan menjadi Rp14,835 miliar.

    Sebagai akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan mengalami penyusutan sebesar 4,5 persen secara tahunan menjadi Rp63,19 miliar pada akhir September 2023. Sementara itu, jumlah kewajiban menurun 4,3 persen dari akhir tahun 2022 menjadi Rp3,387 triliun pada akhir September 2023.

    Di sisi lain, total ekuitas meningkat 6,8 persen dari akhir tahun 2022 menjadi Rp6,292 triliun pada akhir kuartal III 2023. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.