Logo
>

Alasan BUMN Karya Ajukan PMN Bukan Bagikan Dividen

Ditulis oleh Syahrianto
Alasan BUMN Karya Ajukan PMN Bukan Bagikan Dividen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor infrastruktur tidak mengalirkan dividen kepada pemegang saham, melainkan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) dalam jumlah yang besar.

    Kondisi ini terjadi karena BUMN tersebut sedang fokus untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Beberapa perusahaan bahkan mencatatkan kerugian hingga kuartal pertama tahun ini, seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

    “Kita tidak menetapkan target dividen untuk BUMN di sektor infrastruktur karena kita menyadari bahwa mereka semua sedang dalam proses penyehatan, jadi tidak akan ada pembagian dividen terlebih dahulu di BUMN tersebut.,” ujar Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

    Meski belum dapat membagikan laba bersih atau return, terutama kepada pemerintah selaku pemegang saham mayoritas, BUMN karya malah didorong mendapat suntikan dana dengan nominal triliunan rupiah.

    Bukan tanpa alasan, pengajuan dana jumbo itu didasarkan atas penugasan pemerintah terhadap BUMN karya untuk menyelesaikan sejumlah proyek strategis yang saat ini tengah dikerjakan.

    Menurut data, total nilai PMN yang diajukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir kepada Komisi VI DPR RI untuk periode 2024-2025 mencapai Rp57,84 triliun.

    Ada tujuh perusahaan yang mengajukan PMN untuk tahun 2024 dan 16 perusahaan untuk tahun 2025. Dari jumlah tersebut, beberapa perusahaan berasal dari sektor konstruksi atau bisnis "karya".

    Pengajuan PMN BUMN untuk tahun ini sebesar Rp13,6 triliun, dan bersumber dari cadangan pembiayaan investasi tahun anggaran 2024. Sementara itu, pengajuan PMN untuk tahun 2025 mencapai Rp44,24 triliun.

    Dengan begitu, selama dua tahun berturut-turut total PMN BUMN yang dimintakan ke negara mencapai Rp57,84 triliun.

    Berikut rincian usulan PMN BUMN Karya 2024-2025:

    • PT Hutama Karya (Persero) atau HK sebesar Rp1,6 triliun yang bersumber cadangan pembiayaan investasi 2024. Selain itu, PMN 2025 senilai Rp13,86 triliun.
    • PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp2,09 triliun di 2025.
    • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp2 triliun
    • PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) Rp1,56 triliun.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.