Logo
>

AMRT Catat Cuan Neto Capai Rp59,22 Triliun hingga Juni 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
AMRT Catat Cuan Neto Capai Rp59,22 Triliun hingga Juni 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatat pendapatan neto sebesar Rp59,22 triliun hingga 30 Juni 2024, naik signifikan dari Rp53,83 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu 31 Juli 2024, beban pokok pendapatan tercatat meningkat menjadi Rp46,44 triliun dari Rp42,39 triliun, sementara laba bruto turut naik menjadi Rp12,77 triliun dari Rp11,43 triliun.

    AMRT meraih laba usaha sebesar Rp2,31 triliun, meningkat dari Rp2,11 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan juga naik menjadi Rp2,29 triliun dari Rp2,02 triliun.

    Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp1,79 triliun, dibandingkan Rp1,61 triliun pada tahun sebelumnya.

    Total liabilitas perusahaan mencapai Rp18,94 triliun hingga 30 Juni 2024, meningkat dari Rp18,54 triliun hingga 31 Desember 2023. Total aset perusahaan juga naik menjadi Rp35,13 triliun hingga 30 Juni 2024, dari Rp34,24 triliun hingga akhir Desember 2023.

    Pendapatan Bersih Tiga Digit

    PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatat pendapatan tertinggi sepanjang masa dengan mencapai Rp100 triliun.

    Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Senin, 25 Maret 2024 menunjukkan pendapatan bersih AMRT sebesar Rp106,94 triliun, naik 10,34 persen YoY dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp96,92 triliun.

    Pendapatan dari segmen makanan memberikan kontribusi sebesar Rp75,65 triliun dengan pertumbuhan 12,36 persen YoY. Sementara itu, pendapatan dari segmen bukan makanan tumbuh 5,73 persen YoY menjadi Rp31,28 triliun.

    Beban pokok pendapatan AMRT juga meningkat 9,07 persen YoY menjadi Rp83,87 triliun di 2023, dibandingkan pendapatan AMRT di 2022 sebesar Rp76,9 triliun.

    Dari sisi bottom line, Alfamart membukukan laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,4 triliun pada 2023. Tumbuh 19,21 persen YoY dari Rp2,85 triliun di 2022.

    Sementara itu, total aset AMRT terpantau meningkat 11,38 persen secara tahunan menjadi Rp34,24 triliun per 31 Desember 2023. Adapun per 31 Desember 2022, total aset Alfamart berada di level Rp30,74 triliun.

    Tak hanya itu, liabilitas AMRT juga melesat 861,89 persen menjadi Rp18,54 triliun per 31 Desember 2023. Padahal hingga 31 Desember 2022, liabilitas induk usaha PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) ini hanya Rp 1,92 triliun.

    Kemudian total ekuitas AMRT mengalami kenaikan sebesar 36,92 persen YoY dari posisi Rp11,47 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp15,7 triliun hingga 31 Desember 2023.

    Pengembangan Usaha Platform Digital

    Emiten peritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) berencana melebarkan sayap bisnisnya dengan mengembangkan usaha berbasis platform digital bernama Alfagift, yang fokus pada layanan belanja daring dan situs web.

    Langkah ini diambil AMRT untuk memudahkan konsumen dalam memesan berbagai macam barang yang dijual perseroan dengan cepat dan mudah. Awalnya, Alfagift merupakan keanggotaan digital bagi konsumen Alfamart.

    Namun, tren belanja daring yang semakin masif, terutama selama dan pasca Covid-19, mendorong perubahan perilaku konsumen. "Oleh karena itu, perseroan pun dituntut untuk adaptif dengan mengembangkan kegiatan usahanya melalui platform digital, yaitu Alfagift," jelas manajemen.

    Ada tiga alasan utama mengapa Alfamart berencana menambah kegiatan usaha baru ini. Pertama, perkembangan industri digital menawarkan prospek bisnis yang menguntungkan dan menjadi bagian dari gaya hidup modern.

    Kedua, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT berupaya meningkatkan pelayanan dan kemudahan konsumen dalam berbelanja dengan menghadirkan fitur transaksi di Alfagift. Ketiga, peningkatan jumlah anggota Alfagift diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan penjualan perseroan.

    "Pendapatan perseroan diproyeksikan akan meningkat sekitar 4,56 persen dan laba kotor sekitar 2,95 persen. Analisis dampak keuangan ini menggunakan asumsi proyeksi pada tahun keenam operasional Alfagift," tutur manajemen. Selain itu, Alfagift disiapkan untuk menjaga relevansi Alfamart dengan preferensi seluruh segmen masyarakat, khususnya kalangan muda. Hal ini dilakukan dengan terus menerapkan teknologi terkini yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

    "Langkah ini memungkinkan perseroan menjangkau target pasar secara lebih efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik," papar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT.

    Seiring dengan rencana tersebut, perseroan telah menunjuk kantor akuntan publik Kusnanto & Rekan untuk melakukan studi kelayakan yang mencakup aspek pasar, teknis, pola bisnis, model manajemen, hingga keuangan.

    Hasil studi menunjukkan bahwa seluruh aspek dinilai layak. Analisis kelayakan menggunakan metode diskonto arus kas atau discounted cash flow, dengan mengacu pada net present value (NPV), sehingga rencana penambahan kegiatan usaha dapat dikatakan layak jika NPV lebih besar dari nol.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.