Logo
>

Anak Usaha JPFA, Vaksindo Bahas Kerja Sama Vaksin PMK dengan Irak

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Anak Usaha JPFA, Vaksindo Bahas Kerja Sama Vaksin PMK dengan Irak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM- Salah satu anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk atau JPFA, PT Vaksindo Satwa Nusantara (Vaksindo), berencana melakukan kerja sama dengan Irak sebagai penyuplai vaksin untuk peningkatan kesehatan hewan dan pengendalian penyakit zoonosis. Saat ini, rencana tersebut masih dalam pembahasan.

    Delegasi dari pemerintah dan perusahaan kesehatan hewan asal Irak, pada Kamis, 6 Februari 2025, mengunjungi Kementerian Pertanian untuk pembahasan.

    Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, Direktur Kesehatan Hewan Imron Suandy, Head of Animal Health and Livestock Equipment JAPFA Teguh Yodiantara Prajitno dan lainnya.

    Sementara delegasi Irak diwakili oleh Raaed Nassir Farhan dan Najm Abec Hasan dari Central Lab, perwakilan dari Varerinary Center dan dari Techbed Company.

    Teguh Prayitno menjelaskan, salah satu isu penting yang dibahas dalam pertemuan itu adalah soal penyakit mulut dan kuku (PMK), di mana Irak saat ini sangat memerlukan penyediaan vaksin tersebut. Sementara di Indonesia, Vaksindo berhasil memitigasi dan memberikan solusi atas wabah PMK yang kembali merebak di Indonesia pada tahun lalu.

    "Kami telah mengekspor berbagai produk vaksin dan obat-obatan hewan ke lebih dari 20 negara," kata Teguh melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 9 Februari 2025.

    Menurut dia, Irak akan menjadi mitra strategis dalam kolaborasi untuk meningkatkan kesehatan hewan.

    "Kami merumuskan kerja sama yang lebih konkret termasuk kunjungan lapangan ke fasilitas vaksindo," tutur dia.

    JAPFA merupakan perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia. Perusahaan memilki lini bisnis di produksi pakan ternak, pembibitan unggas, peternakan komersial, pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, budidaya perairan dan lainnya. Perusahaan ini berdiri pada 1971 dan telah melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten JPFA pada 1989.

    Cuan di Sektor Unggas

    Sektor perunggasan masih menawarkan peluang investasi menarik di tahun 2025. Meski harga ayam pedaging (broiler) dan anak ayam usia sehari (day old chicks/DOC) sempat mengalami kontraksi, prospek saham-saham unggulan di industri ini tetap menjanjikan.

    PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menjadi dua saham utama yang mendapat rekomendasi beli dari analis, didorong oleh potensi pemulihan daya beli dan dampak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan.

    Pada Desember 2024, harga pasar DOC di Jawa Barat turun 17,1 persen secara bulanan menjadi Rp5.724 per ekor, menandai penurunan bulanan keempat sepanjang tahun. Sementara itu, harga ayam pedaging mengalami koreksi tipis 1,6 persen menjadi Rp19.862 per kilogram.

    Pergerakan harga bahan baku utama seperti jagung dan bungkil kedelai (soybean meal/SBM) relatif stabil. Harga jagung domestik tercatat Rp6.107 per kilogram, turun 0,1 peraen. Sedangkan harga SBM turun 0,7 persen menjadi USD290 per ton.

    Namun, secara kuartalan dan tahunan, harga DOC dan ayam pedaging menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan harga bahan baku. Rata-rata harga DOC pada kuartal IV-2024 naik 13,6 persen secara kuartalan dan 64,1 persen secara tahunan menjadi Rp6.144 per ekor.

    Harga ayam pedaging pun meningkat 10 petsen secara kuartalan dan 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp20.174 per kilogram.

    Sebagai perbandingan, harga jagung hanya naik 5,9 persen secara kuartalan dan turun 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp6.074 per kilogram. Harga SBM juga mengalami penurunan signifikan sebesar 10,1 persen secara kuartalan dan 28,8 persen secara tahunan menjadi USD300 per ton.

    Mirae Asset Sekuritas tetap optimistis terhadap industri perunggasan dan mempertahankan peringkat overweight untuk sektor ini. Pemulihan daya beli masyarakat serta implementasi program MBG yang diharapkan meningkatkan konsumsi protein hewani menjadi faktor utama yang mendorong prospek positif.

    Rekomendasi beli diberikan kepada saham CPIN dan JPFA dengan target harga masing-masing Rp6.250 dan Rp2.400. Dengan harga saat ini, CPIN memiliki potensi keuntungan sekitar 31,5 persen, sedangkan JPFA berpotensi memberikan return sebesar 18,8 persen.

    Meski begitu, investor tetap perlu mencermati risiko, seperti harga DOC dan ayam pedaging yang berpotensi lebih rendah dari ekspektasi, pemulihan daya beli yang lebih lambat, kenaikan biaya produksi, serta dampak program MBG yang mungkin lebih kecil dari perkiraan.

    Dengan prospek cerah dan dukungan dari kebijakan pemerintah, industri perunggasan tetap menjadi sektor menarik bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan di pasar saham Indonesia.

    Diketahui, Pemerintahan telah meluncurkan program makan siang bergizi gratis dengan anggaran sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok yang membutuhkan akses makanan bergizi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".