KABARBURSA.COM - Dunia Kripto memang sedang menjadi perhatian serius para investor. Selain karena kemampuannya menjaga investasi di tengah gejolak perekonomian global, Kripto, khususnya bitcoin, memang membawa energi sendiri bagi mereka yang senang memacu adrenalin di dunia investasi.
Seorang analis Kripto terkemuka Ali Martinez, mengatakan dunia kripto mengindikasikan bahwa pemegang Bitcoin jangka panjang kini telah memasuki fase keserakahan, atau “greed". Fase ini merupakan salah satu tahapan dalam siklus pasar yang sebelumnya melibatkan proses kapitulasi, harapan, optimisme, hingga keyakinan.
Kehadiran fase greed biasanya mencerminkan optimisme yang meluap terhadap prospek Bitcoin di masa depan, tetapi juga membawa implikasi yang kompleks bagi pergerakan pasar.
Martinez menyoroti, optimisme berlebihan sering kali memicu tindakan impulsif dari para investor jangka panjang. Mereka cenderung membeli Bitcoin dalam jumlah besar tanpa mengindahkan analisis rasional.
Dalam jangka pendek, dinamika ini bersifat bullish, karena tekanan beli yang meningkat dapat mengangkat harga Bitcoin ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, lonjakan antusiasme yang tidak terkendali ini juga bisa menjadi pedang bermata dua, karena terlalu banyak ekspektasi positif berisiko memicu koreksi besar di kemudian hari.
Data dari Santiment mendukung temuan ini. Dikatakan bahwa jumlah dompet yang memegang lebih dari 100 Bitcoin kini telah mencapai angka tertinggi sepanjang masa. Secara khusus, jumlah dompet dengan kepemilikan antara 100 hingga 1.000 BTC baru saja mencatat rekor baru, dengan 15.777 dompet aktif tercatat dalam kategori ini.
Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa semakin banyak investor institusional maupun individu dengan aset besar sedang meningkatkan akumulasi mereka, memperkuat narasi bullish dalam jangka pendek.
Sentimen ini diperkuat oleh berbagai spekulasi positif yang mendominasi pasar. Di antaranya adalah harapan akan kebijakan yang lebih bersahabat terhadap kripto di bawah pemerintahan baru Amerika Serikat, yang diisukan lebih mendukung perkembangan industri ini dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
Selain itu, muncul pula desas-desus bahwa Bitcoin akan dilibatkan dalam pembentukan cadangan nasional, memperkuat persepsi bahwa kripto bisa mendapatkan pijakan lebih kokoh dalam kebijakan makroekonomi global.
Namun, Martinez mengingatkan bahwa fase greed bukanlah tanpa risiko. Ketika terlalu banyak optimisme yang mendominasi, pasar sering kali rentan terhadap koreksi tajam karena aksi ambil untung dan tekanan jual dari investor yang mulai mempertanyakan fundamental di balik kenaikan harga.
Oleh karena itu, meskipun fase ini membawa peluang besar untuk pergerakan harga yang lebih tinggi, investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan pendekatan investasi yang bijak.
Dalam lanskap yang terus berubah ini, fase greed yang sedang dialami oleh pemegang Bitcoin jangka panjang memberikan cerminan kompleksitas pasar kripto. Dinamika yang terjadi, meskipun menawarkan peluang, juga mengingatkan akan pentingnya keseimbangan antara antusiasme dan kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Fase greed yang kini melanda para pemegang jangka panjang Bitcoin menunjukkan perkembangan menarik dalam dinamika pasar mata uang kripto. Ali Martinez, seorang analis kripto terkemuka, mengungkapkan bahwa lonjakan optimisme ini dapat memberikan peluang baru, tetapi juga membawa potensi risiko signifikan bagi investor.
Perubahan sentimen ini tidak hanya mempengaruhi harga dalam jangka pendek, tetapi juga mencerminkan bagaimana investor memandang Bitcoin sebagai aset jangka panjang.
Bitcoin kini berada dalam fase konsolidasi di sekitar level psikologis USD 100.000, setelah mencatatkan rekor tertinggi baru sebesar USD 109.000 dalam pekan terakhir. Martinez menegaskan pentingnya Bitcoin mempertahankan harga di atas support kunci USD 97.530 untuk menjaga momentum bullish.
Jika harga tetap di atas level ini, pasar memiliki peluang untuk melihat penguatan lebih lanjut. Namun, ancaman koreksi besar tetap ada jika tekanan jual meningkat atau sentimen euforia tidak dibarengi fundamental yang kuat.
Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas investor besar, atau whale, yang ditunjukkan dengan jumlah dompet yang memegang lebih dari 100 BTC mencapai angka tertinggi sepanjang masa. Kondisi ini membawa optimisme baru bagi pasar, mengingat para whale sering kali memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga.
Namun, di sisi lain, investor kecil tampaknya mengurangi eksposur mereka terhadap Bitcoin, dengan kepemilikan mereka menurun dari 1,75 juta menjadi 1,69 juta BTC dalam beberapa bulan terakhir. Pergeseran ini dapat memberikan indikasi bahwa dominasi pasar semakin terpusat di tangan investor besar.
Volume perdagangan juga mencatatkan penurunan tajam, dari 279.000 BTC pada Desember menjadi hanya 75.000 BTC pada Januari. Penurunan ini mencerminkan perlambatan permintaan spot, yang menjadi faktor penting dalam mempertahankan harga di level yang tinggi.
Meski demikian, optimisme tetap terlihat dari adanya akumulasi oleh investor jangka panjang dan whale, yang diyakini dapat menjadi katalis positif untuk potensi kenaikan harga selanjutnya.
Namun, pasar juga perlu waspada terhadap risiko yang muncul. Fase greed sering kali menciptakan euforia di kalangan investor, yang dapat menyebabkan pembelian impulsif tanpa memperhatikan analisis rasional. Jika Bitcoin memasuki wilayah overbought, risiko koreksi besar menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, fundamental pasar harus mendukung optimisme ini untuk memastikan keberlanjutan momentum bullish.
Di tengah situasi ini, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan tidak terjebak dalam optimisme berlebihan. Pertumbuhan permintaan spot perlu kembali meningkat untuk mendukung pergerakan harga ke level yang lebih tinggi.
Pada akhirnya, keberhasilan Bitcoin untuk melampaui rekor sebelumnya akan sangat bergantung pada keseimbangan antara fundamental pasar yang kuat dan kemampuan para investor untuk mengelola risiko dengan bijak.(*)