Logo
>

Analis Ungkap Empat Saham yang Bisa Jadi Penopang IHSG ke Level 8.000

IHSG berpeluang tembus 8.000 didukung saham unggulan seperti BBRI, ADRO, BRMS, dan MAPA, ditopang arus modal asing dan sentimen positif global-domestik.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Analis Ungkap Empat Saham yang Bisa Jadi Penopang IHSG ke Level 8.000
Tampilan harga sejumlah saham emiten di Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Sejumlah saham diyakini bisa menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menuju ke level 8.000 dalam waktu dekat. 

Di tengah penantian melesatnya IHSG, Analis sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana mengatakan terdapat beberapa saham yang berpeluang membantu indeks ke level 8.000.

Saham pertama pilihan Hendra jatuh kepada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Ia menilai emiten ini layak dicermati sebagai saham perbankan besar yang menjadi favorit asing dan memiliki fundamental kuat.

"Dengan target harga di 4.230," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com dikutip, Kamis, 14 Agustus 2025.

Saham pilihan lainnya ialah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO). Hendra menilai saham ini patut dilirik di tengah sentimen positif sektor energi terbarukan dan peluang kenaikan harga batu bara, dengan target harga 2.000.

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga dianggap pilihan menarik bagi investor. Dikatakan, BRMS berpotensi  berpotensi menguat didorong prospek pertambangan emas dan optimisme terhadap kenaikan harga logam mulia, dengan target harga 470. 

Terakhir, Hendra turut merekomendasikan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Ia melihat saham ini dapat diuntungkan oleh meningkatnya konsumsi domestik.

"Dan tren belanja masyarakat yang kembali pulih pasca pemangkasan suku bunga, (MAPA) target harga 745," ungkapnya. 

Hendra menyebut dukungan kombinasi sentimen global dan domestik terhadap saham-saham unggulan itu akan menjadi salah satu motor penggerak IHSG menuju level psikologis 8.000 pada perayaan Hari Kemerdekaan.

IHSG Disebut Bisa Tembus Level 8.000 saat 17 Agustus 2025

Sebelumnya, IHSG) disinyalir bisa menembus level 8.000 saat hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2025. Hendra mengatakan, secara realistis target IHSG menyentuh  level 8.000 pada 17 Agustus 2025 berada dalam jangkauan.

Hal tersebut dia katakan setelah berkaca dari penutupan perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025 ketika IHSG ditutup menguat 1,30 persen ke level 7.892, atau hanya berjarak sekitar 108 poin dari level psikologis tersebut.

Hendra juga melihat sentimen pasar sedang berada dalam fase optimistis, dipicu oleh ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga The Fed pada September seiring meredanya tekanan inflasi di Amerika Serikat (AS).

"Hal ini tidak hanya mendorong reli di Wall Street, tetapi juga mengalirkan efek positif ke bursa Asia, termasuk Indonesia," ujar dia.

Selain itu, katalis positif juga didukung oleh dorongan arus modal asing yang masuk secara signifikan. Hendra mencatat investor asing melakukan net buy berturut-turut sebesar Rp2,28 triliun pada Selasa dan Rp1,52 triliun pada Rabu, menandakan kepercayaan asing terhadap prospek pasar domestik semakin kokoh.

Faktor eksternal lain yang dapat menjadi sentimen positif adalah kesepakatan tarif impor antara AS dan Indonesia. Hendra menyebut Jika implementasinya mengarah pada penurunan hambatan perdagangan, maka daya saing produk ekspor Indonesia terutama sektor manufaktur, komoditas olahan, dan agrikultur bisa meningkat.

"Efek lanjutan bisa terlihat pada perbaikan neraca perdagangan, stabilisasi rupiah, hingga peningkatan kinerja emiten yang terhubung dengan pasar ekspor. Kombinasi arus modal asing yang deras, dukungan kebijakan perdagangan, dan momentum teknikal yang positif membuat peluang menembus 8.000 terbuka lebar dalam waktu dekat," ungkapnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.