KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0.69 persen kemarin, dan disertai dengan net sell asing Rp75.6 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBRI, BBCA, CUAN, dan SMGR.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP mengatakan hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways. Level support IHSG di 7180-7230, sedangkan level resist berada di 7300-7350.
Dari sisi lainnya, Wall Street Mayoritas Naik, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi.Indeks-indeks Wall Street mayoritas naik pada Senin 20 Mei 2024. Bahkan, Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa berkat melonjaknya saham Nvidia hingga 2 persen. Nasdaq menguat 0,65 persen ke level 16.794,87. Sedangkan S&P 500 naik tipis 0,09 persen menjadi 5.308,13.
Sementara itu, Dow Jones turun 196,82 poin (0,49 persen) menjadi 39.806,77. Saham JPMorgan turun 4,5 persen karena CEO Jamie Dimon memberi isyarat pada pertemuan investasi tahunan bank bahwa pensiunnya mungkin lebih cepat dari yang dinyatakan sebelumnya. Dimon juga mengatakan bank tidak akan membeli kembali saham pada level saat ini.
Meski demikian, saham JPMorgan telah mencatatkan kenaikan sekitar 15 persen YTD. Saham-saham kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan mencuri perhatian minggu ini. Investor akan mencermati hasil fiskal kuartal pertama Nvidia yang akan dirilis pada Rabu sore, 22 Mei 2024, untuk mengukur kekuatan reli yang didorong oleh AI.
Bursa Asia Kompak Menguat di awal Pekan. Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Senin 20 Mei 2024. Kenaikan didorong oleh rilis data ekonomi dan pandangan optimis terhadap tren suku bunga tinggi akan berakhir tahun ini. Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 0,73 persen, KOSPI Korea Selatan naik 0,64 persen, S&P/ASX 200 Australia menguat 0,63 persen, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,42 persen. Shanghai Composite China juga naik 0,54 persen dimana People's Bank of China (PBOC) mempertahankan Suku Bunga Dasar Kredit (LPR) stabil di seluruh jangka waktu. Bank sentral Tiongkok mempertahankan LPR satu tahun dan lima tahun masing- masing pada 3,45 persen dan 3,95 persen (sesuai ekspektasi). Dari domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 1Q24 defisit USD6 miliar. Begitu juga dengan transaksi berjalan defisit USD2,2 miliar atau 0,6 persen PDB.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa 21 Mei 2024
1. TLKM: Spec Buy
Beli di 2950, cutloss jika break di bawah 2900.
Jika tidak break di bawah 2900, potensi naik ke 3040-3080 short term.
2. BREN: Spec Buy
Beli di 10900, cutloss jika break di bawah 10700.
Jika tidak break di bawah 10700, potensi naik ke 11200-11500 short term.
3. NCKL: Spec Buy
Beli di 1030, cutloss jika break di bawah 1015.
Jika tidak break di bawah 1015, potensi naik ke 1030-1090 short term.
4. SSIA: Buy on Weakness
Beli di 930, cutloss jika break di bawah 900.
Jika tidak break di bawah 930, potensi naik ke 1010-1050 short term.
5. ACES: Spec Buy
Beli di 850, cutloss jika break di bawah 830.
Jika tidak break di bawah 830, potensi naik ke 870-890 short term.
6. PTRO: Spec Buy
Beli di 8550, cutloss jika break di bawah 8500.
Jika tidak break di bawah 8500, potensi naik ke 9000-9150 short term.
DISCLAIMER:
Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum. Meskipun redaksi berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini, kami tidak memberikan jaminan tentang kelengkapan, keakuratan, keandalan, kecocokan, atau ketersediaan dengan mengenai informasi, produk, layanan, atau grafik terkait untuk tujuan apa pun. Segala tindakan yang diambil oleh Anda sebagai hasil dari artikel ini adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun, termasuk kehilangan langsung atau tidak langsung atau kerugian atau kerusakan apapun yang timbul dari informasi ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.