KABARBURSA.COM - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), perusahaan perkebunan kelapa sawit optimis dengan prospek industri CPO yang lebih cerah dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Lucas Kurniawan, Direktur Utama ANJT, berbagai faktor akan memengaruhi industri CPO di tahun 2024.
Pertama, dampak El Nino pada tahun 2023 diperkirakan akan menurunkan produksi kelapa sawit dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, berpotensi meningkatkan harga akibat pasokan yang lebih terbatas.
Kedua, kebijakan energi hijau yang semakin meluas secara global mendorong negara-negara untuk mencari sumber energi terbarukan, termasuk biodiesel. Permintaan CPO untuk biodiesel diharapkan meningkat, memberikan dorongan positif pada harga CPO.
Ketiga, meningkatnya permintaan terhadap produk berkelanjutan seiring dengan penerapan aturan bebas deforestasi oleh Uni Eropa dapat membuat persaingan usaha semakin tersegmentasi. Ini menjadi keuntungan bagi perusahaan sawit yang telah berkomitmen pada praktik keberlanjutan terbaik.
Lucas Kurniawan mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, ANJT menargetkan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) antara 5-6 persen dibandingkan produksi TBS di 2023.
Target ini didorong oleh peningkatan produksi tanaman muda di perkebunan Papua Barat Daya, hasil replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I, serta tanaman prima di perkebunan Kalimantan Barat.
Selama tahun 2023, ANJT telah melaporkan pertumbuhan kinerja operasional. Produksi TBS per November 2023 mencapai 814.341 ton, naik 537 ton (YoY) dari periode yang sama pada 2022. Produksi CPO juga mengalami peningkatan, mencapai 262.866 ton per November 2023.
Meskipun produksi palm kernel (PK) mengalami penurunan, produksi palm kernel oil (PKO) justru meningkat. Rata-rata ekstraksi minyak kelapa sawit (OER) juga mengalami kenaikan, mencapai 207 per November 2023.
ANJT juga memiliki sejumlah proyek strategis yang akan dilanjutkan pada tahun 2024, termasuk proyek laterisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, program penanaman kembali di PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), serta PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJT).
Direktur Utama ANJT berharap, dengan peningkatan produktivitas, ANJT dapat memaksimalkan laba mengikuti proyeksi harga yang lebih tinggi pada tahun depan. Saat ini, ANJT berkomitmen untuk terus berkontribusi pada industri CPO dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.