Logo
>

Antara Mahalnya Harga Beras, dan Anak Muda Ogah jadi Petani

Ditulis oleh KabarBursa.com
Antara Mahalnya Harga Beras, dan Anak Muda Ogah jadi Petani

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di tengah situasi harga pangan, terutama beras yang harganya melambung tinggi di pasaran, isu minimnya anak muda yang ingin menjadi petani mengemuka.

    Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan bahwa fasilitas adalah kunci untuk mendorong minat anak muda terhadap profesi petani. Ageng Setiawan Herianto, Assistant FAO Representative untuk Program FAO Indonesia, menyebutkan bahwa anak muda seringkali tidak memiliki akses ke aset dan lahan yang diperlukan dalam pertanian, dan oleh karena itu, perlu difasilitasi untuk memperoleh akses tersebut. Herianto menyoroti kebijakan yang masih lemah dalam hal akses lahan, seperti yang dialami dalam program Seni Tani. “Bagaimana ini bisa difasilitasi oleh pemerintah kebijakannya? Pengalaman kita dengan yang Seni Tani, mengakses lahan itu banyak masalahnya karena kebijakannya belum kuat. Nah, oleh karena itu perlu memberi kesempatan pada itu,” terang Ageng.

    Dia menekankan perlunya pemerintah memberikan kesempatan dan fasilitas yang memadai untuk mengatasi masalah ini. Komentar tersebut disampaikan dalam International Conference for Youth in Agriculture 2024 pada tanggal 23 Februari 2024.

    Setelah akses lahan, berikutnya anak muda diharapkan dapat diberikan akses pasar. Hal ini menimbang para pemula yang perlu dibantu terlebih dahulu, yang dapat dibantu dengan komitmen yang sudah berjalan.

    Sebagai contoh, FAO menemukan terdapat sebuah perkumpulan di Lembang yang sudah berjalan dan sudah memiliki permintaan di pasar. Anak muda kemudian dapat memenuhi permintaan pasar perkumpulan tersebut. Hal ini dilatih sehingga nantinya dapat memperoleh keuntungan.

    Menurutnya, hal tersebut akan mendorong minat anak muda untuk terlibat dalam pertanian, karena mereka akan melihat potensi keuntungan yang ada ketika mereka sudah memiliki pasar untuk produk mereka. Selanjutnya, langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan penggunaan teknologi, seperti menggunakan green house untuk bertanam komoditas yang lebih bernilai tinggi. Proses ini bisa dilakukan secara bertahap, namun akses harus diberikan. Dengan adanya akses lahan dan pasar, maka akses finansial akan mengikuti.

    Akses finansial juga penting karena jika seseorang sudah memiliki pasar dan ingin memperluas produksinya, mereka akan membutuhkan modal yang bisa diperoleh dari lembaga keuangan. Namun, karena usaha mereka sudah terbukti berhasil, maka lembaga keuangan akan lebih percaya. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk memberikan akses ini perlu disusun dengan baik.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi