KABARBURSA.COM - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) telah merilis laporan kinerja operasional mereka untuk semester I 2024. Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie, menyatakan bahwa ANTM menghadapi berbagai tantangan seperti perizinan, kondisi geopolitik-ekonomi global, dan fluktuasi harga komoditas.
Faisal mengungkapkan bahwa selama enam bulan pertama tahun 2024, ANTM berusaha untuk menjaga volume produksi dan penjualan pada tingkat optimal sesuai dengan rencana kerja tahun 2024. Berikut adalah realisasi produksi dan penjualan komoditas ANTM pada semester I 2024.
Emas
Pada semester I 2024, ANTM mencatatkan produksi emas dari tambang sebesar 439 kg atau 14.114 ons troi. Angka ini menunjukkan penurunan 26,09 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana produksi emas ANTM mencapai 594 kg (19.098 ons troi).
Meskipun terjadi penurunan secara year on year (yoy), produksi secara kuartalan (qoq) menunjukkan peningkatan yang signifikan. ANTM memproduksi 273 kg (8.777 ons troi) emas pada kuartal II 2024, meningkat sekitar 64 persen dari produksi kuartal I 2024 yang mencapai 166 kg (5.337 ons troi).
Dari sisi penjualan, ANTM mencatatkan penjualan emas sebanyak 15.969 kg (513.415 ons troi) pada semester I 2024, menunjukkan peningkatan sebesar 18,21 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan penjualan 13.508 kg (434.292 ons troi) pada semester I 2023.
Secara kuartalan, volume penjualan emas pada kuartal II 2024 mencapai 8.857 kg (284.759 ons troi), meningkat sekitar 25 persen dibandingkan dengan penjualan kuartal I 2024 yang mencapai 7.112 kg (228.656 ons troi).
Bijih Nikel
Sepanjang enam bulan 2024, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 4,19 juta wet metric ton (wmt). Menurun sebanyak 39,53 persen di mana pada semester I 2023 volume produksi bijih nikel ANTM tercatat mencapai 6,93 juta wmt.
Meski secara yoy menurun, tapi produksi secara qoq menunjukkan kenaikan. Pada kuartal II 2024 produksi bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 2,74 juta wmt, naik sekitar 90 persen dari produksi 1,44 juta wmt pada kuartal I 2024.
Secara penjualan, volume konsolidasian penjualan bijih nikel ANTM sebesar 3,36 juta wmt pada semester I 2024. Anjlok sebanyak 46,32 persen dibandingkan penjualan bijih nikel ANTM pada semester I 2023 yang kala itu mencapai 6,26 juta wmt.
Pada kuartal II 2024, penjualan bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 2,35 juta wmt. Tumbuh sekitar 135 persen dibandingkan penjualan bijih nikel pada kuartal I 2024 sebesar 1 juta wmt.
"Terkait proyek kerja sama pengembangan ekosistem EV battery di Indonesia, Antam berkomitmen bersama mitra strategis untuk mengakselerasi pencapaian milestone sesuai target di tahun 2024," terang Faisal.
Feronikel
Pada semester I 2024, Faisal menyampaikan ANTM menjaga kestabilan proses dan mengoptimalkan produksi. Sehingga ANTM mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi). Menyusut 3,49 persen dibandingkan 10.537 TNi pada semester I 2023.
Pada kuartal II 2024, produksi feronikel ANTM tercatat sebesar 5.380 TNi. Meningkat sekitar 12 persen dibandingkan produksi feronikel pada kuartal I 2024 yang sebesar 4.798 TNi.
Pada kuartal II 2024 ANTM membukukan penjualan sebesar 6.778 TNi, naik signifikan dibandingkan kuartal I 2024. "Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, ANTM berhasil memasarkan seluruh produksi feronikel di semester I 2024," terang Faisal.
Bauksit
ANTM mencatatkan volume produksi bauksit sebesar 542.929 wmt pada semester I 2024. Jika dibandingkan secara tahunan, volume produksi bauksit ANTM anjlok 36,19 persen yang kala itu mencapai 850.856 wmt.
Meski secara tahunan turun, tapi secara kuartalan volume produksi bauksit ANTM meningkat sekitar 156 persen. Dari 153.000 WMT pada kuartal I 2024 berbanding 390.000 wmt pada kuartal II 2024.
Sejalan dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit ANTM pada semester I 2024 diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan produksi Chemical Grade Alumina (CGA). Fasilitas ini dioperasikan oleh entitas anak ANTM, yakni PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA).
Alumina
Pada semester I 2024 ANTM melalui PT ICA telah memproduksi sebanyak 62.736 ton alumina. Capaian ini sejalan dengan strategi ANTM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina.
Namun secara keseluruhan, volume produksi alumina ANTM pada semester I 2024 menyusut sebanyak 19,15 persen (yoy). Pada semester I 2023 volume produksi alumina ANTM sebanyak 77.596 ton.
Sedangkan pada kuartal II 2024, volume produksi alumina ANTM tercatat sebanyak 37.983 ton. Meningkat sekitar 53 persen dibandingkan produksi pada kuartal I 2024 sebesar 24.753 ton alumina.
Pada semester I 2024, penjualan alumina ANTM mencapai 88.441 ton. Meningkat sekitar 23 persen dari penjualan pada semester I 2023 sebesar 72.107 ton alumina. Pada kuartal II 2024 penjualan alumina ANTM sebanyak 46.118 ton, tumbuh sekitar 9 persen dari penjualan kuartal I 2024.
Perak
Pada semester pertama tahun 2024, produksi perak ANTM mencapai 2.530 kg (81.341 ons troi), mengalami penurunan 36,92 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023 yang mencatatkan produksi sebesar 4.011 kg (128.957 ons troi).
Dari segi penjualan, volume penjualan perak ANTM pada semester I 2024 mencapai 2.480 kg (79.734 ons troi), turun 44,85 persen dari semester I 2023 yang mencapai 4.497 kg (144.582 ons troi).
Pada kuartal kedua tahun 2024, ANTM memproduksi 1.659 kg (53.338 ons troi) perak, dengan volume penjualan mencapai 1.830 kg (58.836 ons troi).
Secara pergerakan saham, ANTM mengalami kenaikan 2,99 persen pada perdagangan sebelumnya. Pada awal perdagangan hari Kamis, 18 Juli 2024, harga saham ANTM mengalami fluktuasi dan naik 0,36 persen menjadi Rp1.385 per saham. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.