KABARBURSA.COM - Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) memasuki fase yang penuh kehati-hatian. Meski secara fundamental perusahaan masih menyimpan potensi di tengah tren nikel global, pergerakan teknikal harian memperlihatkan tekanan jual yang semakin dominan.
Harga ANTM terakhir tercatat di Rp3.220, melemah 2,42 persen dalam sesi perdagangan terbaru, dan kini kembali berada di zona konsolidasi besar antara support Rp2.800 dan resistance Rp3.700–Rp3.750.
Kondisi ini membuat investor bertanya-tanya, apakah saat ini momen untuk bertahan, akumulasi, atau justru mengurangi posisi.
Jika ditelusuri dari pola pergerakan, ANTM masih belum mampu keluar dari fase sideways yang telah terbentuk sejak Mei. Beberapa kali harga mencoba mendekati batas atas di Rp3.700, bahkan sempat melakukan breakout pada pertengahan September, namun gagal bertahan dan kembali masuk ke dalam kotak konsolidasi.
False breakout semacam ini biasanya melemahkan kepercayaan pasar, karena menandakan bahwa tenaga beli tidak cukup kuat untuk melanjutkan reli. Kini, posisi harga yang bergerak mendekati mid-range di sekitar Rp3.200–Rp3.300 menunjukkan tarik-menarik antara buyer dan seller, dengan kecenderungan tekanan turun lebih dominan.
Pergerakan Cenderung Melemah, Sinyal Kuat Jual Muncul
Indikator teknikal harian memberikan sinyal yang konsisten dengan pola tersebut. Rangkuman teknikal menunjukkan "sangat jual", dengan mayoritas indikator seperti Stochastic, Stochastic RSI, Williams %R, dan CCI berada di zona negatif. RSI harian berada di level netral 46, tetapi arah pergerakannya cenderung melemah.
Sementara MACD memang masih menunjukkan sinyal beli, namun tidak cukup kuat untuk melawan tekanan jual yang datang dari berbagai indikator momentum lain. Kondisi ini mengindikasikan bahwa secara jangka pendek, risiko penurunan harga lebih besar ketimbang peluang kenaikan.
Dari sisi moving average, pergerakan harga juga memperlihatkan kecenderungan melemah. MA5 hingga MA20 berada dalam mode jual, menandakan tren pendek memang sedang negatif.
Meski demikian, MA50 hingga MA200 masih memberi sinyal beli, yang mengonfirmasi bahwa secara jangka panjang ANTM masih dalam tren naik yang lebih besar, tetapi saat ini sedang mengalami koreksi di dalam fase sideways.
Pivot point harian juga menempatkan support di Rp3.126 dan resistance di Rp3.283, mempertegas bahwa harga sedang bergerak di area bawah rentang konsolidasi.
Apa Strateginya, Tunggu atau Lihat?
Strategi yang dapat direkomendasikan bagi investor dalam situasi ini adalah bersikap hati-hati. Bagi trader jangka pendek, disiplin cut loss di bawah Rp3.200 menjadi penting untuk menghindari risiko penurunan lebih dalam ke Rp3.000 bahkan Rp2.800.
Sebaliknya, jika harga mampu bertahan dan memantul dari Rp3.200, peluang rebound ke Rp3.400–Rp3.500 masih terbuka, meski dalam konteks yang lebih luas tetap sebatas sideways.
Untuk investor jangka menengah hingga panjang, ANTM sebaiknya diperlakukan sebagai saham yang menunggu konfirmasi, baik berupa breakout valid di atas Rp3.700 atau koreksi sehat mendekati support Rp2.800 untuk akumulasi.
Dengan dividend yield 4,71 persen dan valuasi P/E ratio 13,97, ANTM masih menarik dari perspektif fundamental jangka panjang. Namun, dalam horizon teknikal harian yang sedang dominan merah, strategi terbaik adalah tidak terburu-buru menambah posisi besar.
Investor disarankan fokus pada manajemen risiko, amankan modal jika support jangka pendek ditembus, atau tunggu momentum yang lebih jelas saat harga mendekati batas bawah range untuk akumulasi bertahap.
Dengan kata lain, ANTM saat ini lebih cocok diperlakukan sebagai saham “tunggu dan lihat” ketimbang agresif membeli di tengah sinyal jual yang semakin kuat.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.