KABARBURSA.COM - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami tekanan pada perdagangan 5 Agustus 2024. Setelah jeda siang, saham GOTO sempat menyentuh harga Rp50 (-5,66 persen). Saham GOTO bergerak di rentang harga Rp50-52. Antrean beli saham GOTO juga hanya berada di harga Rp50. Sekitar pukul 13.40 WIB, antrean beli GOTO di harga Rp50 mencapai 39,35 juta lot saham.
Berdasarkan laporan sebelumnya, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan adjusted EBITDA sebesar minus Rp48 miliar pada kuartal kedua tahun ini, seiring dengan peningkatan margin kontribusi. Menurut Stockbit Sekuritas, angka ini membaik dibandingkan kuartal kedua 2023 yang tercatat minus Rp885 miliar dan kuartal pertama 2024 yang tercatat minus Rp102 miliar.
“Dengan demikian, adjusted EBITDA selama paruh pertama 2024 menjadi minus Rp150 miliar, jauh lebih baik dibandingkan realisasi paruh pertama tahun 2023 yang minus Rp1,8 triliun,” jelas Edi Chandren, Lead Investment Analyst Stockbit, dalam ulasannya pada Rabu, 31 Juli 2024.
Meskipun adjusted EBITDA masih negatif Rp150 miliar pada paruh pertama tahun ini, Edi Chandren menilai realisasi tersebut sebagai hasil yang relatif sejalan dengan ekspektasi, dengan mempertimbangkan faktor musiman pada paruh pertama 2024.
“Dengan prospek kinerja paruh kedua 2024 yang lebih baik dibandingkan paruh pertama, manajemen optimistis dapat mencapai target adjusted EBITDA breakeven pada tahun fiskal 2024,” tambah Edi.
Dari sisi bottom line, kerugian bersih tercatat sebesar Rp954 miliar pada kuartal kedua 2024, membaik dibanding kerugian bersih Rp2,6 triliun pada kuartal kedua 2023, meskipun tidak lebih baik dibandingkan kerugian bersih kuartal pertama 2024 sebesar Rp420 miliar.
“Meningkatnya kerugian bersih secara kuartalan dipicu oleh melebarnya kerugian Tokopedia yang kini menjadi entitas asosiasi. Kerugian bersih selama paruh pertama tahun ini menjadi Rp1,4 triliun, turun signifikan dari kerugian bersih Rp5,4 triliun pada paruh pertama 2023,” pungkas Edi.
Menurut manajemen, kinerja pendapatan GOTO secara historis cenderung lebih baik pada paruh kedua (2H) dibandingkan paruh pertama (1H). Manajemen juga meyakini bahwa faktor musiman tersebut akan kembali terjadi pada tahun ini.
Peluncuran fitur Buy Now, Pay Later (BNPL) pada Juni 2024 diyakini bakal mendorong pertumbuhan segmen fintech lebih kencang pada paruh kedua tahun 2024. Per Juni 2024, posisi pinjaman konsumen telah mencapai Rp3,5 triliun, naik 3,5 kali lipat secara tahunan (yoy) dan meningkat 30 persen secara kuartalan (qoq).
Manajemen juga optimistis bahwa masih terdapat ruang lanjutan untuk efisiensi biaya, sehingga target adjusted EBITDA breakeven dapat dicapai.
Uji Coba Fitur Baru
Pada awal Agustus kemarin, Dalam laporan kinerja kuartal II 2024, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kemitraan strategis GoFood dengan TikTok di Indonesia. Uji coba fitur pengiriman layanan lokal TikTok ini diyakini akan menjadi katalis pertumbuhan bagi unit bisnis on demand service (ODS) GOTO melalui Gojek.
Mandiri Sekuritas dalam publikasi riset terbaru pada 31 Juli 2024 mengungkapkan bahwa TikTok berencana berkolaborasi dengan pihak ketiga di sektor layanan pesan-antar makanan dan agen travel online. Dalam konteks ini, kolaborasi TikTok dengan GOTO diharapkan membawa keuntungan signifikan bagi kedua belah pihak.
Pada akhir Januari 2024, TikTok menyelesaikan investasi lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp23 triliun untuk pengembangan jangka panjang Tokopedia.
“Kolaborasi ini saling menguntungkan. Pengamatan kami menunjukkan beberapa merchant sudah menghubungkan layanan pengiriman makanan ke platform GoFood,” tulis Mandiri Sekuritas.
Mandiri Sekuritas mengidentifikasi beberapa keuntungan dari kerjasama ini. Pertama, TikTok dapat memanfaatkan kekuatan ekosistem GoTo di bisnis pengiriman makanan, pengetahuan pasar lokal, dan skala operasional, sambil fokus pada monetisasi.
Kedua, GoTo dapat memanfaatkan 125 juta pengguna aktif TikTok per 23 November 2023, algoritma canggih untuk personalisasi, serta ekosistem kontennya.
“Kami pikir perilaku pembelian impulsif dari pengguna TikTok Shop, ditambah meningkatnya penggunaan TikTok sebagai platform review juga cocok untuk penawaran layanan lokal,” lanjut Mandiri Sekuritas.
Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya adalah proyeksi pertumbuhan pendapatan GoTo yang akan meningkat di kuartal III 2024, didorong oleh nilai transaksi bruto (GTV) di Gojek.
Selain itu, pada 29 Juli lalu, GOTO juga memperluas kerjasama dengan TikTok dengan menyediakan produk buy now pay later (BNPL) GoPay Later di Shop Tokopedia di aplikasi TikTok. Pada Kamis, 1 Agustus 2024, harga saham GOTO tutup di Rp53 per saham.(*)