Logo
>

Apple dan Tesla Rontok di Lantai Bursa Akibat Iran-Israel

Ditulis oleh KabarBursa.com
Apple dan Tesla Rontok di Lantai Bursa Akibat Iran-Israel

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham-saham Wall Street seperti Apple dan Tesla ditutup dengan penurunan tajam pada akhir perdagangan Selasa pagi, 16 April 2024.

    Penurunan tersebut dipicu oleh kenaikan awal dari laporan penjualan ritel yang kuat, yang membuka jalan bagi lonjakan imbal hasil Treasury, serta kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.

    S&P 500 (.SPX) merosot sebanyak 61,79 poin, atau 1,21 persen, berakhir pada 5,061.62 poin, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) turun sebesar 289,93 poin atau 1,79 persen menjadi 15,885.17. Dow Jones Industrial Average (.DJI) juga mengalami penurunan sebesar 250,63 poin atau 0,66 persen menjadi 37.735,24.

    Selain itu, ke-11 sektor utama S&P melemah, dengan sektor real estate yang sensitif terhadap suku bunga (.SPLRCR) dan utilitas (.SPLRCU) masing-masing turun lebih dari 1 persen.

    S&P 500 mengalami penurunan selama dua minggu berturut-turut dan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober pekan lalu karena investor telah memundurkan ekspektasi mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

    Saham Apple (AAPL.O), jatuh sebagai salah satu hambatan terbesar pada S&P 500 setelah data dari firma riset IDC menunjukkan pengiriman ponsel pintar perusahaan turun sekitar 10 persen pada kuartal pertama tahun 2024.

    Saham Tesla (TSLA.O), merosot setelah pembuat kendaraan listrik itu mengatakan akan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters.

    Salesforce (CRM.N), tersandung setelah Reuters melaporkan, mengutip sebuah sumber, bahwa pembuat perangkat lunak hubungan pelanggan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Informatica (INFA.N).

    "Anda melihat sedikit kenaikan pagi ini karena mungkin orang berpikir 'OK, sahamnya dijual pada hari Jumat' untuk mengantisipasi sesuatu yang sangat buruk terjadi di Timur Tengah," kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton dikutip dari Reuters. Menurutnya Semua masalah geopolitik akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan di pasar, dan memicu kesadaran bahwa suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi