KABARBURSA.COM - Apple Inc melaporkan anjloknya penjualan iPhone sebesar 10 persen selama Januari hingga Maret 2024, jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Raksasa teknologi dunia ini dianggap lambat mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Namun di sisi lain, penurunan penjualan iPhone tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan di China sebesar 8 persen.
Pada bulan Februari, CEO Apple Tim Cook menyatakan upaya perusahaan dalam mengatasi kekhawatiran tentang keterlambatan dalam mengadopsi AI dibandingkan dengan Google dan Microsoft.
Apple berkomitmen untuk mengumumkan lebih banyak inisiatif berbasis AI generatif seperti OpenAI tahun ini. Akan tetapi kemudian muncul bahwa Apple akan mengintegrasikan ChatGPT OpenAI dan Gemini Google ke dalam iPhone.
Pelaku pasar menduga bahwa pengumuman tentang adopsi AI akan disampaikan dalam acara Apple Worldwide Developers Conference pada bulan Juni, bersamaan dengan rilis iPhone 16.
"Kami menantikan pengumuman produk menarik minggu depan, dan WWDC yang luar biasa pada Juni," kata Tim Cook menyatakan dalam siaran pers, dikutip Jumat, 3 Mei 2024.
Berikut adalah detail kinerja Apple pada periode Januari hingga Maret dibandingkan dengan perkiraan konsensus LSEG:
- Pendapatan total: USD90,75 miliar, sedikit di atas perkiraan sebesar USD90,01 miliar.
- Pendapatan dari penjualan iPhone: USD45,96 miliar, sedikit di bawah perkiraan sebesar USD46 miliar.
- Pendapatan dari penjualan Mac: USD7,5 miliar, melampaui perkiraan sebesar USD6,86 miliar.
- Pendapatan dari penjualan iPad: USD5,6 miliar, di bawah perkiraan sebesar USD5,91 miliar.
- Pendapatan dari produk lainnya: USD7,9 miliar, sedikit di bawah perkiraan sebesar USD8,08 miliar.
- Pendapatan dari layanan: USD23,9 miliar, melampaui perkiraan sebesar USD23,27 miliar.
- Margin kotor: 46,6 persen, sesuai dengan perkiraan sebesar 46,6 persen.
Meskipun demikian, harga saham Apple mengalami kenaikan sebesar 7 persen setelah perusahaan mengumumkan program pembelian kembali saham yang diperluas.
Apple mengumumkan bahwa dewan direksinya telah menyetujui pembelian kembali saham sebesar USD110 miliar, meningkat 22 persen dibandingkan dengan otorisasi pembelian kembali saham sebesar USD90 miliar tahun sebelumnya.
Menurut data dari Birinyi Associates, pembelian kembali saham tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Apple.