KABARBURSA.COM - Apple Inc telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 100 karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi prioritas divisi. Saham Apple dalam perdagangan terakhir menguat 0,37 persen menjadi USD 228. Sejak awal tahun 2024, Apple mencatatkan kenaikan harga sebesar 22,8 persen.
Karyawan yang terdampak PHK berasal dari berbagai tim, namun mayoritas berada dalam grup layanan yang dipimpin oleh Senior Vice President Eddy Cue. Langkah ini dilakukan pada hari Selasa, seperti disampaikan oleh sumber yang meminta anonimitas karena keputusan ini belum dipublikasikan.
PHK ini mencakup sejumlah posisi di bidang engineering, dengan dampak terbesar terasa pada divisi yang bertanggung jawab atas aplikasi Apple Books dan Apple Bookstore.
Apple Books kini bukan lagi prioritas utama perusahaan, dan tidak termasuk dalam layanan utama mereka. Meskipun aplikasi Books masih diharapkan mendapatkan fitur-fitur baru di masa depan, jelas sumber tersebut.
Kinerja Apple 2024
Apple hari ini mempublikasikan laporan keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 30 Maret 2024. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar USD 90,8 miliar untuk kuartal ini, menurun 4 persen dibandingkan tahun lalu, dengan laba per saham dilusian sebesar USD 1,53.
"Hari ini, Apple melaporkan pendapatan sebesar USD 90,8 miliar untuk kuartal Maret, termasuk rekor pendapatan sepanjang masa di sektor Layanan," ungkap Tim Cook, CEO Apple. "Dalam kuartal ini, kami sangat antusias meluncurkan Apple Vision Pro dan memperkenalkan kepada dunia potensi luar biasa yang ditawarkan oleh komputasi spasial. Kami juga menantikan pengumuman produk menarik minggu depan serta Konferensi Pengembang Seluruh Dunia yang tak kalah luar biasa bulan depan. Seperti biasa, fokus kami adalah menyediakan produk dan layanan terbaik bagi pelanggan, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai fundamental yang mendorong kami maju."
Luca Maestri, CFO Apple, menambahkan, "Dengan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang sangat tinggi, basis perangkat aktif kami yang terpasang telah mencapai rekor tertinggi di semua produk dan semua segmen geografis. Kinerja bisnis kami juga mendorong tercapainya rekor EPS baru untuk kuartal Maret."
Sebagai bukti keyakinan kami terhadap masa depan Apple dan nilai yang terkandung dalam saham kami, Dewan Direksi telah menyetujui tambahan USD 110 miliar untuk program pembelian kembali saham. Kami juga menaikkan dividen kuartalan untuk tahun kedua belas berturut-turut."
Dewan direksi Apple telah mengumumkan dividen tunai sebesar USD 0,25 per lembar saham biasa, meningkat 4 persen. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 16 Mei 2024 kepada pemegang saham yang tercatat pada penutupan perdagangan 13 Mei 2024. Selain itu, Dewan Direksi juga telah menyetujui program tambahan untuk membeli kembali saham biasa perusahaan hingga senilai USD 110 miliar.
Optimisme Terhadap Apple
Apple Inc. menutup hari Senin dengan catatan manis, menunjukkan tanda-tanda bahwa sentimen terhadap raksasa pembuat iPhone ini semakin membaik.
Saham perusahaan melonjak 0,9 persen, menandai sesi positif keenam berturut-turut. Kini, saham Apple telah naik 0,8 persen sepanjang tahun 2024. Selama bulan Mei, saham ini mencatat kenaikan sekitar 13 persen, persentase bulanan terbesar sejak Juli 2022.
Meskipun masih tertinggal dari beberapa saham teknologi besar lainnya, Apple sempat mengalami penurunan hingga 14 persen pada tahun ini. Namun, reli terbaru telah membawa kapitalisasi pasar Apple mendekati ambang USD 3 triliun, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sejak Januari. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 telah naik hampir 11 persen sepanjang tahun ini.
Kembali pulihnya kinerja saham Apple pada 2024 sebagian besar didorong oleh laporan triwulanan perusahaan pada awal Mei. Saat itu, Apple menyajikan perkiraan optimistis yang meredakan kekhawatiran mengenai tren pertumbuhan dan penjualan di China.
Selain itu, Apple juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai USD 110 miliar, yang merupakan buyback terbesar dalam sejarah AS.
Optimisme terhadap Apple semakin tumbuh dengan kabar bahwa perilisan iPhone terbaru tahun ini akan semakin terintegrasi dengan teknologi AI yang dikembangkan baik oleh perusahaan maupun mitra strategisnya.
Kolaborasi ini diharapkan mendorong pengguna untuk melakukan trade-up, memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan pendapatan. Strategi AI ini diperkirakan akan diungkap lebih lanjut pada Worldwide Developers Conference Apple yang akan digelar pada 10 Juni.
"Teknologi AI yang dihadirkan dalam ekosistem Apple akan membuka peluang besar untuk monetisasi, baik dari sisi layanan maupun perangkat keras iPhone," ujar analis Wedbush, Dan Ives.
Apple hampir mencapai kesepakatan dengan OpenAI untuk mengintegrasikan fitur ChatGPT ke dalam sistem operasi iPhone terbaru. Selain itu, Apple juga dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Alphabet Inc untuk mengintegrasikan mesin AI Gemini milik Google ke dalam perangkat iPhone. (*)