Logo
>

Aroma Mewah Rempah Bergairah, Ekonomi Indonesia Bersemangat

Ditulis oleh Yunila Wati
Aroma Mewah Rempah Bergairah, Ekonomi Indonesia Bersemangat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 telah menyelesaikan serangkaian kegiatan mereka di Sabang, Aceh, dan melanjutkan perjalanan maritim mereka ke Malaka, Malaysia.

    KRI Dewaruci, kapal yang ditumpangi oleh Laskar Rempah, mengalami prosesi pelepasan yang dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, dan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Aris Darmansyah, di Dermaga CT1 BPKS, Sabang, pada Rabu, 26 Juni 2024, sore.

    Laskar Rempah Batch II MBJR 2024, yang dikenal dengan nama Kelompok Kayu Manis, memulai pelayaran mereka dari Dumai, Riau, pada Rabu, 19 Juni 2024.

    Pada Minggu, 23 Juni 2024, Laskar Rempah aktif di Sabang dengan berbagai kegiatan, antara lain mempelajari kuliner tradisional Aceh yang kaya rempah seperti Kuah Beulangong dan mengunjungi Gunung Berapi Jaboi. Kuah Beulangong merupakan hidangan tradisional yang mencerminkan kehidupan komunal masyarakat Aceh Besar dan telah dijaga turun temurun sejak zaman Kesultanan Aceh.

    Gunung Berapi Jaboi, menurut catatan sejarah, merupakan salah satu sumber belerang untuk pembuatan mesiu pada masa Kesultanan Aceh di era persaingan perdagangan rempah di Selat Malaka.

    Pada Senin, 24 Juni, Laskar Rempah melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh, yang dahulu dikenal sebagai Kutaraja. Di sana, mereka mengunjungi Taman Sari Gunongan atau Taman Ghairah, yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisuri Putroe Phang agar tidak kesepian saat Sultan sedang menjalankan tugasnya.

    Laskar Rempah juga mengunjungi Benteng Anoi Itam dan Benteng Mateo Cot Bau, peninggalan dari masa penjajahan Jepang di Sabang, serta menilik Tugu Nol Kilometer pada Selasa, 25 Juni.

    Perjalanan mereka tidak hanya menjadi sebuah misi budaya untuk memperkuat hubungan antarbangsa melalui jalur rempah, tetapi juga menjadi upaya untuk menjelajahi dan memahami warisan budaya dan sejarah yang kaya di setiap destinasi yang mereka singgahi.

    Gairah Ekonomi Rempah

    Di tengah gejolak ekonomi global yang terus berubah, sektor rempah-rempah terus menunjukkan gairah yang menggembirakan sebagai salah satu komoditas yang potensial dan berharga. Berbagai negara yang menjadi penghasil utama rempah-rempah seperti Indonesia, India, Brasil, dan beberapa negara di Afrika, semakin fokus untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari hasil bumi ini.

    Permintaan akan rempah-rempah terus meningkat di pasar global, didorong oleh dua faktor utama yaitu pertumbuhan konsumsi masyarakat dan kebutuhan industri makanan dan farmasi. Rempah-rempah tidak hanya digunakan sebagai bahan dasar dalam kuliner, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam industri farmasi untuk sifat-sifatnya yang obat-obatan. Hal ini mengakibatkan permintaan yang stabil dan meningkat dari berbagai pasar internasional.

    Sebagai salah satu produsen utama rempah-rempah dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengendalikan pasar global. Negara ini dikenal sebagai penghasil rempah-rempah kunci seperti lada, cengkeh, kayu manis, dan vanili, yang diperlukan dalam jumlah besar oleh industri makanan, farmasi, dan kosmetik di seluruh dunia. Langkah-langkah strategis pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan ekspor rempah-rempah telah mendukung pertumbuhan sektor ini secara signifikan.

    Dalam konteks ekonomi lokal, sektor rempah-rempah memberikan dampak positif yang signifikan. Produksi rempah-rempah tidak hanya memberikan mata pencaharian kepada jutaan petani dan pekerja di pedesaan, tetapi juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu, industri pengolahan rempah-rempah di dalam negeri juga berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal.

    Tantangan dan Peluang di Masa Depan

    Meskipun potensi ekonomi rempah-rempah sangat besar, sektor ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan iklim, fluktuasi harga, dan standar internasional yang ketat terkait kualitas dan keamanan pangan. Namun demikian, dengan manajemen yang tepat dan inovasi dalam teknologi pertanian dan pengolahan, sektor rempah-rempah memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian global.

    Untuk mendukung pertumbuhan sektor ini, pemerintah bersama dengan pihak swasta terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi, meningkatkan nilai tambah, dan memperluas pasar ekspor. Investasi dalam penelitian dan pengembangan, infrastruktur pertanian, dan promosi pasar internasional menjadi kunci dalam memanfaatkan sepenuhnya potensi ekonomi rempah-rempah di masa depan.

    Dengan demikian, gairah ekonomi rempah-rempah tidak hanya memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi bagian integral dari perdagangan global yang berkelanjutan dan berdaya saing. Perkembangan positif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79