Logo
>

ARPU Naik, Masa Depan Saham XL Semakin Cerah

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
ARPU Naik, Masa Depan Saham XL Semakin Cerah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di tengah persaingan ketat industri telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk berhasil mencuri perhatian dengan berbagai inovasi dan langkah strategis yang membuat para pemegang saham tersenyum lebar. Berita mengenai peningkatan ARPU dan pengelolaan leverage yang semakin baik telah mencuatkan optimisme terhadap masa depan perusahaan ini.

    Lebih menarik lagi, investasi berkelanjutan yang dilakukan XL Axiata menunjukkan komitmen mereka dalam memperkuat infrastruktur jaringan yang menjadi tulang punggung layanan data mereka. Dengan strategi yang matang dan pengelolaan keuangan yang cermat, tidak heran jika XL Axiata diprediksi akan terus bersinar di pasar telekomunikasi. Apa saja rahasia di balik kinerja gemilang ini dan bagaimana prospek ke depannya? Mari kita ulas lebih dalam.

    Pendapatan

    XL Axiata menunjukkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada kuartal pertama 2024. Berdasarkan dokumen presentasi 1Q24 yang diterima KabarBursa, pendapatan XL di kuartal pertama mencapai Rp7,823 triliun, naik dari Rp7,680 triliun pada kuartal keempat 2023. Kenaikan ini menunjukkan adanya pertumbuhan signifikan dalam layanan data yang menjadi tulang punggung pendapatan perseroan. Di samping itu, data Stockbit menunjukkan pendapatan tahunan (annualised) XL diharapkan mencapai Rp33,753 triliun, naik dari Rp32,323 triliun pada tahun 2023 dan Rp29,142 triliun pada 2022.

    Peningkatan pendapatan ini terutama didorong oleh strategi penetapan harga yang konsisten dan momentum kenaikan harga. XL Axiata berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan data tertinggi sebesar 2 persen quarter-on-quarter (QoQ), meskipun sebelumnya kuartal terakhir adalah musim puncak. Pendapatan digital dan data mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah pada Q1 2024, menunjukkan keberhasilan XL Axiata dalam memonetisasi layanan digital mereka secara efektif.

    ARPU

    Pada kuartal pertama tahun ini, Average Revenue Per User (ARPU) XL Axiata mengalami peningkatan yang signifikan. ARPU untuk pelanggan prabayar meningkat dari Rp38 ribu pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp43 ribu pada kuartal pertama 2024. Sementara itu, ARPU untuk pelanggan pascabayar sedikit menurun dari Rp91 ribu pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp89 ribu pada kuartal pertama 2024.

    Secara keseluruhan, blended ARPU (gabungan prabayar dan pascabayar) meningkat dari Rp40 ribu pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp44 ribu pada kuartal pertama 2024. Peningkatan ini menunjukkan bahwa XL Axiata berhasil meningkatkan pendapatan rata-rata dari setiap pengguna.

    Faktor-faktor yang mendorong peningkatan ARPU:

    1. Inovasi Layanan Data: XL Axiata terus berinovasi dalam menawarkan paket-paket data yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini meningkatkan konsumsi data per pengguna yang berujung pada peningkatan ARPU.
    2. Peningkatan Kualitas Jaringan: Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur jaringan telah meningkatkan kualitas layanan, yang pada gilirannya meningkatkan pengalaman pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk menggunakan layanan tambahan.
    3. Akuisisi Strategis: Langkah strategis seperti pembelian Axiata Global Services Pte Ltd membantu XL Axiata memperluas jangkauan layanannya dan menawarkan layanan yang lebih variatif kepada pelanggan, baik domestik maupun internasional.

    Peningkatan ARPU mencerminkan keberhasilan XL Axiata dalam memonetisasi basis pelanggan mereka secara efektif. Dengan ARPU yang lebih tinggi, perseroan dapat meningkatkan profitabilitas meskipun jumlah pelanggan hanya tumbuh tipis. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelanggan bersedia membayar lebih untuk layanan yang dianggap memiliki nilai tambah.

    Selain itu, peningkatan ARPU ini memberikan sinyal positif kepada investor bahwa XL Axiata mampu mengelola dan meningkatkan pendapatan per pengguna, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja keuangan yang lebih baik.

    EBITDA Margin: Efisiensi Operasional

    EBITDA atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization perseroan tercatat mencapai Rp17.209 triliun pada periode TTM (Trailing Twelve Months). Dengan margin operasi sebesar 17,43 persen, hal ini mencerminkan efisiensi operasional yang cukup baik di tengah persaingan industri telekomunikasi yang ketat.

    Profitabilitas

    Laba bersih perseroan pada periode TTM mencapai Rp1.609 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 6,39 persen. Meskipun margin ini relatif rendah dibandingkan dengan beberapa pesaing, return on assets (ROA) sebesar 1,83 persen dan return on equity (ROE) sebesar 5,98 menunjukkan kemampuan XL Axiata untuk menghasilkan laba dari aset dan ekuitas yang dimiliki.

    Leverage: Free Cash Flow dan Gearing yang Lebih Rendah

    Pada kuartal pertama 2024, XL Axiata berhasil memperkuat posisi keuangannya dengan peningkatan free cash flow dan penurunan rasio gearing. Berikut adalah beberapa poin penting yang mendukung peningkatan tersebut:

    1. Free Cash Flow

    Free cash flow XL Axiata pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp2,397 triliun, naik 10 persen dari Rp2,170 triliun pada kuartal pertama 2023. Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi setelah pengeluaran modal (capital expenditure) yang telah diinvestasikan.

    2. Capitalized Capex

    Pengeluaran modal yang diinvestasikan pada kuartal pertama 2024 meningkat signifikan sebesar 46 persen menjadi Rp2,057 triliun dari Rp1,413 triliun pada kuartal pertama 2023. Investasi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperkuat dan memperluas infrastruktur jaringan.

    3. Gross dan Net Debt

    Total utang bruto (gross debt) XL Axiata pada kuartal pertama 2024 adalah Rp11,242 triliun, naik 27 persen dari Rp8,829 triliun pada kuartal pertama 2023. Sementara itu, total utang bersih (net debt) meningkat 42 persen menjadi Rp10,092 triliun dari Rp7,090 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    4. Gearing Ratios

    Rasio gearing yang menunjukkan perbandingan utang terhadap EBITDA juga mengalami perubahan. Rasio utang bruto terhadap EBITDA turun dari 2.85 kali pada kuartal pertama 2023 menjadi 2.58 kali pada kuartal pertama 2024. Rasio utang bersih terhadap EBITDA juga menurun dari 2.73 kali menjadi 2.52 kali pada periode yang sama. Penurunan ini menunjukkan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan utang dan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utangnya.

    5. Profil Suku Bunga dan Jatuh Tempo Utang

    XL Axiata juga menjaga profil suku bunga yang seimbang, dengan 54 persen utang berbunga tetap dan 46 persen utang berbunga mengambang. Jatuh tempo utang perusahaan tersebar dengan baik, dengan Rp631 miliar jatuh tempo pada tahun 2024, Rp 2,057 triliun pada 2025, dan Rp8,566 triliun pada 2026 dan seterusnya. Penyebaran ini membantu mengurangi risiko refinancing dan memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.

    Kinerja saham XL Axiata menunjukkan tren positif dengan peningkatan pendapatan dan ARPU yang signifikan pada kuartal pertama 2024. Pendapatan mencapai Rp8,438 triliun, didorong oleh layanan data, dan ARPU naik menjadi Rp44 ribu. EBITDA mencapai Rp 17,209 triliun dengan margin operasi 17,43 persen, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp1,609 triliun.

    Leverage dikelola dengan baik, ditandai dengan penurunan rasio gearing dan peningkatan free cash flow menjadi Rp2,397 triliun. Investasi modal (CAPEX) yang meningkat sebesar 46 persen mendukung penguatan infrastruktur jaringan, serta penerapan teknologi AI meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi prediksi pendapatan.(pin/nil)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).