KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan pada penutupan Rabu, 17 Juli 2024 sore, yaitu di kisaran 7.224,22. Ada kemungkinan indeks bergerak sideways pada hari ini. Sepertinya ini akan menjadi zona nyaman bagi IHSG, di mana Rupiah masih cukup fluktuatif, begitu pula dengan harga komoditas yang memberikan sentimen sendiri bagi pergerakan indeks.
Beberapa rilis data perekonomian masih mencerminkan kondisi yang berada dalam keadaan stabil, sehingga peluang pertumbuhan kinerja emiten diharapkan dapat mengalami kemajuan. Dengan begitu, diharapkan IHSG akan terdongkrak naik hingga beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways. Rentang pergerakannya diperkirakan di kisaran 7.202 hingga 7.336.
Meskipun begitu, beberapa saham bisa dijadikan pilihan investasi, yaitu ASII, SMGR, BMRI, UNVR, BBRI, dan PWON.
ASII
PT Astra International Tbk (ASII), raksasa otomotif Tanah Air, kembali menunjukkan dominasinya di bulan Juni 2024. Penjualan mobil mereka melampaui pertumbuhan industri, mengantarkan mereka ke puncak pangsa pasar dengan 60,2 persen, level tertinggi sejak Juli 2023.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ASII mencatatkan penjualan 43.908 unit pada Juni 2024, melonjak 5 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Performa gemilang ini terutama didorong oleh lonjakan penjualan Toyota dan Lexus sebesar 2,3 persen year-on-year (yoy).
Meskipun mencatat kenaikan bulanan yang mengesankan, penjualan ASII secara tahunan masih belum mencapai target. Dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023, penjualan mereka turun 16,6 persen yoy. Penurunan ini sejalan dengan tren industri otomotif nasional yang mengalami penurunan 19,5 persen yoy, dengan total penjualan 407.883 unit.
Dengan hasil ini, ASII baru mencapai 37,1 persen dari target Gaikindo yang dipatok 1,1 juta unit untuk tahun 2024. Di sisi lain, harga saham ASII sendiri mengalami penurunan 19,29 persen secara year-to-date (ytd).
SMGR
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR) resmi mengakuisisi saham dalam simpanan atau portepel PT Karya Logistik Nusantara (PT KLN) senilai total Rp22,5 miliar dengan harga Rp1 juta per saham.
SMGR melakukan total pengambilan saham tersebut melalui transaksi saham portepel yang diterbitkan PT KLN, setara dengan kepemilikan sebanyak 20,9 persen saham, menjadikannya sebagai pemegang saham baru. Berdasarkan keterbukaan informasinya, transaksi ini dilakukan pada 27 Juni 2024.
PT KLN merupakan perusahaan patungan dari 6 BUMN yang dibentuk pada Februari 2023 untuk membantu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa BUMN Karya yang terlibat adalah PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya yang masing-masing memiliki kepemilikan sebesar 14,71 persen.
Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal mengatakan, partisipasi SIG dalam right issue adalah tindak lanjut dari upaya membangun ekosistem berbasis sinergi untuk bisnis yang berkelanjutan. Melalui kepemilikan saham di KLN, SIG memperkuat posisi untuk memasok produk bahan bangunan dan solusi berkelanjutan dalam pembangunan IKN.
BMRI
Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pertumbuhan moderat sebesar 1,13 persen yoy. Penyaluran kredit konsolidasi juga menunjukkan tren positif, mencapai Rp1.435 triliun, meningkat 19,1 persen yoy, menandakan dukungan yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pemberian kredit.
Di tengah kondisi ekonomi yang berubah-ubah, Bank Mandiri menunjukkan kemampuan adaptasi yang solid dan inovasi yang terus-menerus dalam mendorong transformasi digital. Hal ini terbukti efektif dengan menciptakan sinergi yang kuat antara berbagai unit bisnisnya, memungkinkan pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, strategi fokus pada efisiensi operasional dan penguatan modal juga berkontribusi signifikan terhadap kinerja positif Bank Mandiri. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga memperkuat posisi keuangan Bank Mandiri di tengah tantangan ekonomi global yang berkelanjutan.
UNVR
Prospek pertumbuhan kinerja UNVR pada tahun 2024 diprediksi akan berjalan dengan lambat. Pasalnya, segmen home & personal care (HPC), yang menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan, diperkirakan akan mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya.
Perlambatan pertumbuhan terkait segmen HPC pada tahun 2024, di mana produk perawatan rumah tangga diprediksi tumbuh sebesar 3,2 persen YoY.
Sementara itu, segmen kecantikan & perawatan pribadi diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 6,5 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 9,3 persen pada 2023.
BBRI
Bank BRI mencatat pertumbuhan laba tercepat sepanjang empat bulan pertama 2024, yang merupakan yang tertinggi di antara bank-bank besar lainnya. Pertumbuhan laba BBRI untuk Januari hingga April (4M24) (Bank Only) naik 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) berkat pertumbuhan pinjaman yang kuat dan efisiensi biaya kredit (Cost of Credit/CoC).
Peningkatan laba 4,5 persen dalam empat bulan pertama 2024 sesuai dengan ekspektasi analis, mencapai 28 persen dari perkiraan untuk seluruh tahun.
Dengan dasar potensi kenaikan yang menarik ini, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy saham BBRI dengan target harga hingga Rp6.300/saham, mewakili kenaikan potensial 40 persen.
Didukung oleh kinerja dan pertumbuhan pinjaman yang positif, serta laba operasional pra-pencadangan yang kuat untuk empat bulan pertama 2024.
PWON
Pakuwon Jati membukukan pendapatan bersih tahunan 2023 sebesar Rp6,2 triliun. Angka ini naik 3,6 persen year on year (yoy) dibandingkan perolehan tahun 2022 yang senilai Rp5,98 triliun.
Pendapatan tersebut terbagi atas recurring revenue sebesar Rp4,66 triliun dan juga development revenue senilai Rp1,53 triliun.
Adapun recurring revenue PWON tahun lalu berhasil naik 20,7 persen yoy dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp3,87 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri atas pendapatan retail mal Rp3,12 triliun yang naik 18 persen yoy, pendapatan office leasing Rp304 miliar naik 1 persen yoy, dan pendapatan hospitality sebesar Rp1,24 triliun atau bertumbuh 34 persen yoy.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.