Logo
>

Asing Kena Retribusi Tiga Kali Lipat di Selandia Baru

Ditulis oleh KabarBursa.com
Asing Kena Retribusi Tiga Kali Lipat di Selandia Baru

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Selandia Baru akan mengimplementasikan kenaikan hampir tiga kali lipat pada pungutan bagi pengunjung asing, sebuah langkah yang menimbulkan kekhawatiran akan penundaan kunjungan karena sektor pariwisata yang masih berjuang untuk pulih dari dampak pandemi.

    Menteri Pariwisata Matt Doocey mengumumkan pada Selasa 3 September 2024 bahwa tarif pungutan akan meningkat menjadi NZD100 (USD62) dari NZD35, mulai berlaku pada 1 Oktober. Ini menyusul peningkatan biaya visa sebesar NZD130, yang menjadikan total biaya visa NZD341, juga efektif mulai awal bulan depan.

    Langkah ini membuat perjalanan ke Selandia Baru menjadi lebih mahal dan berpotensi menunda pemulihan industri pariwisata hingga melewati tahun 2026, menurut Xie Xingquan, Wakil Presiden Regional Asosiasi Transportasi Udara Internasional untuk Asia Utara dan Asia Pasifik.

    Sektor perjalanan dan pariwisata Selandia Baru menghadapi pukulan ganda: pertama, kenaikan tajam biaya visa yang diumumkan oleh Imigrasi Selandia Baru, diikuti oleh lonjakan pungutan bagi pengunjung internasional.

    Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata adalah pasar ekspor terbesar Selandia Baru, melampaui ekspor produk susu. Namun, industri ini mengalami kesulitan untuk pulih, terbebani oleh kapasitas maskapai yang menurun dan penundaan dalam memulai kembali perjalanan dari pasar utama seperti China.

    Industri ini masih bernilai lebih dari NZD13 miliar (USD8 miliar) per tahun, dengan sekitar 3,2 juta pengunjung asing dalam 12 bulan hingga Juni.

    Pemandangan menakjubkan Selandia Baru sering kali terletak di daerah terpencil yang sulit dikelola oleh pemerintah lokal. Oleh karena itu, pemerintah berharap pengunjung dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap biaya infrastruktur dan konservasi lingkungan.

    Pungutan baru ini masih kompetitif dibandingkan negara-negara seperti Australia dan Inggris, dan Doocey yakin Selandia Baru akan tetap menjadi destinasi wisata menarik di mata dunia.

    Pemerintah memperkirakan bahwa NZD00 hanya sekitar 3 persen dari total pengeluaran pengunjung internasional selama mereka berada di Selandia Baru, yang diharapkan tidak akan berdampak signifikan terhadap jumlah kedatangan.

    Namun, Xie dari IATA berpendapat bahwa daripada menaikkan pungutan, Selandia Baru seharusnya fokus pada peningkatan daya saing sebagai destinasi wisata dibandingkan dengan pasar lainnya.

    Dia mencatat bahwa Thailand membatalkan rencana pajak pariwisata pada Juni lalu untuk mendorong pengeluaran wisatawan di wilayah lain. Rebecca Ingram, CEO Industri Pariwisata Aotearoa, sependapat, menyatakan bahwa penurunan daya saing global Selandia Baru akan menjadi hambatan signifikan, terutama saat industri ini, yang merupakan ekspor terbesar kedua kami, masih sekitar 80 persen dari level sebelum COVID-19.

    Hal menarik dari Selandia Baru

    Negeri para hobbit, surga bagi para pelompat bungee, dan tanah kelahiran tarian haka yang penuh semangat—itulah sebagian kecil dari yang dikenal dunia tentang Selandia Baru, negeri di ujung dunia yang memikat hati. Namun, ada lebih banyak pesona tersembunyi dari negara ini yang mungkin belum Anda ketahui.

    Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Selandia Baru yang akan membuat Anda tergoda untuk segera berkemas dan menjelajahi keindahan alam serta budayanya yang unik:

    1. Negeri Awan Putih Panjang

    Selandia Baru, atau dalam bahasa Maori dikenal sebagai Aoetaroa, memiliki arti 'tanah awan putih panjang'. Nama ini tidak hanya sekadar sebutan; cakrawala negeri ini sering kali dihiasi oleh awan panjang yang melintasi langit. Bahkan, dari luar angkasa, Selandia Baru tampak seperti awan yang membentang di lautan biru.

    2. Lebih Banyak Domba daripada Manusia

    Selandia Baru adalah negeri dengan populasi yang jarang, hampir seukuran Inggris secara geografis, namun dengan populasi hanya 4,47 juta jiwa. Yang lebih menarik, negeri ini dihuni oleh lebih banyak domba daripada manusia—sekitar enam ekor domba untuk setiap orang! Rasio ini menjadikan Selandia Baru salah satu yang tertinggi di dunia.

    3. Pantai Selalu Dekat

    Di Selandia Baru, pantai selalu dalam jangkauan. Tidak ada tempat di negara ini yang berjarak lebih dari 128 km dari lautan. Anda bisa berselancar di pantai dan bermain ski di pegunungan dalam satu hari yang sama—sebuah kemewahan yang jarang dimiliki negara lain.

    4. Perbatasan Terakhir Manusia

    Selandia Baru adalah tempat terakhir yang dihuni manusia. Homo sapiens pertama kali muncul di Afrika, menyebar ke Eropa dan Asia, Amerika Utara, Australia, dan akhirnya mencapai Selandia Baru sekitar 800 tahun yang lalu. Ini menjadikan Selandia Baru sebagai perbatasan terakhir bagi manusia di dunia.

    5. Rumah bagi Burung Raksasa

    Jika Anda penggemar burung besar, Selandia Baru adalah tempatnya. Dahulu, burung Moa raksasa—tinggi 3,6 meter dan berat hingga 230 kg—pernah menguasai daratan ini. Meskipun kini telah punah, jejak sejarahnya masih terasa di seluruh negeri.

    6. Pelopor Hak-Hak Perempuan

    Selandia Baru adalah negara yang progresif dalam hal hak-hak perempuan. Pada tahun 1893, negeri ini menjadi negara pertama di dunia yang memberikan hak pilih kepada semua perempuan, jauh sebelum negara-negara besar seperti AS dan Inggris mengikuti jejaknya.

    7. Surga Pecinta Alam

    Ketika memikirkan Selandia Baru, yang terbayang mungkin adalah alamnya yang luar biasa. Gunung-gunung megah, pantai-pantai menawan, dan lebih dari sepertiga wilayah negara ini merupakan cagar alam yang dilindungi, memastikan keasrian alamnya akan tetap terjaga hingga masa depan.

    8. Negeri Kiwi

    Kiwi bukan hanya buah, tapi juga nama burung asli Selandia Baru, dan bahkan julukan sayang untuk penduduknya. Burung kiwi adalah simbol kebanggaan nasional, dan buah kiwi sendiri mendapat nama ini setelah beberapa jeli pemasaran mengganti nama aslinya, Chinese gooseberry, dengan nama burung tersebut.

    9. Menyapa Dunia dengan "Selamat Pagi"

    Kota kecil Gisborne adalah tempat pertama di dunia yang menyambut matahari terbit setiap awal tahun. Terletak hanya 496,3 km dari Garis Tanggal Internasional, kota ini menikmati kehormatan sebagai yang pertama kali mengucapkan "selamat pagi" di setiap tahun baru.

    10. "Hollywood" yang Lain

    Selandia Baru telah menjadi lokasi syuting beberapa film blockbuster dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari trilogi The Lord of the Rings hingga The Hobbit, King Kong, The Piano, The Last Samurai, dan Whale Rider. Keindahan alam yang menakjubkan serta kreativitas penduduk lokal membuat negara ini menjadi lokasi yang sempurna untuk produksi film-film besar. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi