KABARBURSA.COM - Arus modal asing kembali menunjukkan agresivitasnya di pasar saham Indonesia. Kali ini, radar mereka mengarah kuat ke sektor teknologi. Data transaksi sesi pertama 24 November 2025 memperlihatkan pergeseran besar dalam strategi pelaku global. Dana asing masuk deras ke tiga saham dengan profil digital dan teknologi paling kuat. Yaitu GOTO, DOOH, dan INET.
Baik GOTO, DOOH dan INET, ketiganya mencatatkan net buy raksasa, dengan ritme pembelian yang jauh melampaui sektor lain. Skenario ini mengindikasikan bahwa investor asing mulai mengantisipasi fase pemulihan teknologi lokal setelah periode panjang tekanan valuasi.
GOTO berada di puncak daftar dengan net buy mencapai 395 juta lembar. Pergerakan ini sangat mustahil diabaikan. Pembelian asing bahkan melampaui tiga miliar lembar pada sesi ini, sebuah angka yang menunjukkan bahwa GOTO tidak sedang diperlakukan sebagai spekulasi, tetapi sebagai aset strategis.
Hal serupa terjadi pada DOOH dengan net buy hampir 160 juta lembar dan INET sekitar 145 juta lembar. Keduanya menguatkan narasi bahwa saham dengan eksposur digital, advertising tech, dan infrastruktur data, menjadi kantong yang paling banyak diisi asing dalam beberapa hari terakhir.
Besarnya aliran modal ke trio saham teknologi ini menjadi sinyal keras bahwa sektor teknologi Indonesia mungkin memasuki fase repricing baru dan asing berada di garis depan sebelum retail menyadarinya.
KLBF dan ADRO Sedang Dibuang: Investor Tinggalkan Zona Nyaman?
Yang lebih menarik adalah konteks bahwa pembelian masif ini terjadi bersamaan dengan rotasi dana asing keluar dari saham-saham defensif seperti KLBF, BGTG, BRPT, hingga ADRO. Artinya, pelaku global mulai meninggalkan zona nyaman dan beralih ke saham-saham berbeta tinggi yang memiliki ruang rebound jauh lebih lebar.
Ini bukan sekadar switching biasa, tetapi reposisi portofolio berisiko tinggi yang menandakan perubahan sentimen makro ke arah yang lebih agresif. Para investor juga memilih saham-saham yang valuasinya telah terdiskon dalam dan memberikan potensi reversal yang cepat ketika momentum mulai terbentuk.
Jika dilihat sebagai keseluruhan, pola ini menunjukkan satu hal penting, yaitu sektor teknologi kembali masuk ke lintasan strategis investor asing setelah lama terpuruk. GOTO, DOOH, dan INET kini menjadi pusat gravitasi baru untuk aliran modal global.
Ketiga saham ini tidak hanya memimpin daftar net buy, tetapi juga menjadi barometer arah sentimen asing terhadap ekosistem digital Indonesia. Dan seperti pola historis yang sering berulang, ketika asing mulai bergerak di sektor tertentu dengan volume sebesar ini, pasar biasanya akan mengikuti dalam beberapa sesi ke depan.
Dengan modal masuk yang begitu agresif, sektor teknologi kini berada pada titik kritis yang dapat menentukan ritme pasar menjelang akhir tahun.
Jika aliran ini berlanjut, yang terlihat mungkin rotasi besar-besaran ke saham-saham berfundamental digital yang selama ini tertinggal. Trio GOTO–DOOH–INET tampaknya sedang membuka babak baru dalam peta perdagangan teknologi, dan investor domestik perlu mencermati pergerakan ini sebelum momentum bergeser terlalu jauh.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.