KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengukuhkan status saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) sebagai efek syariah. Keputusan ini diumumkan setelah Dewan Komisioner OJK menerbitkan Keputusan Nomor KEP-88PM.022023 tentang Penetapan Saham PT Asri Karya Lestari Tbk sebagai Efek Syariah.
Langkah ini menyusul hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah, sebagaimana tercantum dalam Pernyataan Pendaftaran oleh PT Asri Karya Lestari Tbk. Dengan penetapan ini, saham ASLI resmi masuk dalam Daftar Efek Syariah berdasarkan Keputusan Nomor KEP-92D.042023 tanggal 24 November 2023 tentang Daftar Efek Syariah.
Menurut Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK, Luthfy Zain Fuady, keputusan ini merupakan tindak lanjut dari penelaahan yang dilakukan OJK terhadap dokumen Pernyataan Pendaftaran dan data pendukung lainnya. Data ini berasal dari emiten dan pihak lain yang dapat dipercaya.
"Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner OJK tersebut, maka efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-92/D.04/2023 tanggal 24 November 2023 tentang Daftar Efek Syariah," kata Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK, Luthfy Zain Fuady dalam pengumumannya,
Fuady menjelaskan bahwa OJK secara periodik akan melakukan review Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review juga dilakukan jika ada perubahan status Efek Syariah atau informasi dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat mempengaruhi kriteria Efek Syariah.
Saat ini, PT Asri Karya Lestari Tbk bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan ini menawarkan 125 miliar saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Harga penawaran awal atau bookbuilding ditetapkan sebesar Rp100-Rp130 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana segar hingga Rp1,625 triliun.
Asri Karya Lestari akan menggunakan sebagian dana IPO sebagai setoran modal pada anak perusahaannya, PT Bumi Prima Konstruksi, dan PT Manyar Perkasa Mandiri. Sementara sisanya akan digunakan untuk pembangunan batching plant di Lengkong Subang dan pembelian mesin fabrikasi batching plant.
“Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji dan tunjangan karyawan dan biaya operasional,” tulis prospektus.
Tercatat, Asri Karya Lestari dijadwalkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Januari 2024 dengan kode ASLI. Masa penawaran umum perdana saham berlangsung pada 29 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, dengan tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik pada 3 dan 4 Januari 2024.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.