Logo
>

Astra (ASII) Masuk World's Best Companies Versi TIME

Ditulis oleh Syahrianto
Astra (ASII) Masuk World's Best Companies Versi TIME

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk atau Astra (ASII) mendapat penghargaan perusahaan terbaik, World's Best Companies of 2024, versi majalah TIME.

    Astra menempati posisi ke-435 dari 1.000 perusahaan global dalam daftar yang disusun oleh TIME bersama lembaga riset Statista itu.

    “Pengakuan ini menjadi semangat dan motivasi seluruh Insan Astra untuk terus berkarya bersama seluruh pemangku kepentingan dan memberikan yang terbaik untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” kata Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto, dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Senin, 16 September 2024.

    World's Best Companies yang disusun oleh majalah TIME adalah sebuah daftar tahunan yang merangkum perusahaan-perusahaan terbaik di dunia. Daftar ini disusun berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh TIME bekerja sama dengan lembaga riset Statista.

    Penilaian didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu kepuasan karyawan, pertumbuhan pendapatan, serta data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

    Apple menempati peringkat pertama dalam daftar tersebut. Posisi kedua hingga kelima berturut-turut ditempati oleh Accenture, Microsoft, BMW Group, dan Amazon.

    Tidak ada sektor industri tunggal yang mendominasi daftar ini. Meskipun perusahaan teknologi menduduki empat dari sepuluh peringkat teratas, keberagaman sektor ditunjukkan oleh keberhasilan BMW Group, produsen mobil Jerman, yang menempati posisi keempat.

    Selain itu, Accenture, perusahaan konsultan global berbasis di Dublin, meraih posisi kedua dengan kinerja yang sangat baik di ketiga kategori penilaian, demikian pernyataan TIME dalam situs webnya.

    Perusahaan Indonesia Lainnya

    Perusahaan Indonesia lainnya yang juga masuk dalam daftar tersebut, antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI) yang berada pada peringkat ke-892 dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di posisi ke-914.

    Kedua bank ini tetap berada di kisaran bawah dari daftar tersebut, menunjukkan bahwa mereka masih memiliki ruang untuk memperbaiki kinerja mereka di panggung global.

    Namun, dari perspektif keberlanjutan (sustainability), Bank Mandiri mencatatkan kinerja yang lebih baik dengan memperoleh sustainability rank tertinggi di Indonesia. Ini menegaskan bahwa, meskipun secara peringkat keseluruhan BNI lebih unggul, Bank Mandiri lebih diakui atas komitmen ESG (Environmental, Social, Governance), yang menjadi salah satu indikator kunci dalam penilaian oleh Time dan Statista.

    Kedua bank sama-sama menunjukkan fokus kuat pada pertumbuhan pendapatan dalam tiga tahun terakhir. Bank Mandiri, mencatatkan pencapaian yang luar biasa dalam hal portofolio keuangan berkelanjutan. Dengan penguasaan lebih dari 30 persen pangsa pasar pembiayaan berkelanjutan di Indonesia, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp278 triliun pada pertengahan 2024. Ini menunjukkan pertumbuhan 14,7 persen YoY, dengan kontribusi signifikan dari portofolio hijau dan sosial.

    Sebaliknya, BNI juga meraih pengakuan dalam daftar ini, sebagian besar karena pertumbuhan pendapatan dan kinerja positifnya yang didorong oleh dukungan strategis dari Kementerian BUMN untuk menjadikannya bank yang semakin mengglobal. Lolosnya BNI dalam daftar ini memperlihatkan bahwa mereka berhasil dalam meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional.

    Dalam aspek ESG, Bank Mandiri menonjol dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan operasional berkelanjutan, termasuk pengukuran jejak karbon, penggunaan kendaraan listrik (EV), dan instalasi panel surya di kantor mereka. Program keberlanjutan ini juga mencakup pelibatan seluruh karyawan untuk mendukung transisi ke operasional yang lebih ramah lingkungan.

    BNI, meskipun diakui secara global, tidak terlalu menonjol dalam aspek ESG dibandingkan dengan Bank Mandiri. Namun, keberhasilan BNI untuk masuk dalam daftar Time menunjukkan bahwa bank ini tetap memenuhi kriteria utama dalam pertumbuhan pendapatan dan kepuasan karyawan, yang merupakan dimensi utama dalam evaluasi.

    Kepuasan karyawan juga menjadi salah satu dimensi penilaian penting. Dari data yang ada, Bank Mandiri menunjukkan tingkat keterikatan pegawai yang meningkat selama tiga tahun terakhir, dengan skor keterikatan mencapai 89,65 persen pada 2023, yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, serta manajemen kinerja yang berfokus pada pengembangan talenta dan budaya kerja.

    Untuk BNI, meskipun tidak ada data spesifik terkait kepuasan karyawan yang disebutkan, pencapaian masuk ke daftar Time ini menandakan bahwa mereka juga cukup kompetitif dalam hal ini.

    • BNI berhasil mencatatkan prestasi yang lebih tinggi secara peringkat dalam daftar perusahaan terbaik, namun masih memiliki ruang untuk memperkuat aspek keberlanjutan dan ESG, yang merupakan elemen penting untuk persaingan jangka panjang di panggung global.
    • Bank Mandiri unggul dalam hal keberlanjutan dan pertumbuhan portofolio hijau serta sosial, dengan dukungan kuat pada inisiatif ESG yang lebih mendalam. Ini memberikan keunggulan strategis bagi Bank Mandiri dalam jangka panjang, terutama dengan tren global yang semakin menitikberatkan pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.