KABARBURSA.COM-Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan penyesuaian aturan pembelian beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pedagang eceran, termasuk peritel modern, guna mengatasi masalah kelangkaan beras di pasar.
Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyatakan bahwa aturan pembelian beras SPHP oleh pedagang eceran kini menjadi lebih fleksibel. Mereka tidak lagi dibatasi untuk membeli maksimal 2 ton dalam satu kali pembelian per bulan. "Dalam waktu ke depan, aturan pembelian beras SPHP akan menjadi lebih fleksibel. Sebelumnya, kebijakan Bulog membatasi pedagang eceran untuk membeli maksimal 2 ton atau 2.000 kg setiap bulannya," ujarnya di Kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, pada Selasa 13 Februari 2024.
Bayu menjelaskan bahwa aturan pembelian beras SPHP oleh pedagang eceran telah disesuaikan sejak empat bulan lalu atau Oktober 2023. Mereka diperbolehkan untuk melakukan pembelian ulang dalam bulan yang sama jika stok mereka telah habis terjual. "Kami telah mengeluarkan kebijakan yang lebih longgar sekitar empat bulan lalu. Meskipun pembelian tetap dibatasi hingga 2 ton, namun jika stok habis dalam seminggu atau tiga hari, mereka diizinkan untuk membeli lagi. Kebijakan ini akan berlaku hingga Maret 2024, menjelang bulan Ramadan. Pedagang, terutama warung-warung, diperbolehkan membeli sesuai kebutuhan," jelasnya.
Lebih lanjut, Bayu menyatakan bahwa pembatasan pembelian beras SPHP bertujuan untuk mengendalikan aktivitas spekulatif. Pembelian beras diharapkan tidak dimanipulasi untuk dijual dengan harga tinggi saat terjadi kelangkaan atau kenaikan harga. "Tujuannya adalah untuk mengontrol agar tidak terjadi spekulasi, dan pastikan bahwa beras yang dibeli benar-benar untuk konsumsi langsung. Jika beras dijual kepada distributor, distributor harus memberikan daftar ritel dan warung yang mereka pasok," ungkap Bayu.
Adapun, Bulog mencatat bahwa hingga Senin, 12 Februari 2024, telah menyalurkan sebanyak 226.000 ton beras SPHP secara nasional. Dari jumlah tersebut, 60.000 ton disalurkan selama bulan Februari 2024, hanya dalam waktu 10 hari.
Mayoritas distribusi, sebanyak 78.000 ton, dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan Banten. "Dalam waktu singkat ini, Bulog telah mengalirkan 60.000 ton beras SPHP hanya dalam 10 hari. Kami mendorong pelaksanaan SPHP ini karena merupakan alternatif yang penting," tegasnya. (Rez/Dev)