KABARBURSA.COM - PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) kemarin baru saja melantai di BEI dan terjadi kenaikan saham. Lalu bagaimana pandangan pengamat akan hal tersebut?
Hingga penutupan perdagangan hari ini ATLA berada di level 182 atau meningkat 34,81 persen, sedangkan MHKI pada level 270 atau meningkat 25 persen.
Reza Priyambada, Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk menerangkan terkait pergerakan harga saham MKHI dan ATLA saat IPO yang mengalami lonjakan dikarenakan para pelaku pasar mengincar saham baru di saat terjadi penurunan harga saham atau eksisting.
"Hanya saja, apakah ini akan sustain atau tidak maka tidak bisa dipastikan karena hanya momen IPO sesaat, historis news nya belum cukup informasi untuk dijadikan pegangan oleh investor untuk jangka panjang. Kalau untuk jangka pendek, bisa momentum yang ada, " ungkap Reza kepada Kabar Bursa, Rabu 17 April 2024.
Reza menambahkan kondisi historisnya belum sepenuhnya terlihat oleh pelaku pasar sehingga gambaran lengkap kinerjanya rasanya masih kurang.
Senada dengan Reza, Rully Arya Wisnubroto, Chief Economist Mirae Asset menerangkan memang saham IPO biasanya mengalami kenaikan dalam jangka pendek.
"Namun saya merasa bahwa memang harus berhati-hati dan harus melihat prospek industrinya, " terangnya. Rully berkomentar bahwa biasanya memang saham- saham small cap memiliki volatilitas yang tinggi.
"Untuk investor memang harus selektif, apabila memang risk acceptance nya tinggi, memang ada potensi return tinggi, namun apabila risk accpetance moderate, harus melihat fundamental perusahaan, " tegasnya.
Sebagai informasi ATLA bergerak di sektor energi dengan subindustri jasa & perlengkapan minyak, gas, dan batu bara. Saat ini, kegiatan usaha ATLA di bidang jasa survei dan layanan untuk perusahaan energi.
Sementara itu, emiten baru lainnya, Multi Hanna Kreasindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan limbah industri B3 (bahan berbahaya beracun) dan non B3 melalui penerapan 3R (reuse, recycling, recovery) yang terintegrasi.