KABARBURSA.COM – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) kembali menunjukkan tajinya di bursa saham. Pada sesi I perdagangan hari ini, 5 Juli 2024, saham ATLA melesat 15,85 persen ke harga Rp95 per saham. Kenaikan ini melanjutkan tren positif ATLA yang sudah berlangsung sejak awal pekan.
Pergerakan ATLA yang gemilang hari ini diiringi dengan transaksi yang aktif. Tercatat 2,05 miliar saham ATLA diperdagangkan dengan frekuensi 63.190 kali, menghasilkan nilai transaksi Rp195,77 miliar.
Dibandingkan dengan perdagangan 4 Juli 2024, kenaikan ATLA hari ini terbilang signifikan. Pada perdagangan kemarin, ATLA ditutup di Rp82 per saham, naik 17,41 persen. Volume transaksi mencapai 3,36 miliar saham dengan frekuensi 121.492 kali dan nilai transaksi Rp281,18 miliar.
Kenaikan impresif ATLA dalam sepekan ini semakin mencolok jika dibandingkan dengan performa sahamnya di akhir Juni 2024. Saat itu, ATLA sempat menyentuh level gocap di Rp50 per saham. Namun, kini ATLA berhasil bangkit dan melambungkan nilainya 90 persen dalam waktu singkat.
Perlu diingat bahwa ATLA tergolong emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham ATLA baru dicatatkan pada 16 April 2024 melalui IPO dengan harga Rp100 per saham. ATLA sempat menyentuh level tertinggi di Rp314, namun kemudian mengalami koreksi hingga gocap.
Kebangkitan ATLA dalam beberapa hari terakhir ini patut dicermati para investor. Apakah tren positif ini akan terus berlanjut? Kita tunggu saja kelanjutannya.
Hasil RUPST ATLA
Atlantis Subsea Indonesia (ATLA) baru menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2024.
Salah satu keputusannya adalah tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Di mana pada tahun lalu ATLA membukukan laba bersih Rp 1,81 miliar.
ATLA bergerak pada sektor energi dengan subindustri jasa dan perlengkapan minyak, gas, dan batu bara. Atlantis Subsea memberikan dukungan survei spesialis multidisiplin global, dan memberikan solusi untuk sektor minyak dan gas, energi & energi terbarukan, dan infrastruktur kelautan.
Kenaikan saham ATLA +17,41 persen pada 4 Juli ini pun membuatnya sebagai top gainer di sektor energi. Setelahnya ada ALII +11,83 persen; IATA +10 persen; GTSI +9,38 persen; CBRE +8,33 persen.
Optimis Prospek Bisnisnya
ATLA pada semester I tahun 2024, telah memperoleh dua kontrak baru dari PT Timas Suplindo. Padahal, ATLA baru mencatatkan (listing) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 16 April 2024.
Kontrak baru yang didapatkan merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya untuk proyek Gansar yakni pekerjaan survei bawah laut untuk proyek Petronas Gansar dan Proyek CPOC JDA yakni pekerjaan untuk survei bawah laut proyek MMHE.
Direktur Utama ATLA Yophi Kurniawan mengungkapkan, memasuki di tahun 2024 ini, perseroan memiliki keinginan untuk membawa ATLA lebih besar lagi dan lebih dikenal sebagai penyedia jasa survei dan inspeksi tidak hanya untuk industri oil and gas, akan tetapi juga untuk industri lainnya yang memerlukan jasa survei dan inspeksi.
“Dalam rangka untuk mewujudkan hal tersebut, perseroan telah memperoleh dua kontrak baru dan dua potensi proyek yang masih dalam tahap penjajakan,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan, proyek yang sudah diperoleh merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, biasanya setelah pekerjaan pertama selesai kemungkinan akan ada pekerjaan selanjutnya dari proyek tersebut yang proses pengerjaannya diserahkan kepada pihaknya.
“Kedua proyek yang sudah diperoleh tersebut berasal dari klien kami yang sering bekerja sama dengan kami dan kami selalu dipercaya untuk mengerjakan proyek dari mereka yakni PT Timas Suplindo,” ungkap dia.
Potensi Proyek
ATLA optimistis dalam meraih kontrak baru dan memacu kinerja di semester kedua tahun 2024. Hal ini ditopang oleh potensi dua proyek baru dari calon klien dan strategi perseroan untuk memaksimalkan dana IPO.
Yophi Kurniawan, mengungkapkan bahwa perseroan saat ini sedang dalam proses penjajakan dua proyek potensial dari klien baru. "Kami berharap dan berusaha dua proyek tersebut dapat kami peroleh di semester 2 tahun 2024," jelas Yophi.
Yophi menambahkan bahwa perseroan optimis dapat meraih kontrak baru yang lebih besar di tahun 2024. "Dengan modal yang lebih kuat pasca IPO, kami siap untuk bidding proyek-proyek bernilai besar yang sebelumnya tidak dapat kami ikuti," ujarnya.
Pencapaian positif di semester pertama 2024 semakin memperkuat optimisme ATLA. Perseroan mencatatkan pendapatan proyek sekitar Rp 42 miliar di akhir tahun 2023. "Kami bersyukur dengan pencapaian di tahun 2023 di tengah persaingan yang kembali meningkat," ungkap Yophi. (*)