KABARBURSA.COM - Pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada periode 10–14 November 2025 menunjukkan tekanan distribusi dari sejumlah broker besar.
Data broker summary Stockbit mencatat aktivitas jual bersih (net sell) mendominasi sepanjang pekan, meski beberapa broker masih melakukan akumulasi terbatas.
Berdasarkan data, broker BB tercatat sebagai penjual terbesar dengan nilai distribusi mencapai Rp33 miliar.. Posisi kedua terdapat YU yang menjual sebesar Rp24,9 miliar.
Sementara, ada pula broker NI dan KZ yang masing-masing melepas Rp22,6 miliar dan Rp21,1 miliar. Rata-rata harga jual keempat broker tersebut berada pada rentang 4.306–4.393.
Di sisi lain, akumulasi masih terlihat dari broker-broker dengan posisi beli bersih, terutama ZP yang membukukan nilai beli sebesar Rp21,7 miliar dan AK sebesar Rp20,7 miliar.
Adapun pada perdagangan Jumat, 14 November 2025, saham INCO ditutup melemah sebesar 1,62 persen atau turun 70 poin ke level 4.240.
Dalam jangka pendek, INCO memang masih menunjukkan pelemahan. Dalam periode satu minggu, saham ini melemah 5,99 persen dan dahkan dalam satu bulan terakhir, harga saham mencatat koreksi 4,93 persen.
Namun secara jangka menengah hingga panjang, INCO tetap mencatat penguatan. Dalam periode tiga bulan, saham ini meningkat 14,91 persen, sepanjang enam bulan melonjak 49,30 persen, dan secara Year-to-Date (YTD) menguat 17,13 persen.
Sentimen saham INCO masih berada pada zona positif meski harga saham tengah tertekan dalam beberapa pekan terakhir. Data Stockbit menunjukkan sebanyak 23 dari 29 analis memberikan rekomendasi buy, sementara 5 analis memilih hold dan hanya 1 analis yang merekomendasikan sell.
Konsensus analis menempatkan target harga rata-rata INCO di Rp5.210, atau sekitar 22,8 persen di atas posisi harga saat ini yang berada di level Rp4.240. Adapun estimasi target tertinggi mencapai Rp7.500, sementara estimasi terendah berada di Rp4.000.(*)