Logo
>

Bahaya Jika Pemerintah Tak Setop Lonjakan Harga Pangan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bahaya Jika Pemerintah Tak Setop Lonjakan Harga Pangan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI meyakini bahwa inflasi pada bulan Februari 2024 akan tetap berada di kisaran 2,5 persen hingga 2,6 persen year on year (yoy), hampir tidak mengalami perubahan dari tingkat inflasi pada bulan Januari 2024 yang mencapai 2,62 persen yoy.

    Menurut Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, faktor utama yang mendorong inflasi pada bulan Februari 2024 adalah kenaikan harga pangan.

    "Pendorongnya adalah komponen pangan, baik beras, telur ayam, cabai. Ini mendorong inflasi Februari 2024," ujar Riefky kepada Kontan.co.id pada Selasa (27/2).

    Riefky mengungkapkan kekhawatirannya jika kenaikan inflasi pada pangan ini berlanjut, terutama karena Indonesia akan memasuki bulan Ramadan pada Maret 2024 dan merayakan Idul Fitri pada bulan April 2024.

    Berdasarkan pola musiman, biasanya terjadi kenaikan harga pangan selama periode ini, yang kemudian berdampak pada inflasi umum indeks harga konsumen (IHK).

    Selain itu, ada potensi puncak musim kemarau pada bulan Mei 2024, sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    "Sehingga dari sisi suplai, pasti akan terdampak. Dan ini akan memberikan tekanan pada inflasi, untuk meningkat pada beberapa bulan mendatang," tambah Riefky.

    Bila kondisi ini terus berlanjut, akan menjadi ancaman serius bagi daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.

    Maka dari itu, pemerintah perlu mengambil langkah ekstra untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan, dengan antisipasi dari berbagai macam komoditas pangan.

    Jika diperlukan, opsi impor harus dipertimbangkan, namun impor harus dilakukan dengan terukur, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

    Riefky juga mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah, yaitu mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP). Menurutnya, bila pemerintah tak mengeluarkan CBP, maka inflasi akan burgerk liar.

    “Kenaikan harga akan makin besar kalau pemerintah tak turun tangan. Karena, suplai tentu saja akan terbatas,” katanya.

    Hanya, Riefky mengaku tidak ada hitungan mengenai potensi kenaikan inflasi, bila CBP tak disalurkan oleh pemerintah.

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi