Fuji Soft, pengembang perangkat lunak tertanam dan integrator sistem yang berbasis di Kanagawa, Jepang, sedang mengevaluasi opsi strategis, termasuk kemungkinan privatisasi, sehubungan dengan tekanan dari pemegang saham aktivisnya, 3D Investment Partners, menurut enam sumber yang mengetahui situasi ini.
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar JPY 323,1 miliar (USD 2,1 miliar) tersebut mengumpulkan proposal awal dari pihak-pihak yang tertarik bulan lalu. Beberapa dari proposal tersebut mungkin mencakup opsi pembelian manajemen (MBO), ujar tiga sumber pertama.
Diyakini bahwa beberapa perusahaan ekuitas swasta global diundang untuk bergabung dalam proses ini, kata sumber pertama dan kedua. Bain Capital, KKR, dan firma ekuitas swasta global lainnya dianggap sebagai calon pembeli yang potensial, tambah sumber pertama.
SMBC Nikko Securities bertindak sebagai penasihat keuangan untuk proses ini, menurut sumber pertama dan kedua. Awalnya, perusahaan tersebut ditunjuk sebagai penasihat untuk menghadapi pemegang saham aktivis, kata mereka.
Fuji Soft akan memutuskan langkah selanjutnya setelah menilai proposal yang diterima. Proses ini masih berada pada tahap awal dan situasinya belum pasti, ujar sumber kedua dan ketiga.
Perusahaan telah menjajaki berbagai langkah untuk menanggapi rencana pemegang sahamnya, 3D Investment Partners yang berbasis di Singapura, kata keenam sumber tersebut.
Kinerja Fuji Soft Makin Buruk
Per 31 Desember 2022, 3D memiliki 23,04 persen saham di Fuji Soft, menurut siaran pers perusahaan. 3D berpendapat bahwa perusahaan telah lama mengabaikan alokasi modal yang efisien dan menunjukkan kinerja yang buruk, sebagaimana diungkapkan dalam materi presentasi 3D pada November 2022.
3D menyoroti bahwa Fuji Soft telah mengalokasikan dananya terlalu banyak untuk pengembangan properti perkantoran, dibandingkan dengan perusahaan sejenis, yang berdampak pada rendahnya laba atas ekuitas (ROE). Perusahaan juga menilai bahwa Fuji Soft terlalu fokus pada pertumbuhan penjualan ketimbang profitabilitas.
Untuk memberikan pengaruh, 3D menominasikan empat kandidat untuk dewan direksi Fuji Soft dalam rapat umum luar biasa (RUPSLB) pada Desember 2022. Fuji Soft setuju untuk memasukkan dua kandidat yang disetujui oleh pemegang saham, namun dua kandidat lainnya ditolak dalam rapat, menurut pernyataan Fuji Soft.
Sebelum Fuji Soft meminta proposal opsi strategis bulan lalu, 3D telah mencari cara untuk keluar dari investasi tersebut, kata sumber kedua, keempat, kelima, dan keenam. Beberapa bulan yang lalu, 3D mengirimkan permintaan proposal (RFP) kepada perusahaan ekuitas swasta untuk sahamnya di Fuji Soft, menurut mereka.
Diperkirakan bahwa 3D mungkin sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaan ekuitas swasta yang dapat mengusulkan privatisasi, lanjut mereka.
Sumber keempat dan kelima mengatakan bahwa Fuji Soft telah menarik perhatian perusahaan ekuitas swasta selama bertahun-tahun, tetapi proses keluar yang dipimpin 3D mungkin kurang menarik bagi banyak PE karena perusahaan investasi tersebut hanya memiliki posisi minoritas. Selain itu, ada risiko reputasi jika penawar dianggap berpihak pada pihak aktivis, tambah mereka.
Daripada berkolaborasi dengan 3D, perusahaan ekuitas swasta mungkin lebih memilih untuk bertindak sebagai ksatria putih bagi Fuji Soft dan memimpin privatisasi untuk memfasilitasi keluarnya 3D dan pemegang saham lainnya, ujar sumber keempat dan kelima.
Selama enam bulan pertama tahun 2023, Fuji Soft membukukan pendapatan sebesar JPY 151,4 miliar, naik 7,2 persen YoY, dan laba operasi sebesar JPY 9,7 miliar, naik 8,8 persen YoY. Untuk tahun fiskal penuh yang berakhir pada Desember 2023, perusahaan diproyeksikan membukukan pendapatan sebesar JPY 300 miliar, naik 7,6 persen YoY, dan laba operasional sebesar JPY 20 miliar, naik 9,5 persen YoY.
Didirikan pada tahun 1970, Fuji Soft memiliki tiga segmen: integrasi sistem, fasilitas, dan bisnis lainnya. Bisnis integrasi sistem mencakup perangkat lunak tertanam/kontrol, perangkat lunak operasi, layanan produk, dan alih daya.
SMBC Nikko dan 3D Investment Partners menolak berkomentar. Fuji Soft belum menanggapi permintaan komentar hingga berita ini diterbitkan.
Saham Fuji Soft ditutup 0,93 persen lebih rendah pada JPY 4.795 di Tokyo pada hari Senin (2 Oktober). (*)