Logo
>

Baleno dan New XL7 Dongkrak Penjualan Suzuki Bulan Juli 2024

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Baleno dan New XL7 Dongkrak Penjualan Suzuki Bulan Juli 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Penjualan mobil PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara sales (dari dealer ke konsumen) periode Juli 2024 meningkat 9 persen. Penopang penjualan PT SIS pada periode ini adalah Suzuki Baleno dan New XL7.

    Mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 40 persen. Capaian ini sekaligus membuat Suzuki Baleno berhasil memenangkan persaingan di segmennya.

    Pihak PT SIS mengklaim, tingginya penjualan mobil yang dirilis pada akhir tahun 2022 ini adalah karena kemampuannya memberi kepuasan lebih dibandingkan dengan biaya operasionalnya.

    Sementara itu, peningkatan penjualan New XL7 periode Juli 2024 meningkat 20 persen. Penjualan Suzuki Grand Vitara dan S-Presso juga terbilang cukup apik, masing-masing meningkat sebesar 14 persen dan 13 persen.

    Dept Head of 4W Sales PT SIS Randy R. Murdoko mengatakan, peningkatan penjualan terjadi karena peningkatan kebutuhan mobil dan kepercayaan konsumen kepada Suzuki.

    “Pada pertengahan tahun biasanya dipenuhi aktivitas serta mobilitas perkotaan layaknya bekerja, usaha atau mengantar sekolah. Kami menyadari Baleno menjadi jawaban paling tepat bagi kalangan aktif tersebut dengan tingginya value yang bisa dimiliki secara lebih terjangkau,” kata Randy dalam keterangannya, Rabu 21 Agustus 2024.

    Randy mencatat, PT SIS juga menikmati lonjakan penjualan mobil hybrid secara nasional. Pada bulan ini, mobil hybrid Suzuki berkontribusi sebesar 43 persen dari total penjualan.

    Meski tidak mendapat insentif dari pemerintah, penjualan mobil hybrid Suzuki tumbuh 18 persen. Dari jumlah tersebut, New XL7 Hybrid berkontribusi 32 persen dan Grand Vitara 14 persen.

    Randy menilai, peningkatan penjualan mobil hybrid Suzuki terjadi karena kepercayaan pasar kepada teknologi rendah emisi dan tawaran garansi baterai lithium-ion sepanjang 8 tahun.

    Pertumbuhan tak hanya terjadi di mobil penumpang. Line-up kendaraan niaga juga mengalami peningkatan sebesar 11 persen jika dibandingkan dengan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

    Di segmen komersial, Suzuki menjagokan New Carry. Mobil berjuluk “rajanya pikap” ini berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 11 persen. Peningkatan ini disebut terjadi karena kepercayaan pasar kepada biaya perawatan pikap ini yang relatif terjangkau.

    Ia juga menyebut jaringan outlet Suzuki yang mencapai 300 titik dan 200 bengkel resmi memberi kontribusi positif kepada penjualan kendaraan di segmen komersial.

    “Kami menemukan beragam penyebab konsumenmengdari pelanggan mengapa mereka akhirnya membeli Suzuki. Namun, jawaban paling dominan saat ini adalah pentingnya memiliki mobil efisien dan terasa kualitasnya ketika dikemudikan setiap hari. Dengan begitu, kendaraan dipersepsikan menjadi solusi mobilitas yang bermanfaat, bahkan meringankan kesibukan pemiliknya,” kata Randy.

    Penjualan Suzuki di Indonesia

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki secara wholesales (dari pabrikan ke dealer) pada semester satu tahun 2024 sebesar 33.133 unit atau turun sebesar 19,8 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Sedangkan penjualan retail semester satu 2024 mencapai 34.944 unit. Jumlah tersebut turun sebesar 15,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 41.233 unit.

    Sementara untuk total produksi Suzuki selama satu semester mencapai 35.889 unit dan total ekspornya mencapai 8.187 unit.

    Penjualan wholesales periode Juni 2024 mencapai 4.584 atau turun 41,5 persen (year-on-year/yoy). Jika dilihat secara retail, penjualan pada bulan Juni sebesar 5.017 unit atau turun sebesar 26,3 persen yoy.

    Sementara itu, selama pelaksanaan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, PT SIS berhasil mencatatkan 1.705 SPK. PT SIS mengklaim, capaian ini telah melampaui target. Total SPK tersebut naik sebesar 12 persen jika dibandingkan dengan penyelenggaraan GIIAS tahun 2023.

    Adapun mobil yang jadi primadona pengunjung booth Suzuki di GIIAS 2024 adalah New XL7, Baleno dan New Carry. New XL7 berhasil menyumbang 551 SPK atau 32 persen. New Carry menyumbang 390 SPK atau 23 persen. Sedangkan untuk Suzuki Baleno menyerok 304 SPK atau berkontribusi sebesar 18 persen.

    Pelaksanaan GIIAS 2024 berhasil mengerek penjualan Suzuki pada bulan Juli 2024. Karena selama bulan Juni dan selama semester pertama 2024, hampir semua produk Jepang menurun penjualannya dengan cukup signifikan.

    “Suatu kepuasan bagi kami menyediakan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan. Lini mobil baru Suzuki dipercaya membawa value jangka panjang untuk berbagai keperluan. Kepercayaan tersebut dibuktikan dengan capaian penjualan sebesar 12 persen dibanding tahun lalu.” pungkas Randy.

    Penjualan Mobil Jepang Anjlok

    Penjualan mobil Jepang di Indonesia pada semester 1 tahun 2024 turun secara signifikan. Kemerosotan angka penjualan mobil Jepang juga diikuti dengan penurunan penjualan mobil secara nasional.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional secara wholesales (dari pabrikan ke dealer) pada semester 1 tahun 2024 baru di angka 408.012 unit atau turun 19,4 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 506.427 unit.

    Sementara penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) berada di angka 431.987 unit atau turun 14 persen. Tak hanya penjualan secara wholesales dan retail saja yang turun, tapi juga produksi, ekspor dan impor mobil di Indonesia juga turun. Produksi mobil turun sebesar 20 persen, ekspor turun 12 persen dan impor turun 32,5 persen.

    Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai penurunan penjualan mobil pada semester pertama 2024, khususnya mobil dari Negeri Sakura, merupakan efek domino dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

    “Penurunan penjualan mobil Jepang di Indonesia pada Juni 2024 merupakan fenomena yang melalui lensa ekonomi makro dapat dilihat mencerminkan pelemahan demand di sektor otomotif,” kata Yannes saat dihubungi Kabar Bursa, Selasa, 16 Juli 2024.

    Penjualan wholesales Toyota semester satu 2024 sebanyak 129.802 turun 19 persen yoy. Penjualan mobil-mobil Jepang lainnya juga ikut turun, Daihatsu turun 13,9 persen, Honda turun 36,3 persen, Mitsubishi Motors turun 7 persen, Suzuki turun 19,8 persen, Isuzu turun sebesar 13,1 persen, Mazda turun 21,3 persen dan Subaru turun 22,1 persen.

    Penurunan penjualan terparah adalah Nissan turun 40,4 persen. Sedangkan brand yang tak ikut turun adalah Lexus naik 30,8 persen.

    Sementara untuk penjualan retail Toyota sebanyak 140.608 atau turun 10,3 persen. Penjualan retail Daihatsu turun 12,8 persen, Honda turun 23,8 persen, Mitsubishi Motors turun 14,2 persen, Suzuki turun 15,5 persen, Isuzu turun 10,1 persen, Mazda turun 3 persen, Nissan turun 43,7 persen, Subaru turun 15 persen. Sedangkan Mazda tidak ikut turun dan justru meningkat 40 persen.

    Yanes menilai, pabrikan Jepang disebut paling banyak terdampak penurunan penjualan mobil secara nasional karena paling banyak memproduksi mobil untuk segmen middle income class.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.