Logo
>

BALI Lunasi Pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II 2023

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BALI Lunasi Pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II 2023

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) telah menyelesaikan pembayaran pelunasan pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2023.

    Wakil Direktur Utama, Lily Hidayat BALI mengungkapkan bahwa perseroan telah melunasi pokok Sukuk sebesar Rp425 miliar, termasuk pembayaran keempat cicilan imbalan Sukuk.

    "Pelunasan pokok Sukuk dan cicilan imbalan ini tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha BALI," jelas Lily. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.

    Dengan pelunasan ini, BALI telah memenuhi seluruh kewajibannya terkait Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2023. Lily juga menambahkan bahwa pengumuman ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.31/POJK.04/2015.

    Laporan Pendapatan Usaha

    PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp955,26 miliar hingga akhir periode 31 Desember 2023, mengalami penurunan dibandingkan dengan Rp978,37 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Menurut laporan keuangan yang dirilis pada Jumat, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp426,00 miliar dari Rp420,45 miliar, sementara laba bruto mencapai Rp529,25 miliar, mengalami penurunan dari laba bruto sebesar Rp557,92 miliar pada tahun sebelumnya.

    Kenaikan beban usaha menjadi Rp91,23 miliar dari Rp73,01 miliar menyebabkan laba usaha menurun menjadi Rp438,02 miliar dari Rp484,90 miliar.

    Laba sebelum pajak juga mengalami penurunan menjadi Rp168,39 miliar dari Rp236,64 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp150,49 miliar dari Rp212,08 miliar.

    Jumlah liabilitas mencapai Rp3,00 triliun hingga akhir periode 31 Desember 2023, mengalami kenaikan dari jumlah liabilitas sebesar Rp2,75 triliun pada akhir periode 31 Desember 2022. Sementara itu, jumlah aset mencapai Rp5,51 triliun hingga akhir periode 31 Desember 2023, mengalami kenaikan dari jumlah aset Rp5,19 triliun pada akhir periode 31 Desember 2022.

    Penambahan Fasilitas Kredit

    PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI), emiten menara, telah menandatangani perjanjian untuk penambahan fasilitas kredit senilai Rp425 miliar dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu 60 bulan yang dihitung sejak penarikan pertama.

    Kredit tersebut, yang merupakan term loan 11, akan digunakan untuk melunasi sukuk jatuh tempo. Agunan kredit terdiri dari joint collateral dengan seluruh fasilitas eksisting perusahaan serta klausul cross default. Penandatanganan fasilitas kredit ini berlangsung pada Kamis, 26 September 2024.

    Wakil Direktur Utama dan Sekretaris Perusahaan BALI, Lily Hidayat, menyatakan, "Pinjaman dana ini akan memperkuat kinerja operasional perseroan dan berdampak positif untuk kelangsungan usaha."

    Selain itu, anak usaha BALI, PT Paramitra Intimega (PIM), juga memperoleh fasilitas kredit term loan 1 dari Bank Mandiri sebesar Rp320 miliar. Kredit ini ditujukan untuk membiayai belanja modal proyek VSAT (Very Small Aperture Terminal) Bakti. VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit yang menawarkan konektivitas stabil dan cepat, terutama di daerah terpencil dengan infrastruktur minim. Agunan dari fasilitas kredit ini adalah peralatan VSAT dengan pengikatan sebesar Rp320 miliar, ditambah corporate guarantee dan deficit cashflow guarantee dari Bali Towerindo Sentra.

    Seiring dengan berita ini, saham BALI tercatat mengalami penguatan 4,97 persen menjadi Rp845 pada Senin pukul 15.55 WIB, setelah dibuka di harga Rp815. Rata-rata harga saham BALI hari ini mencapai Rp832,87, dengan kapitalisasi pasar Rp3,325 triliun. Volume transaksi hari ini mencapai 378.000 saham dengan nilai transaksi Rp315 juta dan frekuensi transaksi 127 kali. Dalam sepekan terakhir, harga saham BALI meningkat 3,05 persen, sementara dalam sebulan terakhir juga menunjukkan kenaikan. Namun, dalam perdagangan tiga bulan terakhir, saham BALI mengalami koreksi sebesar 19,14 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.