Logo
>

Bandara IKN yang Digarap PTPP Ditargetkan Rampung 2024

Ditulis oleh Syahrianto
Bandara IKN yang Digarap PTPP Ditargetkan Rampung 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil memfasilitasi pendaratan perdana Pesawat Kepresidenan RI RJ-85 di Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa, 24 September 2024.

    Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo bangga atas keberhasilan pendaratan pesawat Presiden RI pertama kali di Proyek Bandara IKN. Kedatangan pesawat tersebut disambut dengan prosesi water salute yang menandai momen bersejarah dalam operasional bandara tersebut.

    “Alhamdulillah pendaratan perdana pesawat Presiden RI di Bandara Nusantara berhasil dan berjalan dengan sempurna, tentunya PTPP sebagai kontraktor utama sangat bangga telah dipercaya menjadi bagian besar dalam momen bersejarah ini,” ucap Yul Ari dalam siaran pers dikutip Senin, 30 September 2024.

    Sampai dengan saat ini progress pembangunan proyek Bandara IKN memiliki panjang Runway 2200 x 45 meter yang dapat menampung 3 pesawat narrow body atau 1 pesawat narrow body dan 3 helicopter.

    Proyek ini akan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 yang nantinya dapat menampung 7 pesawat narrow body (Pesawat Boeing 737 atau Airbus A320) dan 3 pesawat wide body dengan panjang Runway bandara yaitu 3000 x 60 meter.

    PTPP optimistis dalam menyelesaikan proyek Bandara IKN yang ditargetkan pada akhir tahun 2024. “Progress pembangunan Bandara Nusantara akan terus berlanjut, dengan komitmen yang tinggi kami yakin akan menyelesaikan proyek ini dengan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, dan sesuai dengan standard yang telah ditentukan,” tutup Yul Ari.

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya mengalokasikan anggaran untuk lanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2025 sebesar Rp9,11 triliun.

    Menteri Basuki mengatakan, alokasi anggaran sebesar itu akan difokuskan pada berbagai program pembangunan di IKN yang dikategorikan sebagai program Non Qucik-Win.

    “Dana ini dialokasikan untuk tiga direktorat utama di Kementerian PUPR, yaitu Bina Marga, Cipta Karya, dan Perumahan,” kata Menteri Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 September 2024.

    Dirincinya, untuk sektor Bina Marga, anggaran digunakan untuk proyek akses jalan dan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP), termasuk pembangunan akses perumahan dan peningkatan jalan di area Wes Residence, Precint Core, dan Sumbu Tripjaya.

    Proyek lain yang dibiayai adalah pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), Jalan Lingkar Sepaku 4, serta perbaikan jalan di Sumbu Kebangsaan sisi Barat dan Timur.

    Selain itu, sejumlah proyek pembangunan jalan juga akan dilanjutkan, seperti Jalan Lingkar Sepaku Tahap 2, jalan feeder di kawasan IKN, serta jalan bebas hambatan yang menghubungkan Bandara Sepinggan dengan tol Balikpapan-Samarinda, dan pembangunan jembatan Pulau Balang hingga Simpang Riko.

    Sektor Cipta Karya akan fokus pada pembangunan fasilitas publik seperti kawasan peribadatan, kantor Kementerian PUPR, serta infrastruktur dasar seperti jaringan distribusi air minum (SPAM) di Sepaku, instalasi perpipaan air limbah, dan pembangunan sekolah, pasar, serta puskesmas di Kawasan Hunian ASN IKN.

    Sementara itu, sektor Perumahan akan melanjutkan pembangunan 47 tower rumah susun (Rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Hankam. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak di kawasan strategis IKN.

    Saham PTPP Turun Dua Persen di Bursa

    Saham PTPP mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari ini, Senin, 30 September 2024, dengan harga yang tercatat di Rp436 per saham, turun Rp10 atau 2 persen dari penutupan sebelumnya yang juga berada di Rp446.

    Meskipun saham dibuka dengan harga Rp446, harga saham PTPP mengalami fluktuasi dengan titik terendah hari ini mencapai Rp432 dan tertinggi di Rp446.

    Dalam sesi perdagangan ini, PTPP mencatat volume perdagangan sebanyak 110.939 lembar saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp4.900.000.000. Dengan frekuensi perdagangan yang tinggi, yakni 1.135 kali, saham ini tetap menjadi perhatian para investor meskipun mengalami penurunan harga.

    Penurunan harga saham PTPP ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di tengah dinamika pasar saat ini. Investor perlu mencermati perkembangan lebih lanjut terkait kinerja dan strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan, terutama di sektor konstruksi yang sangat kompetitif. Keberlanjutan proyek dan pengelolaan yang efisien akan menjadi kunci bagi PTPP untuk mempertahankan posisinya di pasar serta meningkatkan nilai saham di masa depan.

    Dengan performa saat ini, para analis akan terus memantau pergerakan saham PTPP dan dampaknya terhadap industri konstruksi secara keseluruhan. Para investor diharapkan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan investasi mereka. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.