KABARBURSA.COM - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatat pendapatan bunga neto sebesar Rp540,94 miliar hingga periode 30 Juni 2024, meningkat signifikan dari Rp400,40 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Laporan keuangan yang dirilis menyebutkan bahwa beban operasional lainnya naik menjadi Rp291,52 miliar dari Rp229,40 miliar. Meskipun demikian, laba operasional juga mengalami peningkatan, tercatat sebesar Rp126,85 miliar dibandingkan Rp85,40 miliar tahun lalu. Seperti keterangan di Jakarta, Rabu 24 Juli 2024.
Laba sebelum beban pajak turut naik menjadi Rp126,92 miliar dari Rp85,03 miliar. Laba bersih periode berjalan pun melonjak menjadi Rp97,78 miliar, dibandingkan Rp85,03 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total liabilitas AMAR mencapai Rp1,31 triliun hingga 30 Juni 2024, naik dari Rp1,08 triliun pada akhir Desember 2023. Sementara itu, total aset perusahaan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp4,60 triliun dari sebelumnya Rp4,38 triliun pada periode yang sama.
Target Ambisius Kredit Perbankan
Pemerintah Indonesia menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pangsa kredit perbankan yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 30 persen pada 2024.
Hal tersebut membuka peluang bagi kinerja PT Amar Bank Indonesia Tbk (AMAR). Pada riset Kiwoom Sekuritas, peran UMKM memberikan kontribusi besar dari segi penyaluran kredit maupun pendapatan perusahaan.
Total kredit Bank Amar hingga kuartal I 2024 tumbuh 14,7 persen atau mencapai Rp2,75 triliun. Penyaluran kredit terbesar dicatatkan oleh sektor UMKM yang mencapai 52 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan target penyaluran kredit pemerintah.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) Amar Bank juga berada di posisi paling rendah selama 3 tahun terakhir yakni 0,84 persen pada kuartal yang sama.
Menanggapi hal tersebut, SVP Finance Amar Bank, David Wirawan menekankan komitmen bank untuk terus mendukung UMKM dengan solusi keuangan inovatif dan terpercaya.
“Rencana kami dalam mengembangkan solusi digital UMKM, mendorong kami terus meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman,” kata David, Kamis, 18 Juli 2024.
Adapun riset Kiwoom Sekuritas menilai pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, hanya mencapai 21 persen.
“Kondisi ini menghambat pertumbuhan UMKM di Indonesia, padahal seharusnya UMKM menjadi tulang punggung ekonomi,” ungkap Sukarno Alatas, Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia.
Banyak UMKM di Indonesia menghadapi kendala seperti sistem pembukuan yang kurang baik dan kurangnya jaminan yang memadai, sehingga sulit bagi bank untuk mengevaluasi kelayakan kredit mereka.
Menurutnya, pemanfaatan data alternatif memungkinkan bank digital seperti Amar Bank melakukan penilaian kredit bagi UMKM yang lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan algoritma machine learning, bank digital juga bisa mempercepat proses pemberian pinjaman dan menawarkan produk kredit yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan UMKM.
Sukarno menilai inovasi dan layanan digital terintegrasi yang Amar Bank tawarkan dapat menarik lebih banyak UMKM yang membutuhkan pembiayaan, melihat kesuksesan produk Tunaiku dan aplikasi Amar Bank saat ini.
Inisiatif Amar Bank untuk menggunakan teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menawarkan produk kredit yang fleksibel sangat potensial.” jelas Sukarno.
Kinerja Keuangan
Tercatat laba bersih Amar Bank meningkat menjadi Rp48,86 miliar, tumbuh 41,9 persen yoy. Efisiensi operasional juga berhasil menurunkan rasio biaya terhadap pendapatan, terlihat dari rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) turun menjadi 83,84 persen di kuartal I 2024.
Pada Riset Kiwoom juga menunjukkan pendapatan operasional Amar Bank diperkirakan meningkat 26 persen yoy menjadi Rp1.507 miliar pada akhir 2024, dengan laba bersih mencapai Rp199 miliar, naik 12 persen yoy.
Pertumbuhan sektor perbankan juga dirasakan. David menyebut saat ini aplikasi Amar Bank sudah diunduh 530 ribu pengguna di berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, Senior Vice President Technology Amar Bank Kevin Kane mengungkapkan kinerja positif Amar Bank dapat terwujud berkat adopsi teknologi. Sehingga, kata Kevin, dapat menghadirkan solusi perbankan digital unggulan.
“Memanfaatkan kemampuan big data, analitik, teknologi kecerdasan buatan, dan machine learning, kami menciptakan solusi keuangan yang inovatif, cepat, aman, dan nyaman sesuai dengan tantangan perbankan digital yang terus berkembang. Kami berharap keandalan Amar Bank dalam adopsi teknologi digital dapat memperluas akses layanan keuangan serta mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia,” jelas Kevin.
Optimisme Bisnis
Optimisme perseroan juga didasari oleh kinerja pada 2023 dan awal 2024 yang menggambarkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di tengah dinamika makro ekonomi dan gejolak geopolitik.
Perseroan berhasil terus menyalurkan kredit dengan total Rp2,74 triliun di sepanjang kuartal pertama 2024, dengan 52 persen dari pinjaman tersebut ditujukan kepada UMKM.