KABARBURSA.COM - PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan laba bersih sebesar Rp85,83 miliar hingga 30 September 2024, meningkat dari Rp50,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan yang dirilis Selasa, perseroan mencatat pendapatan bunga dan syariah bersih turun menjadi Rp1,07 triliun dari Rp1,20 triliun pada tahun sebelumnya.
Beban operasional lainnya tercatat menurun menjadi Rp966,04 miliar dibandingkan Rp1,14 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Laba operasional melonjak menjadi Rp111,09 miliar dari sebelumnya Rp62,73 miliar. Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan naik menjadi Rp110,05 miliar dibandingkan Rp69,99 miliar di tahun lalu.
Total liabilitas tercatat naik signifikan menjadi Rp18,17 triliun per 30 September 2024, dari Rp12,76 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, total aset meningkat mencapai Rp26,84 triliun hingga 30 September 2024, naik dari Rp21,29 triliun per akhir 2023.
Capaian Nasabah Funding
PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengungkapkan pencapaian nasabah funding melalui Aplikasi Bank Jago yang menembus angka 11,1 juta hingga akhir kuartal III-2024.
"Termasuk nasabah lending, total pengguna Bank Jago kini mencapai 14,1 juta. Dari jumlah tersebut, lebih dari 67 persen nasabah funding Aplikasi Jago berasal dari mitra ekosistem seperti GoTo (Gojek Tokopedia) dan platform reksadana online Bibit yang terintegrasi dengan Aplikasi Jago," ungkap Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.
Arief optimis bahwa sinergi dengan ekosistem digital, yang menggabungkan inovasi dengan strategi bisnis berkelanjutan, adalah pendekatan ideal untuk memperluas bisnis Bank Jago.
Pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago selaras dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp6,9 triliun hingga akhir kuartal III-2024, naik 64 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp10,3 triliun. Sebanyak 57 persen dari DPK tersebut atau sekitar Rp9,6 triliun adalah current account and savings account (CASA), sementara 43 persen atau Rp7,3 triliun berbentuk deposito berjangka (TD).
Bank Jago juga mencatat penyaluran kredit sebesar Rp17,3 triliun hingga kuartal III-2024, meningkat 59 persen dibandingkan Rp10,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, berkat kolaborasi strategis dengan sejumlah mitra.
“Kami senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, yang terbukti dari rasio non-performing loan (NPL) gross yang sangat rendah di angka 0,2 persen,” pungkas Arief.
Kolaborasi Bank Jago
Sejak awal berdirinya, Bank Jago telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam ekosistem digital. Kolaborasi ini melibatkan integrasi dengan ekosistem GoTo, yang mencakup Gojek, GoPay, dan Tokopedia-TikTok, serta berbagai platform keuangan digital seperti Bibit dan Stockbit.
Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memperluas jangkauan layanan Bank Jago dan mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai layanan finansial melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari.
Untuk mendukung strategi ini, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App), sebuah platform yang dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai ekosistem digital yang telah disebutkan.
Aplikasi ini memungkinkan penyesuaian dan personalisasi yang sesuai dengan teknologi mitra ekosistem serta kebutuhan spesifik dari setiap nasabah. Dengan kata lain, Jago App tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi perbankan, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai layanan digital yang sering digunakan oleh nasabah.
Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran GoPay Tabungan by Jago, hasil kerja sama antara Bank Jago dan GoTo Financial.
Kemudahan Transaksi Uang Elektronik
Ini adalah produk pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik dari GoPay dengan keunggulan perbankan yang ditawarkan oleh Bank Jago. Dengan produk ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi uang elektronik sambil tetap mendapatkan manfaat dari fitur-fitur perbankan tradisional.
Corporate Communication PT Bank Jago Tbk, Marchelo, mengungkapkan sejumlah pencapaian terkait kolaborasi perseroan dengan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit).
Bersama agen penjual efek reksa dana (APERD) online PT Bibit Tumbuh Bersama sejak Juli 2021, Bank Jago kini menempati posisi paling tinggi sebagai metode pembayaran yang sering digunakan di Aplikasi Bibit pada tahun 2023, meningkat dari posisi sebelumnya. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 3 April 2024.
Jumlah pengguna Aplikasi Bibit yang terhubung dengan Bank Jago mencapai 1,5 juta, meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan posisi Juni 2022. Dari angka tersebut, sekitar 10 persen nasabah Bank Jago yang terhubung dengan Aplikasi Bibit memiliki preferensi syariah.
Pertambahan jumlah pengguna Bank Jago dan Bibit (Jago x Bibit) sejalan dengan pembuatan rekening dana nasabah (RDN) yang mencapai 458 ribu, melonjak hingga 14 kali lipat dalam setahun terakhir.
Generasi Z dan milenial menunjukkan minat yang tinggi dalam berinvestasi melalui Jago x Bibit, masing-masing mencapai 53 persen dan 41 persen dari total lebih dari 1 juta nasabah.
Aplikasi Jago x Bibit juga digunakan untuk menyimpan dana darurat, dimana 50 persen nasabah memilih produk reksadana dengan opsi pencairan instan untuk pengaturan arus kas yang lebih fleksibel. Alasan utama nasabah berinvestasi melalui Aplikasi Jago x Bibit adalah untuk dana pensiun, dana darurat, dan dana untuk pernikahan.
Rata-rata pengguna Jago x Bibit memiliki 8 (delapan) kantong di Aplikasi Jago, menandakan aktifnya mereka dalam menggunakan fitur kantong untuk mengatur keuangan.(*)