KABARBURSA.COM - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (Pengcab TI) Kabupaten Bogor sebagai langkah untuk mendukung pengembangan olahraga dan peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, menyatakan bahwa pihaknya akan menyediakan produk dan layanan perbankan untuk anggota dan pelatih Pengcab TI guna membantu mereka mencapai tujuan finansial yang baik. Selain itu, J Trust Bank juga akan memberikan dukungan finansial berupa sponsorship kepada Pengcab TI Kabupaten Bogor untuk berpartisipasi dalam beberapa turnamen selama tahun 2024. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 4 April 2024.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan olahraga dan atlet muda taekwondo, khususnya di Kabupaten Bogor. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pengcab TI dalam memilih J Trust Bank sebagai mitra perbankan,” ujar Fukadai.
Fukadai menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam mencapai tujuan finansial bersama, serta berharap bahwa kemitraan tersebut akan memberikan dampak positif yang nyata dalam upaya menciptakan atlet yang berprestasi di Indonesia.
Sebelumnya, pada tahun ini, perseroan berencana untuk menjajaki penyaluran kredit ke segmen industri atau perusahaan kuliner di Indonesia. Fukadai melihat bahwa industri kuliner adalah salah satu pilar perekonomian nasional, karena kemampuannya dalam menggerakkan komoditas pasar dan tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi.
Per Januari 2024, J Trust Bank mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp24,52 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 28,45 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan nilai Rp19,09 triliun pada Januari 2023. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 31,48 persen (yoy) menjadi senilai Rp32,97 triliun per Januari 2024, dibandingkan dengan nilai Rp25,08 triliun pada Januari 2023.
“Tahun ini memberikan sejumlah tantangan bagi pelaku usaha karena adanya pergantian presiden beserta kabinetnya, namun perseroan tetap optimis terhadap prospek usaha ke depannya,” ungkap Fukadai.